Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Purple Cow: Strategi Ampuh Mendongkrak Penjualan

Kompas.com - 02/02/2022, 10:30 WIB
Sumber Foto: Dok. Bhuana Ilmu Populer
Rujukan artikel ini:
Purple Cow
Pengarang: Seth Godin
|
Editor Ratih Widiastuty

Cara Tak Biasa Mendongkrak Penjualan

“Jika Anda ingin produk Anda meledak di pasaran, Anda harus berani berbeda seperti jadi Sapi Ungu. Jika produk Anda tidak unik atau berbeda maka tidak akan ada orang yang ingat”.

Jika sebuah perusahaan jatuh, itu merupakan kesalahan manajemen yang paling senior, dan masalahnya mungkin: mereka menjalankan perusahaan, bukan MEMASARKAN PRODUK.

Membangun bisnis ada empat tahapan dasar, yaitu: mencetak profit, memenangkan kepercayaan konsumen, mendesain sistem, dan bertahan jangka panjang.

Purple Cow buku yang akan terbit pada Oktober 2021 ini membahas cara memasarkan produk yang unik.

Jika Anda ingin produk Anda meledak di pasaran, Anda harus berani berbeda seperti jadi Sapi Ungu.

Jika produk Anda tidak unik atau berbeda maka tidak akan ada orang yang ingat.

Sama halnya dengan sapi yang berwarna belang, hitam, dan putih di peternakan.

Jika Anda berwarna sama maka tidak ada yang ingat.

Tapi, jika Anda berwarna ungu maka akan mendapat perhatian dari semua orang.

Dalam membangun sebuah produk, ingatlah produk bukan hanya sebuah barang atau jasa, namun lebih dari itu produk adalah sebuah ide yang bisa ditularkan kepada orang lain, layakanya sebuah virus.

Jika Anda berhasil, itulah saatnya untuk menciptakan Sapi Ungu yang baru.

1. Pemasaran dari Mulut ke Mulut

Dahulu pemasaran berarti buat produk kemudian pasang iklan.

Orang akan beli produk kita, kalau kita pasang iklan di mana-mana sehingga orang tahu produk apa yang kita jual.

Tapi zaman sekarang semua sudah berubah.

Zaman sekarang orang akan membeli produk dari mulut ke mulut.

Hal ini juga berkaitan dengan banyaknya iklan yang kita lihat sekarang.

Hidup kita dipenuhi oleh iklan dan semuanya berusaha mengambil perhatian.

Tapi apakah mereka berhasil? Kebanyakan tidak berhasil.

Kita tidak ingat iklan apa yang kita tonton kecuali iklannya berbeda dan unik.

Seth Godin—penulis Purple Cow, membaginya dalam tiga era periklanan.

  • Sebelum periklanan konsumen merekomendasikan sebuah produk dari mulut ke mulut.

Jika produk Anda bagus, orang akan merekomendasikan produk dan kemudian banyak orang yang beli.

  • Ketika periklanan booming, iklan sangat efektif.

Perusahaan yang berani pasang iklan banyak maka jumlah pembelinya juga akan meningkat.

  • Era setelah periklanan.

Di era ini, kita kembali lagi ke era mulut ke mulut.

Kita membutuhkan orang yang kita percayai untuk merekomendasikan kita, barang atau jasa apa yang bagus.

Di era ini pertumbuhan pemasaran dari mulut ke mulut makin cepat karena orang dengan mudahnya menyebarkan melalui media sosial.

2. Berani Mengambil Risiko Lebih Baik Daripada Tidak Sama Sekali

Kebanyakan perusahaan takut mengambil risiko.

Semakin besar perusahaan, biasanya semakin takut mengambil risiko.

Hasilnya produk yang mereka hasilkan membosankan, itu-itu saja, tidak ada yang spesial.

Hingga suatu saat ada kompetitor baru yang datang dengan produk yang menarik barulah perusahaan besar itu kaget dan langsung mengejar inovasi produk. Itu mentalitas pemimpin pasar yang buruk.

“Bisnis harus harus melihat TREN kalau mau cepat DIKENAL”

Kalau kita lihat dari sisi yang lain, pemain kecil juga kadang tidak berani mengambil risiko untuk berinovasi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dan pemain kecil hanya mengikuti apa yang dimainkan oleh pemimpin pasar.

Amati dan tiru produknya seperti apa.

Strategi bisnisnya, dan cara pemasarannya.

Dengan seperti ini, pemain kecil tersebut tidak akan pernah menjadi pemimpin pasar.

Pemimpin selalu mencoba ide baru dan akhirnya menghasilkan produk yang menarik.

Mereka bisa jadi pemimpin pasar karena mereka berani bereksperimen dan menjadi Sapi Ungu.

Contoh menarik perusahaan yang tidak berani mengambil risiko adalah perusahaan penjual rol film seperti Kodak.

Ketika zaman dan industri kamera mulai berubah, Kodak tidak ikut berubah dan tidak berani mengambil risiko.

Kodak menjadi tertinggal dan orang beralih ke digital.

Contoh lain yang dilakukan oleh Krispy Kreme.

Ada cara yang unik setiap kali Krispy Kreme membuka toko baru.

Krispy Kreme selalu membagikan ribuan donat gratis.

Tentu saja orang yang tidak pernah mendengar Krispy Kreme jadi penasaran dan akhirnya terjadi antrian panjang setiap Krispy Kreme membuka toko baru.

3. Ciptakan Produk yang Menarik

Sebuah produk atau jasa adalah sebuah ide.

Yang membedakan adalah apakah sebuah ide bisa menular atau tidak.

Karena menggunakan analogi sebuah virus, Seth menyebut orang yang pertama kali menyebarkan ide disebut Sneezers.

Mereka adalah orang yang ahli memberi tahu lingkaran mereka soal pengalaman mereka dengan produk Anda.

Seth menyarankan agar kita fokus pada Sneezers bukan menyasar kepada semua orang.

Ketika sebuah ide menyebar dari beberapa Sneezers kemudian akan terjadi seperti bola salju hingga menyebar ke semua orang.

Mungkin banyak orang berpikir jika sebuah produk atau jasa menjadi viral untuk berkat keberuntungan.

Betul, memang ada peran keberuntungan di sana.

Tapi kebanyakan karena mereka sudah mendesain produknya menjadi Sapi Ungu di hari pertama produk itu diciptakan.

Starbucks adalah contoh Sapi Ungu yang menarik.

Sebelum ada Starbucks kopi hanyalah minuman biasa yang Anda nikmati saat sarapan atau minuman yang Anda nikmati sendirian.

Tidak ada pengalaman di sana hanya kafein saja.

Starbucks kemudian menyebarkan ide yang menarik, kopi bukan hanya sekadar minuman tapi minum kopi di Starbucks merupakan pengalaman tersendiri.

Nilai tambah yang dibuat Starbucks membuat kopinya dihargai lebih mahal daripada kopi biasa.

Menjadi berbeda memang tidak mudah dan tidak semua orang berani.

Tapi, di era ketika kita dihajar begitu banyak informasi, menjadi normal, sama saja dengan tidak ada.

Buku Purple Cow bisa Anda beli di Gramedia.com.

Jangan lewatkan gratis voucher diskon yang bisa Anda dapatkan dengan cara klik di sini.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau