Manfaat dan Tips Luangkan Waktu Baca untuk Anak Sejak Dini

Lihat Foto
Sumber foto : Pixabay
Rujukan artikel ini:
Seri Balita Cerdas: Baba Jago…
Pengarang: Chitra Astriana
|
Editor: Ratih Widiastuty

Meluangkan storytime atau waktu membacakan buku untuk si kecil sedini mungkin secara konsisten bisa menjadi cara untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

Lalu, apa yang menyebabkan storytime merupakan hal yang istimewa untuk tumbuh kembang anak dan begitu bermanfaat?

Manfaat Storytime

Ms. Dian Rose, S. Psi., A.MD. T.W., Terapis Wicara Viji Clinic, menyebutkan bahwa ketika storytime, pastilah terjadi komunikasi antara orangtua dan anak.

Pada saat itulah terjadi sinaps antar neuron (sel saraf) di otak anak untuk menyambungkan informasi, dan menjadi awal si anak bisa mendengarkan, meskipun mungkin belum memahami sepenuhnya.

Menariknya, Ms. Dian juga menyebut bahwa kegiatan ini bisa dimulai sejak anak masih bayi, meskipun belum bisa merespons dengan kata-kata.

Kegiatan berkomunikasi atau bercerita kepada bayi akan menjadi awal pengenalan berbahasa baginya, sekaligus menjadi sesi berkenalan dengan beragam kosakata dan ekspresi wajah.

Manfaat storytime bisa meningkatkan kecerdasan dan kemampuan komunikasi si kecil, membantu anak lebih tenang dan fokus, mempererat hubungan anak dan orangtua, meningkatkan empati, serta membantu anak melewati fase-fase dalam hidupnya karena sudah pernah mendengar dari cerita.

Melihat begitu banyak manfaatnya, tentu timbul banyak pertanyaan, terutama cara memulainya.

Menurut Mom Chitra, co-founder Lagu Anak Indonesia Balita dan penulis Seri Balita Cerdas, syarat utama storytime adalah dilakukan ketika orangtua dan anak sama-sama nyaman.

Nyaman bagi anak berarti ia sedang tidak rewel, tidak lapar, tidak mengantuk, tidak sakit, dan tidak sedang melihat anak-anak seusianya sedang bermain hal lain yang menarik buatnya, sedangkan nyaman bagi orangtua berarti sedang tidak sibuk, tidak bermain HP, dan bisa fokus bercerita kepada si Kecil.

Nyaman membuat suasana hati menjadi baik sehingga kegiatan apapun bisa dilakukan dengan optimal dan menyenangkan, terlebih suasana hati yang baik itu bisa menular.

Jika orangtua senang membacakan buku untuk anaknya dan menganggap buku memang benda menarik untuk ditunjukkan kepada anak, si kecil bisa menangkap hal tersebut dan ikut senang melihat buku.

Menjaga Konsistensi Storytime

Jika orangtua dan anak sama-sama senang dan nyaman saat menjalankan storytime, pasti tak sulit mengulanginya di hari lain dan menjadikannya kebiasaan.

Akan tetapi, tak jarang Mom Chitra mendapat pertanyaan atau keluhan dari orangtua bahwa buah hati mereka sulit diajak duduk diam dan tenang untuk mendengarkan, serta berapa lama waktu yang optimal untuk mengajak storytime dengan si kecil?

Jawabannya bergantung pada usia si kecil dengan mengikuti rumus rentang fokus anak yaitu, umurnya dikali 2-3.

Jika si kecil baru berusia 2 tahun, rentang fokusnya memang hanya 4-6 menit, jadi tak banyak buku yang bisa diselesaikan dalam waktu 4-6 menit dan itu tidak apa-apa.

Tips Storytime untuk Usia Bayi

Bayi yang berusia 0-1 tahun masih berada pada tahapan mengembangkan 8 sensori tubuhnya untuk menangkap semua pesan yang bisa didapatkannya dari lingkungan sekitar, dan buku bisa digunakan untuk mengembangkan indra anak.

Orangtua bisa mengeksplor buku itu sendiri seperti tekstur buku, aromanya, bagian-bagiannya yang terdiri dari beberapa halaman, gambar-gambar, dan kata-kata.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Orangtua juga bisa menunjuk-nunjuk gambar di buku, membuat bunyi-bunyian yang sesuai dengan gambar, sambil menunjukkan berbagai macam emosi yang ada di gambar buku.

Anak dapat melihat bahwa berbagai macam ekspresi menunjukkan emosi yang dirasakan oleh karakter cerita, seperti juga yang bisa dia lihat dari lingkungan sekitarnya, misalnya melihat mamanya senang atau marah.

Salah satu yang perlu dilatih sebagai bayi adalah kesadaran ia akan dirinya sendiri, dengan cara menunjukkan kesamaan dirinya dengan gambar yang sesuai.

Misalnya di buku ada gambar bayi, orangtua bisa menunjukkan gambar tersebut lalu membantu mengidentifikasi si Kecil bahwa dia adalah bayi, sama seperti gambar di buku.

Mungkin nyaris tak mungkin membacakan cerita hingga selesai, dengan begitu orangtua bisa memilih membacakan satu-dua halaman yang paling menarik untuk si kecil.

Tips Storytime Bersama Toddler

Memasuki usia 1-3 tahun, anak semakin sadar akan dirinya, dan sudah bisa membiarkan si kecil memilih sendiri buku yang ingin dibaca.

Yang penting, gunakan kegiatan membaca bersama si kecil untuk melatih kemampuannya bereaksi terhadap stimulus dan berinteraksi dengan objek.

Orangtua bisa menanyakan pendapat si Kecil mengenai cerita atau objek di dalam buku lewat pertanyaan sederhana.

Misal di buku “Seri Balita Cerdas: Lili Lancar Bercerita” terdapat ilustrasi donat, orangtua bisa menunjuk donat dan berkata, “Eh, ini ada donat buatan Mama Baba buat Baba. Kamu suka donat, enggak? Kamu suka enggak kalau Mama buatkan kamu makanan?

Pada usia ini, si kecil juga sedang dalam tahap mengenali dua sisi tubuh (sisi kiri dan kanan) untuk nantinya mengetahui mana sisi tubuh yang dominan buatnya, yang akan membantunya menulis, makan sendiri, dan lain sebagainya.

Kebetulan, buku terbuka juga terdiri dari dua sisi, halaman kiri dan kanan, jadi orangtua bisa meminta si Kecil menunjukkan gambar di halaman kiri dengan tangan kanannya.

Tips Storytime dengan Preschoolers

Pada usia yang sudah lebih besar, setelah dibiasakan storytime, bisa jadi si kecil sudah bisa membaca, meskipun belum lancar.

Storytime pada tahap ini berfungsi untuk meningkatkan fokus si kecil.

Jika si kecil sudah bisa membaca sedikit-sedikit, disarankan untuk membiarkan anak yang membacakan ceritanya.

Pada saat membaca, orangtua bisa menggerakkan jarinya mengikuti tulisan supaya anak paham bahwa ada hubungan antara kalimat di buku dengan suara-suara yang dikeluarkan orangtuanya.

Pada tahap ini, si kecil sudah bisa diajak “membaca gambar”, misalnya pada buku “Seri Balita Cerdas: Baba Jago Bermusik” ada gambar kalender dengan suatu tanggal dilingkari, si kecil bisa diajak menarik kesimpulan pada tanggal berapa pentas musik Baba akan diselenggarakan.

Terakhir, jika buku sudah selesai dibacakan, si kecil bisa diajak menceritakan kembali kisahnya dengan bahasanya sendiri, yang akan membantu si kecil lancar bercerita.

Jika ia belum lancar, orangtua bisa memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cerita.

Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai topik ini, Mama dan Papa bisa menonton video lengkap pada webinar, “Optimalkan Tumbuh Kembang si Kecil dengan Storytime” yang tersiar di kanal YouTube Penerbit KPG atau bisa klik pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=AYgujfJdtGM&t=2197s.

Selamat mencoba dan selamat mengikuti tumbuh kembang si Kecil lewat seri buku Balita Cerdas!

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi