Perjalanan ke luar angkasa selalu menjadi salah satu pencapaian terbesar manusia untuk melampaui batas-batas Bumi dan mengeksplorasi alam semesta.
Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, astronot kini dapat tinggal di luar angkasa untuk jangka waktu yang bervariasi, tergantung pada tujuan misi yang mereka emban.
Namun, tinggal di lingkungan tanpa gravitasi, terpapar radiasi kosmik, serta jauh dari dukungan langsung Bumi, menimbulkan berbagai tantangan unik bagi kesehatan fisik dan mental manusia.
Sebagian besar misi luar angkasa saat ini berlangsung di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO), seperti yang dilakukan oleh astronot yang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).
Umumnya, misi ini berlangsung antara 6 bulan hingga 1 tahun.
Lama tinggal dalam misi LEO dianggap cukup aman karena ISS memiliki perlindungan radiasi dan jaraknya relatif dekat dengan Bumi sehingga evakuasi darurat dapat dilakukan bila diperlukan.
Contohnya, astronot Scott Kelly dari NASA menjalani misi selama 340 hari di ISS pada tahun 2015-2016, salah satu misi terlama dalam sejarah ISS.
Misi ini bagian dari studi kesehatan jangka panjang untuk memahami dampak penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia, terutama selama durasi panjang.
Saat ini, NASA dan badan antariksa lainnya sedang merencanakan misi ke Bulan di bawah proyek Artemis.
Diperkirakan bahwa astronot yang melakukan misi ke Bulan akan tinggal selama beberapa minggu hingga beberapa bulan di permukaan Bulan.
Misi ini melibatkan pembangunan basis permanen di Bulan yang memungkinkan keberlanjutan eksplorasi.
Lama misi di Bulan sangat bergantung pada faktor-faktor seperti ketersediaan suplai oksigen, makanan, dan air, serta kemampuan peralatan untuk menopang kehidupan di lingkungan ekstrem.
Saat teknologi lebih maju, diprediksi manusia bisa tinggal lebih lama di Bulan untuk penelitian dan persiapan eksplorasi lebih jauh ke Mars.
Eksplorasi Mars adalah salah satu tujuan jangka panjang bagi NASA dan perusahaan antariksa seperti SpaceX.
Diperkirakan misi ke Mars bisa memakan waktu sekitar 6-9 bulan perjalanan satu arah, tergantung pada posisi orbit Mars dan Bumi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Oleh karena itu, astronot yang pergi ke Mars kemungkinan harus tinggal di planet tersebut selama 1 hingga 2 tahun sebelum kembali ke Bumi, menunggu posisi orbit yang memungkinkan perjalanan pulang yang lebih efisien.
Tinggal selama itu di Mars memerlukan persiapan matang karena Mars tidak memiliki atmosfer yang layak untuk manusia, serta radiasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Bumi atau Bulan.
Oleh karena itu, pengembangan teknologi yang mampu menopang kehidupan seperti habitat tertutup, sistem produksi oksigen, dan perlindungan radiasi menjadi prioritas dalam misi Mars.
Lama tinggal di luar angkasa membawa dampak besar terhadap tubuh manusia.
Efek fisiologis yang akan dirasakan yakni kehilangan massa otot dan kepadatan tulang akibat tidak adanya gravitasi sehingga mengakibatkan kelemahan otot dan risiko patah tulang yang lebih tinggi.
Selain itu, ada perubahan pada sistem kardiovaskular, termasuk penurunan volume plasma darah dan peningkatan resiko aritmia.
Paparan radiasi kosmik yang lebih tinggi di luar atmosfer Bumi juga menjadi masalah serius.
Di orbit rendah Bumi, ISS terlindung sebagian oleh medan magnet Bumi, tetapi saat manusia menjelajah lebih jauh ke luar angkasa, mereka akan lebih rentan terhadap radiasi yang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya.
Sementara dampak secara psikologis yang ditimbulkan seperti stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya karena isolasi dan keterbatasan ruang pribadi saat di luar angkasa
Oleh karena itu, setiap misi luar angkasa juga memperhitungkan faktor dukungan psikologis, termasuk komunikasi rutin dengan Bumi dan program kegiatan rekreasi untuk menjaga kesehatan mental astronot.
Jadi, berapa lama astronot tinggal di luar angkasa tergantung pada tujuan misi dan teknologi yang tersedia.
Bagi kamu yang tertarik mendalami lebih jauh tentang kehidupan astronot dan eksplorasi luar angkasa, buku Tanya Jawab Seru: Astronaut yang ditulis oleh Miles Kelly adalah rekomendasi bacaan yang sangat menarik.
Buku ini dirancang untuk pembaca muda dengan format tanya jawab yang interaktif, memberikan penjelasan seputar pengalaman astronot, bagaimana mereka hidup di luar angkasa, serta berbagai tantangan yang dihadapi saat berada di orbit.
Buku ini juga menyajikan informasi ilmiah secara ringan dan penuh ilustrasi yang menarik, cocok untuk menambah wawasan mengenai dunia luar angkasa secara menyenangkan.
Dapatkan segera buku Tanya Jawab Seru: Astronaut hanya di Gramedia.com.