Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Angkasa Luar yang Dapat Mengeluarkan Cahaya Sendiri Disebut Bintang, Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 21/11/2024, 18:00 WIB
Benda Angkasa Luar yang Dapat Mengeluarkan Cahaya Sendiri  Sumber Gambar: Freepik.com Benda Angkasa Luar yang Dapat Mengeluarkan Cahaya Sendiri 
Rujukan artikel ini:
Why Series: The Universe -…
Pengarang: Kwang Woong Lee
|
Editor Ratih Widiastuty

Hampir setiap malam, sebagian besar dari kita mungkin sudah pernah melihat bintang di atas langit.

Meskipun akhir-akhir ini kemunculan bintang memang terasa sulit untuk dilihat, mengingat kondisi lingkungan yang sudah semakin tercemar.

Apabila dilihat dengan mata telanjang, bintang merupakan objek yang terlihat berkilauan yang terdapat di atas langit dan hanya bisa dilihat saat malam hari saja.

Walaupun tak bisa dilihat pada siang bolong, ternyata bintang masih tetap berada di tempatnya, hanya saja tak bisa dilihat secara kasat mata, sebab cahayanya terlalu redup dengan sinar Matahari.

Sama seperti planet, satelit, ataupun asteroid, bintang termasuk ke dalam objek langit, hal yang membedakannya dengan objek langit lainnya adalah bintang merupakan objek langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri.

Meskipun bulan kerap memancarkan cahaya, tapi sumber cahayanya sendiri tidak bersumber dari dirinya sendiri, melainkan cuma memantulkan cahaya dari Matahari.

Lain halnya dengan bintang yang mampu memancarkan cahayanya sendiri.

Matahari sekalipun yang menjadi pusat tata surya, ternyata masuk ke dalam kategori bintang.

Bintang sendiri mempunyai jarak yang sangat jauh dari Bumi sehingga cahayanya cuma terlihat ketika malam hari dengan bentuk yang kecil.

Bintang juga membentuk pola tertentu yang biasa disebut dengan rasi bintang.

Apa pengertian lebih lanjut dari bintang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Bintang

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bintang merupakan objek langit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri.

Apabila dilihat secara sekilas, bintang tampak seperti bangun yang mempunyai banyak sudut.

Walaupun demikian, sudut-sudut tersebut sebetulnya bukanlah bagian dari bintang, melainkan pancaran cahaya bintang yang membentuk sudut.

Tidak berbeda dengan planet, bintang sebetulnya memiliki bentuk menyerupai bola.

Bintang sendiri merupakan bola gas raksasa yang amat panas.

Bintang mempunyai susunan yang berubah-ubah, tapi perubahan susunan bintang-bintang tersebut amat kecil sehingga rasanya akan sulit untuk diamati.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sedangkan menurut National Geographic, bintang bisa didefinisikan sebagai objek raksasa yang sebagian besar tersusun dari helium dan hidrogen yang menghasilkan cahaya serta panas dari tempa nuklir yang berputar di dalam intinya.

Tidak hanya Matahari, titik-titik cahaya yang dapat kita lihat di langit seluruhnya memiliki jarak tahunan cahaya dari Bumi.

Bintang adalah penyusun tata surya yang berjumlah milyaran di alam semesta.

Hingga saat ini, tidak diketahui dengan pasti ada berapa jumlah bintang di alam semesta yang sesungguhnya.

Namun, para astronom sendiri sudah memperkirakan jika di galaksi BIma Sakti terdapat sekitar 300 miliar bintang.

Proses Terciptanya Bintang

Dibutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang hingga miliaran tahun untuk menciptakan satu bintang saja.

Tidak cuma itu, bintang pun dapat mati, semakin besar ukuran bintang, maka semakin pendek pula usianya.

Proses terbentuknya bintang berlangsung di dalam nebula, awan debu yang mengandung hidrogen.

Selama ribuan tahun, gravitasi membuat kantong-kantong materi padat di dalam nebula jatuh akibat bobotnya sendiri.

Salah satu massa gas yang ikut berkontraksi ini disebut sebagai protobintang yang mewakili fase awal bintang.

Ketika protobintang mengecil, dia akan berputar lebih cepat diakibatkan kekekalan momentum sudut.

Tekanan yang semakin intens membuat suhu ikut meningkat, dan dalam kurun waktu tersebut, sebuah bintang masuk ke dalam fase T Tauri yang relatif singkat.

Jutaan tahun selanjutnya, saat suhu inti meningkat menjadi sekitar 27 juta derajat Fahrenheit, fusi nuklir dimulai, memantik inti dan terciptalah bintang.

Sebagian besar bintang yang ada di galaksi Bima Sakti, termasuk Matahari, masuk ke dalam kategori bintang deret utama.

Apabila ingin mengajak anak-anak belajar tentang alam semesta, maka buku Why Series: The Universe - Alam Semesta bisa menjadi sarana yang tepat.

Berbagai macam hal terkait alam semesta, mulai dari Matahari, luas alam semesta, umur alam semesta, hingga objek-objek di langit, dibahas secara lengkap di dalam buku ini.

Dikemas dengan bahasa dan format yang menarik menjadikan buku ini akan dengan mudah disukai dan dipahami oleh anak-anak.

Bukunya dapat dibeli melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau