Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa di Luar Angkasa Gelap Padahal Ada Matahari? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kompas.com - 14/09/2024, 12:00 WIB
Kenapa di Luar Angkasa Gelap Padahal Ada Matahari  Sumber Gambar: Freepik.com Kenapa di Luar Angkasa Gelap Padahal Ada Matahari 
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Pintar Pertamaku Luar Angkasa
Pengarang: Arcturus Publishing
|
Editor Ratih Widiastuty

Mungkin sebagian besar dari kita kerap bertanya-tanya, kenapa luar angkasa tampak gelap? Padahal di sana terdapat milyaran bintang yang mampu memancarkan cahaya, termasuk salah satunya adalah bintang raksasa yang menjadi sumber cahaya bagi Bumi, yaitu Matahari.

Pertanyaan mendasar ini ternyata disebut sebagai paradoks Olbers yang mengacu pada misteri mengapa langit pada malam hari tampak gelap meskipun ada miliaran bintang di luar angkasa.

Pada abad ke-20, Paradoks Olbers pun pada akhirnya berhasil terjawab.

Alam semesta mengembang yang menjadikan cahaya dari galaksi yang menjauh bergerak masuk ke dalam spektrum ultraviolet, inframerah, dan gelombang radio yang tidak kasat mata oleh mata manusia.

Bisa dibilang, apabila kita mampu melihat gelombang mikro, maka seluruh ruangan akan terlihat bersinar.

Kecepatan merambat cahaya mencapai 300.000 kilometer per detik sehingga cahaya dari bintang paling jauh memerlukan durasi lebih lama untuk mencapai mata manusia, bahkan hingga jutaan tahun lamanya.

Boleh dikata, cahaya bintang atau Matahari yang kita lihat selama ini di Bumi merupakan cahaya dari masa lalu bahkan bisa jadi bintang yang memancarkan sumber cahaya itu sudah lama padam.

Lantas, apa yang menyebabkan luar angkasa gelap padahal terdapat milyaran bintang di dalamnya? Simak jawabannya berikut ini.

Mengapa Luar Angkasa Gelap?

1. Paradoks Olbers

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, paradoks Olbers menjadi pertanyaan yang sama tentang luar angkasa yang gelap.

Alam semesta sendiri diperkirakan memiliki usia sekitar 13 miliar tahun yang bisa dibilang relatif muda jika dibandingkan dalam skala manusia.

Hal ini mengakibatkan cahaya dari bintang-bintang yang berjarak lebih dari 13 miliar tahun cahaya belum mampu menjangkau Bumi.

Luar angkasa tampak gelap sebab cahaya dari bintang-bintang yang berjarak lebih dari sekitar 13 miliar tahun cahaya belum mencapai Bumi.

Hal ini menandakan cuma bintang-bintang dalam jarak tersebut saja yang bisa manusia lihat karena cahayanya sudah cukup waktu untuk sampai ke Bumi.

2. Dampak Atmosfer

Menurut laman resmi NASA, luar angkasa tampak gelap tidak seperti langit di siang hari di Bumi yang berwarna biru dikarenakan oleh perbedaan dalam cara cahaya berinteraksi dengan atmosfer serta ruang hampa.

Ketika siang hari di Bumi, cahaya Matahari mengenai partikel-partikel yang ada di atmosfer Bumi dan tersebar ke segala arah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Akan tetapi, ketika malam menjelang, tak ada sumber cahaya dekat seperti Matahari sehingga tidak ada sumber yang dapat menyebarkan cahaya.

Peristiwa yang serupa juga berlangsung di bulan yang tidak mempunyai atmosfer sehingga itulah alasan mengapa luar angkasa tampak gelap.

3. Efek Doppler

Efek Doppler berlangsung akibat bintang-bintang serta galaksi-galaksi bergeser menjauh dari Bumi karena ekspansi alam semesta.

Cahaya yang dikeluarkan oleh benda-benda ini mengalami pergerakan menjadi merah akibat kecepatan pergerakan mereka yang menjauh.

Hal ini mengakibatkan cahaya menjadi bergeser keluar dari rentang spektrum cahaya yang bisa dilihat manusia, berubah menjadi inframerah.

Sebagai dampaknya, walaupun luar angkasa sebetulnya dipenuhi dengan objek cahaya, tapi cahaya ini tidak terlihat oleh mata manusia sebab sudah bergeser ke luar spektrum yang bisa dideteksi.

Inilah yang membuat luar angkasa terlihat gelap saat diperhatikan dari Bumi.

Membahas perihal luar angkasa memang selalu menarik dan tidak akan pernah ada beresnya.

Penting sekali untuk mulai mengenalkan anak-anak pada alam semesta agar mereka bisa memahami dan belajar lebih lanjut tentangnya.

Buku Ensiklopedia Pintar Pertamaku Luar Angkasa akan menjawab beberapa pertanyaan seperti apakah ada kehidupan di planet lain? Berapa jarak terdekat Bumi dengan lubang hitam? Atau, apakah manusia dapat menginjakkan kaki di Mars?

Semua informasi di dalamnya ditampilkan dengan ilustrasi gambar sehingga memudahkan pemahaman anak-anak yang membacanya.

Buku ini adalah sebuah ringkasan yang menyajikan rangkuman mengenai informasi tentang luar angkasa.

Empat topik menarik di dalamnya meliputi: Sistem Tata Surya, Alam Semesta, Mengamati Langit, dan Misi Luar Angkasa.

Di setiap materinya disertai pula dengan ilmu dari para ahli dan fakta-fakta mencengangkan, disajikan pula glosarium, khususnya untuk menerangkan kata-kata yang bagi sebagian anak terdengar asing di telinga.

Bukunya dapat dipesan di Gramedia.com sekarang juga.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau