Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Cara Mengatasi Kedinginan yang Bisa Kamu Lakukan untuk Menghangatkan Tubuh

Kompas.com - 27/02/2022, 09:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Meniti Bianglala (Five People You…
Pengarang: Mitch Albom
|
Editor Ratih Widiastuty

Semakin memburuknya pemanasan global yang terjadi saat ini memberikan dampak terhadap kondisi cuaca yang menjadi tidak menentu dan terkadang sulit untuk diprediksi.

Tubuh kita pun dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca yang ekstrim, di mana semula yang terasa panas bisa menjadi dingin di keesokan harinya, dan sebaliknya.

Selain dikarenakan cuaca yang sering kali berubah-ubah ini, kamu juga bisa mengalami kedinginan akibat anemia, dehidrasi, diabetes, gangguan hipotalamus, kurangnya tidur yang berkualitas, dan lain-lain.

Berikut adalah cara mengatasi kedinginan yang bisa kamu lakukan untuk menghangatkan tubuh.

4 Cara Mengatasi Kedinginan untuk Menghangatkan Tubuh

1. Makan yang Banyak

Makan lebih banyak ketika kamu mengalami kedinginan bisa menjadi salah satu cara yang baik untuk tetap mempertahankan suhu tubuh kamu.

Hal ini disebabkan karena dengan mengonsumsi makanan, kamu akan menjaga kadar gula darah di dalam tubuh yang bisa memberikan energi untuk membuat tubuh kamu tetap hangat.

Akan lebih baik jika kamu bisa mengonsumsi makanan yang mengandung lemak karena bisa dicerna oleh tubuh secara perlahan.

Selama proses pencernaan makanan ini, tubuh kamu akan membakar energi sehingga kamu akan merasa lebih hangat.

Oleh karena itu, semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan, maka kamu juga akan merasa hangat lebih lama.

2. Minum Banyak Air

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab yang membuat kamu merasa kedinginan.

Karena itulah kamu bisa mengatasinya dan menjaga kehangatan tubuh kamu dengan minum banyak air.

Kamu juga bisa minum minuman yang hangat untuk memberikan sensasi kehangatan tersebut pada tubuh, meskipun sebenarnya hal ini tidak benar-benar bisa menaikkan suhu internal yang ada di dalam tubuh kamu.

Sensasi hangat yang kamu rasakan itu berasal dari mulut yang merupakan salah satu bagian paling sensitif di tubuh manusia.

Sehingga ketika air hangat yang kamu minum menyentuh bagian mulut, kamu pun akan merasakan sensasi hangat tersebut pada tubuh.

3. Menjaga Tubuh Tetap Kering

Tubuh yang berkeringat serta baju yang basah bisa membuat kamu merasa lebih kedinginan.

Oleh sebab itu, saat cuaca sedang dingin, selain mengenakan pakaian tebal, baju yang bisa menyerap keringat juga bisa menjadi pilihan.

Jika pakaian yang kamu kenakan basah, maka segera ganti baju baru yang lebih hangat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selalu usahakan agar tubuh kamu tetap kering supaya bisa meminimalisir kedinginan yang kamu rasakan.

Jika dirasa masih dingin, kamu juga bisa menggunakan selimut secukupnya untuk membuat tubuh kamu nyaman.

Namun, hindari menggunakan selimut berlapis-lapis yang berlebihan karena bisa membuat tubuh kamu menjadi berkeringat.

4. Mengatur Suhu Ruangan

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kehangatan tubuh adalah mengatur suhu ruangan agar kamu tidak kedinginan.

Jika cuaca memang sedang dingin, maka kamu bisa menaikkan suhu pendingin ruangan yang kamu gunakan, atau bahkan mematikannya.

Hindari duduk tepat di bawah AC atau di depan kipas angin.

Kamu juga bisa menyalakan lilin aromaterapi untuk mendapatkan sensasi hangat dan membuat tubuh kamu menjadi lebih rileks.

Nah, itulah beberapa tips untuk mengatasi kedinginan dan menjaga suhu tubuh kamu agar selalu hangat.

Ketika cuaca sedang dingin, betapa menyenangkannya jika kamu bisa menghangatkan diri bersama dengan secangkir kopi atau teh hangat sambil membaca buku.

Buku Meniti Bianglala atau dalam bahasa Inggris berjudul Five People You Meet in Heaven yang ditulis oleh Mitch Albom akan menjadi teman yang pas untuk menemani kamu.

Buku ini menceritakan mengenai Eddie, seorang pria yang meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis saat mencoba menyelamatkan gadis kecil dari wahana bermain yang rusak, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-83.

Eddie yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya bekerja sebagai maintenance di sebuah taman hiburan bernama Ruby Pier, merasa jika hidup yang dilaluinya selama ini tidaklah berarti.

Hari-harinya hanya berisi dengan rutinitas kerja untuk memperbaiki dan merawat tiap-tiap wahana yang ada di taman hiburan agar bisa beroperasi dengan baik, diikuti dengan perasaan kesepian serta penyesalan akan pengalaman di masa lalunya.

Ketika Eddie "terbangun" setelah kematiannya, ia mendapati dirinya sedang berada di taman hiburan Ruby Pier tersebut dan melihat seseorang yang tidak dikenalnya tengah menantinya di sana.

Sosok tersebut beserta dengan keempat orang lain yang ditemuinya setelah itu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki oleh Eddie mengenai hidupnya yang selama ini selalu ia anggap tidak memiliki makna.

Kamu bisa mendapatkan buku Meniti Bianglala ini dengan mudah melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau