Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersuara Melawan Kekerasan pada Perempuan dan Anak melalui Karya

Kompas.com - 17/01/2022, 10:30 WIB
Dok. Gramedia Pustaka Utama
Rujukan artikel ini:
Sambal & Ranjang
Pengarang: Tenni Purwanti
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi di Indonesia.

Jumlah kasusnya terus meningkat sejak tahun 2000.

Perlindungan hukum terhadap korban pun kerap sulit didapatkan.

Kenyataan yang menyedihkan ini tak luput dari radar penulis perempuan Indonesia. Dan, memang tidak boleh terlewat dari perhatian mereka.

Seperti yang dinyatakan oleh Jean Paul Sartre dalam buku What is Literature, karya sastra bukanlah sesuatu yang menenangkan, tapi yang menggugat, sebuah katalis yang memprovokasi kita untuk mengubah dunia, mengubah diri sendiri.

Karya yang Membicarakan Kekerasan pada Perempuan dan Anak

Melalui novel, cerpen, dan puisi, para penulis perempuan Indonesia telah bersuara untuk menentang kekerasan pada perempuan dan anak.

Mari kita sebut beberapa judul yang telah terbit di tahun silam: Nayla karya Djenar Maesa Ayu, Tarian Bumi karya Oka Rusmini, dan Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha.

Beberapa judul yang belum lama terbit adalah Sambal dan Ranjang karya Tenni Purwanti, Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma, dan Kita Pergi Hari Ini karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.

Di novel Lebih Senyap dari Bisikan, Andina menulis tentang perempuan yang menghadapi tuntutan dari seluruh dunia; keluarga dan masyarakat.

Novel ini akan mengusik siapapun yang masih suka bertanya kapan nikah, kenapa belum punya anak, dan kenapa anaknya baru satu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pembaca diajak mengikuti perjalanan Amara menemukan kembali dirinya sebagai perempuan yang mandiri.

Sementara, pada novel Kita Pergi Hari Ini, Ziggy memotret masalah di sebuah keluarga yang memiliki anak namun tidak memiliki uang.

Dibalut dengan teknik bercerita yang mengaduk-aduk emosi, novel ini menampilkan perihal eksistensi anak di dunia.

Anak-anak (dan kucing) ditampilkan sebagai tokoh utama dengan membawa salah satu pesan cerita; buat apa dilahirkan jika akan ditelantarkan.

Lantas, pada kumpulan cerpen Sambal dan Ranjang, di awal cerpen “Surat untuk Anak Perempuanku” Tenni membuka dengan kalimat:

"Saat aku menulis surat ini, seorang istri di Bali sedang kesakitan karena kakinya ditebas dengan parang hingga putus oleh suaminya sendiri. Alasannya, hanya karena cemburu. Seorang perempuan lain di Tangerang menanggung malu karena ditelanjangi, dipukuli, dan dibawa berkeliling oleh warga akibat dituduh berbuat mesum dengan pasangannya sendiri. Perempuan 14 tahun di Kendari diperkosa bergilir oleh 14 laki-laki."

Sebuah paragraf pembuka yang ditulis dari data aktual, yang menunjukkan betapa negeri ini ada di masa gawat darurat kekerasan pada perempuan dan anak.

Membaca dapat menggugah cara pandang dan membangun kesadaran.

Dengan membaca karya para penulis perempuan di atas, pembaca diharapkan dapat lebih menghargai perempuan, berpihak pada korban kekerasan, dan dapat ikut aktif menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak yang tampaknya masih jauh dari kondisi ideal di Indonesia.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Segera baca seluruh novel di atas tanpa takut dompet menipis! Karena kamu sudah membaca artikel hingga selesai, kamu dapat gratis voucher diskon yang bisa digunakan untuk membeli buku-bukunya di Gramedia.com! Yuk, langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau