Pahami 5 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter Berikut Ini!

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Rujukan artikel ini:
Kebijakan Fiskal, Perubahan Iklim, dan…
Pengarang: Parjiono, Agunan P. Samosir,…
|
Editor: Laila Wulanalfi

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dalam ilmu ekonomi adalah dua konsep penting yang dipakai oleh pemerintah serta bank sentral dalam mengelola perekonomian suatu negara.

Walaupun dua kebijakan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan stabilitas ekonomi, tapi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter mempunyai perbedaan dalam implementasi dan pengaturannya.

Terdapat beberapa perbedaan pada kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang paling mendasar.

Kebijakan fiskal sendiri mengacu pada kebijakan pemakaian anggaran belanja pemerintah dan pajak untuk memengaruhi kondisi perekonomian, khususnya bagi kondisi makroekonomi seperti menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi.

Sementara kebijakan moneter merupakan seperangkat alat yang dipakai oleh bank sentral suatu negara dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar secara keseluruhan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menerapkan strategi seperti merevisi suku bunga serta mengganti persyaratan cadangan bank.

Walaupun kedua kebijakan ini mempunyai tujuan yang sama, yakni untuk memengaruhi aktivitas ekonomi agar mencapai pertumbuhan yang seimbang, tapi ada perbedaan mendasar di antara keduanya.

Apa saja perbedaan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter? Simak penjelasannya berikut ini.

5 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

1. Pelaku

Kebijakan fiskal akan diatur oleh pemerintah lewat proses legislatif dan eksekutif.

Kebijakan fiskal dalam penerapannya dijalankan lewat pengaturan APBN.

Hal ini termasuk kebijakan terkait pajak, pengeluaran pemerintah, serta pendanaan defisit atau surplus anggaran.

Sementara kebijakan moneter diatur oleh pihak bank sentral, seperti di Indonesia dikelola oleh Bank Indonesia.

Akan tetapi, kedua pihak itu sama-sama mesti mempertanggungjawabkan pekerjaan mereka kepada DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).

2. Instrumen

Kebijakan fiskal biasanya menggunakan instrumen seperti perubahan dalam tingkat pengeluaran pemerintah (menaikkan atau menurunkan belanja publik).

Selanjutnya, kebijakan fiskal lainnya seperti perubahan dalam sistem pajak (menaikkan atau menurunkan pajak) serta perubahan dalam kebijakan anggaran demi mencapai target-targetnya.

Sedangkan kebijakan moneter memakai instrumen seperti dalam operasi pasar terbuka (pembelian atau penjualan sekuritas pemerintah), suku bunga acuan, intervensi langsung di pasar valuta asing, dan persyaratan cadangan bank.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Waktu Penerapan

Kebijakan fiskal kerap membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk diimplementasikan sebab harus melewati proses legislatif.

Tidak hanya itu, kebijakan fiskal juga cenderung mempunyai dampak langsung dan spesifik pada sektor-sektor tertentu dalam perekonomian.

Sedangkan kebijakan moneter sering kali jauh lebih fleksibel dan bisa diimplementasikan dengan cepat oleh bank sentral.

Kebijakan moneter pun cenderung mempunyai dampak yang lebih luas serta tidak langsung terhadap perekonomian secara keseluruhan.

4. Fokus

Kebijakan fiskal mempunyai fokus untuk memengaruhi tingkat kegiatan ekonomi lewat perubahan dalam pajak, pengeluaran pemerintah, atau pendanaan anggaran.

Sementara kebijakan moneter berfokus untuk mengelola suplai uang serta tingkat suku bunga dalam perekonomian demi mencapai beberapa tujuan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan stabilitas sistem keuangan.

5. Dampak

Kebijakan fiskal mempunyai beberapa dampak terhadap perekonomian, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kebijakan fiskal yang ekspansif dapat menumbuhkan produksi, investasi, dan lapangan kerja.

Sedangkan kebijakan moneter berdampak langsung pada suku bunga, inflasi, dan investasi.

Penting sekali rasanya untuk dapat memahami perbedaan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter ini agar tidak tertukar.

Alangkah jauh lebih baik apabila pemahaman ini turut ditingkatkan dengan membaca buku Kebijakan Fiskal, Perubahan Iklim, dan Keberlanjutan Pembangunan.

Buku ini mencakup pembahasan pembangunan dan keuangan yang relevan serta beragam dari perundingan perubahan iklim dan pembiayaan perlindungan keanekaragaman hayati hingga urusan kantong plastik dan lahan sawah.

Seluruh tulisan dalam buku ini disusun sedemikian rupa untuk memperlihatkan arah kebijakan sektoral di Indonesia dan perkembangan kebijakan tingkat global.

Tidak ketinggalan, buku ini juga turut mendokumentasikan riset dan menandai perkembangan terkini dari minat kajian para peneliti di Badan Kebijakan Fiskal dan Kementerian Keuangan untuk bidang dan tema terkait.

Buku ini merupakan sumbangan berharga untuk kepustakaan perubahan iklim dan keberlanjutan pembangunan melalui sudut pandang keuangan publik untuk konteks Indonesia.

Segera pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi