Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi Manipulasi dan Deteksi Ciri-Cirinya agar Terbebas dari Toxic Relationship

Kompas.com - 23/12/2024, 13:00 WIB
Manipulasi Sumber Gambar: Freepik.com Manipulasi
Rujukan artikel ini:
Toxic Relationship Free: Ketika Hubungan…
Pengarang: Christy MS
|
Editor Laila Wulanalfi

Mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah manipulasi.

Manipulasi bisa terjadi dan dilakukan dalam berbagai hal, seperti data, hubungan percintaan, dan lain sebagainya.

Tak bisa dipungkiri, berhubungan dengan orang yang manipulatif memang sulit sekali untuk dihadapi.

Biasanya, orang manipulatif sulit untuk dihadapi karena mereka mempunyai segudang akal untuk memperdaya siapa saja.

Hanya melalui kata-kata manisnya, kita dapat terbuai untuk percaya dan melakukan apa pun yang mereka inginkan.

Orang yang manipulatif akan memakai distorsi mental serta eksploitasi emosional untuk mengendalikan dan memengaruhi orang lain.

Manipulasi dalam sebuah hubungan tidak akan selalu tampak bahkan dapat dilakukan dengan cara yang sangat halus.

Maka dari itu, banyak sekali orang yang menjadi korban manipulasi dalam sebuah hubungan, tapi mereka tidak menyadarinya hingga pada akhirnya berujung pada kerugian yang baru disadari apabila sudah dalam kondisi parah.

Definisi Manipulasi

Manipulasi merupakan taktik yang dipakai seseorang untuk memperoleh kendali atas orang lain, biasanya hal ini dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan sering kali menggunakan biaya orang lain.

Niat mereka melakukan manipulasi adalah untuk memiliki kekuatan serta kendali atas orang lain untuk memperoleh apa yang mereka inginkan.

Menurut ilmu psikologis, manipulasi adalah usaha memengaruhi individu dengan mengendalikan segala keinginan serta gagasan yang ada di alam bawah sadar serta sugesti.

Dapat disimpulkan jika manipulasi merupakan suatu cara yang dilakukan seseorang untuk memengaruhi psikologis orang lain.

Manipulasi dapat dilakukan secara tidak sadar sehingga siapa saja bisa melakukannya.

Hal ini terjadi apabila seseorang tidak mampu mengekspresikan apa yang diinginkan atau dibutuhkan dengan baik.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, manipulasi dapat berlangsung dalam sebuah hubungan asmara.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui ciri-ciri manipulasi dalam hubungan percintaan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Ciri-Ciri Manipulasi dalam Hubungan

1. Suka Berbohong dan Menyalahkan

Seseorang yang manipulatif besar kemungkinan secara emosional akan lepas tanggung jawab atas tindakannya.

Mereka secara terang-terangan akan membesar-besarkan hal-hal yang membuat mereka terlihat lebih positif melalui kebohongan.

Mereka juga akan melimpahkan kesalahan pada orang lain, membuat orang lain meragukan diri sendiri serta memutarbalikkan fakta yang ada.

Seseorang yang manipulasi tidak akan ragu-ragu menggunakan kebohongan untuk menyesatkan orang demi memenuhi keinginan mereka.

2. Gaslighting

Seseorang yang manipulatif akan melakukan gaslighting terhadap orang lain dengan berbohong, menyudutkan orang lain akan kesalahan mereka dan menyepelekan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Mereka tidak segan-segan akan menyebut orang lain “gila” atau terlalu “sensitif“.

Mereka akan mencoba membuat orang lain merasa tidak pantas untuk mengekspresikan diri serta perasaan dan emosi orang lain tidaklah nyata atau valid.

3. Mengisolasi

Orang yang manipulatif akan berusaha untuk mengontrol orang lain dengan cara memutuskan kontak teman dan keluarga, khususnya pada orang yang mengungkapkan rasa tidak suka pada mereka.

Di lain pihak, orang yang manipulatif juga akan mencoba memperoleh dukungan dari keluarga atau teman orang yang mereka manipulasi demi keuntungan pribadi.

4. Tarik Ulur

Ciri lainnya dari orang yang manipulatif adalah mereka akan menarik diri dari orang yang dimanipulasi.

Mereka akan memberikan perilaku diam pada orang yang dimanipulasi apabila melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai sebagai bentuk hukuman.

Menarik ulur emosi dan perasaan ini akan membuat orang yang dimanipulasi merasa bersalah dan pada akhirnya mencoba untuk membujuk orang yang memanipulasinya untuk memaafkannya.

Agar tidak terperangkap dalam hubungan yang toxic, maka diperlukan pengetahuan dan informasi yang tepat untuk keluar dari relasi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain tersebut.

Buku Toxic Relationship Free berbicara mengenai tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi; emosi dan perasaan yang dilukai.

Buku ini akan menjawab pertanyaan paling penting, yaitu Apa penyebab seseorang menjadi toxic serta bagaimana keluar dari situasi ini? Apakah mengakhiri hubungan merupakan satu-satunya solusi untuk keluar dari toxic relationship?

Semua hal itu akan dibahas tidak hanya dari sudut pandang penulis, tapi juga dari cerita nyata oleh lebih dari 30 toxic relationship survivors yang berkontribusi dan mengirimkan cerita mereka.

Yuk, segera order bukunya di Gramedia.com sekarang juga.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau