Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara agar Tidak Mudah Baper Supaya Kamu Menjadi Pribadi yang Disukai

Kompas.com - 11/02/2022, 19:00 WIB
Sumber Foto: Canva
Rujukan artikel ini:
Ego Is The Enemy
Pengarang: Ryan Holiday
Penulis Renny Novita
|
Editor Novia Putri Anindhita

Apa sih yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar kata “baper”?

Baper merupakan bahasa pergaulan yang berasal dari singkatan, yaitu Bawa Perasaan.

Orang yang suka baper sering disebut baperan.

Biasanya mereka yang baperan mempunyai karakteristik seperti sensitif terhadap perkataan atau perbuatan orang lain, sulit membedakan perlakuan orang lain antara bercanda dengan serius, karena mereka akan menganggapnya serius.

Akibatnya, orang yang baperan biasanya sering dijadikan objek sindiran atau candaan teman-temannya dan jika seseorang mengidap baper akut, dia bisa dijauhi oleh teman-temannya.

Kalau kamu merasa diri sendiri mudah baper, jangan bersedih karena dengan latihan menggunakan cara agar tidak mudah baper di bawah ini, kamu akan merasakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Tanpa berlama-lama, mari kita simak apa saja cara agar tidak mudah baper

Cara Agar Tidak Mudah Baper

1. Dunia Tidak Berputar di Dirimu

Prinsip dunia tidak berputar di dirimu perlu kamu catat.

Tidak setiap permasalahan terjadi disebabkan karena dirimu.

Kalau kamu melihat temanmu uring-uringan dan tidak menyapamu pagi tadi, itu bukan karena dia sedang marah dengan kamu, mungkin saja dia sedang ada permasalahan di rumah.

Kalau teman kamu lama membalas chat, itu bukan karena dia malas menjawab chat kamu, tapi mungkin saja dia sedang sibuk.

Kuncinya adalah tetap berpikiran positif dan tidak semua hal itu tentang kamu.

2. Stop Overthinking

Overthinking terjadi ketika satu pikiran menyambung ke pikiran yang lain dan bahkan menciptakan skenario “nanti bagaimana kalau…”.

Sebaik-baiknya manusia merencanakan, bukan kita yang menentukan bagaimana hasilnya.

Daripada kamu larut dalam pikiranmu sendiri, lebih baik kamu melakukan sesuatu untuk mengurangi kecemasan akibat overthinking.

Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi dan menghilangkan overthinking ini adalah dengan menuliskan apa yang muncul di pikiranmu saat itu.

Lakukan itu secara konsisten dan luangkan waktu ketika kamu sedang santai atau ketika permasalahan sudah kamu lewati, untuk membuka dan membaca catatanmu.

Mungkin pada saat membaca itulah kamu merasa diingatkan untuk tidak lagi overthinking, karena sebagian besar kecemasan kita kadang tidak beralasan dan tidak terjadi.

Cara lain adalah bisa dengan berolahraga atau beraktivitas yang membutuhkan tubuh untuk bergerak.

Percaya deh, ketika kamu lelah, kamu tidak punya tenaga untuk overthinking.

Cara lain yang lebih kalem adalah dengan melakukan meditasi.

3. Satu-satunya yang Bisa Kamu Kontrol adalah Pikiranmu

Pernahkah kamu menyadari kalau kamu tidak bisa mengontrol organ tubuhmu?

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mereka bekerja sendiri tanpa adanya perintah dan bahkan mereka punya jadwal yang lebih konsisten dan terstruktur dibandingkan kamu.

Bagaimana dengan kerabat, keluarga, dan teman?

Mereka sebagai individu yang memiliki ego dan keinginannya sendiri, juga tidak bisa kamu kontrol.

Satu-satunya yang bisa kamu kontrol adalah pikiranmu sendiri.

Apa yang pikiranmu konsumsi menjadi tanggung jawabmu dan akan berpengaruh terhadap sudut pandang akan suatu hal dan kehidupan.

Jadi sebelum kamu baper, tanyakan pada diri sendiri, “apakah ini berharga untuk dikonsumsi oleh pikiranku?

Jika tidak, stop dan lakukan sesuatu yang membuat pikiranmu sibuk, serta berhenti memikirkan hal tersebut.

4. Santai, karena Tidak Semua Hal Mempunyai Alasan

Salah satu ciri lain orang yang mudah baper adalah ketika mendapat teguran, mereka akan menjelaskan alasan dari A sampai Z.

Tentu saja kamu boleh menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi, tapi di sisi lain kamu tidak perlu memberikan pembenaran.

Nah, itu dia empat cara agar kamu tidak mudah baperan.

Coba kamu bayangkan bagaimana jika tokoh superhero baperan?

Ketika mereka mendapatkan sedikit kritik, mereka bisa mogok tidak membantu orang dan menyibukan diri dengan bersedih dan sibuk dengan pikirannya.

Jadi apakah menurutmu baper itu cool?

Bayangkan hidup tanpa baper, yang pastinya akan lebih ringan karena kita menjadi orang yang lebih positif.

Kalau kamu menemukan cara di atas masih sulit dilakukan, ada buku yang ketika kamu membaca, kamu merasa, “Aku ingin berubah. Aku tidak mau baper lagi.”

Buku itu berjudul, “Ego is the Enemy” karya Ryan Holiday, penulis yang sudah banyak menuliskan buku best seller.

Kalau kamu berpikir, “Ah aku kan tidak punya ego, jadi buat apa baca buku ini?”, tunggu sampai kamu membaca bab pertama.

Dengan berlandaskan filosofi stoic, buku ini bisa menjadi panduan untuk mengecek kadar ego kita dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan rendah hati tapi tentunya tidak rendah diri.

Buku ini juga bisa dibilang sebagai buku self-help yang berhasil karena mengajarkan pentingnya kita untuk mencintai diri kita, orang-orang yang ada di sekeliling kita baik itu kawan maupun lawan, dan setiap peristiwa yang ada di dalamnya baik itu sedih maupun bahagia.

Jangan lewatkan juga promo buku Ego is the Enemy di Gramedia.com dan perhatikan perubahan diri kamu setelah membaca buku ini karena secepatnya kamu akan mengatakan “Bye-bye baper”.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau