Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi 5 Film yang Dibintangi Angga Yunanda

Kompas.com - 10/11/2023, 12:00 WIB
Film Angga Yunanda Sumber Gambar: Instagram Angga Yunanda Film Angga Yunanda
Rujukan artikel ini:
Mariposa - Cover film
Pengarang: Luluk HF
|
Editor Ratih Widiastuty

Nama Angga Yunanda tentunya sudah tidak asing lagi di telinga penikmat film Indonesia.

Aktor muda yang tengah naik daun ini memang mampu memikat banyak orang lewat kemampuan aktingnya yang tidak usah diragukan lagi.

Deretan film yang sudah dibintangi oleh Angga Yunanda sendiri selalu berhasil menarik banyak penonton untuk menyaksikannya.

Tak ayal, kini Angga Yunanda memang tampak wara-wiri di sejumlah film kenamaan yang tayang di bioskop maupun platform streaming.

Apa saja film-film menarik yang dibintangi oleh Angga Yunanda? Berikut beberapa rekomendasi film yang dibintangi oleh Angga Yunanda yang bisa dijadikan pilihan untuk mengisi waktu luang.

5 Film yang Dibintangi Angga Yunanda

1. Sunyi (2019)

Sunyi sendiri merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul Whispering Corridors (1998) yang mengangkat isu mengenai senioritas serta perundungan yang kerap berlangsung di sekolah.

Film Sunyi bercerita tentang Alex (Angga Yunanda), seorang siswa baru di SMA Abdi Bangsa, sekolah elite untuk murid-murid berprestasi.

Akan tetapi, di balik pamornya sebagai sekolah elite, SMA Abdi Bangsa masih menerapkan tradisi senioritas yang ketat.

Siswa kelas 1 dianggap sebagai budak yang mesti melayani siswa kelas 2 dan 3.

Alex yang merasa tertekan dengan tradisi ini menuangkan segala keluh kesahnya lewat guratan komik.

Hingga muncul sosok Maggie (Amanda Rawles) yang sedikit mengalihkan perhatian Alex.

Suatu hari Alex pun dikerjai oleh para seniornya untuk memanggil arwah penasaran yang ada di sekolah mereka.

Sampai teror gaib pun akhirnya menghantui mereka semua.

2. Dua Garis Biru (2019)

Dua Garis Biru berkisah tentang problematika kehamilan di luar pernikahan yang dialami oleh sepasang remaja, Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara).

Dara adalah siswi berprestasi di sekolahnya dengan mimpi melanjutkan studi ke Korea Selatan karena kecintaannya terhadap K-Pop.

Sementara Bima merupakan siswa biasa-biasa saja, tapi sangat sopan dan baik hati.

Latar belakang kedua remaja tersebut pun sangat jauh berbeda.

Dara lahir di keluarga kelas menengah, sementara Bima tumbuh di keluarga kelas bawah.

Hubungan asmara yang terjalin antara Bima dan Dara berjalan melampaui batas.

Hal ini menyebabkan Dara hamil.

Bima meminta Dara untuk menggugurkan kandungannya, tapi gadis itu menolak.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Meskipun Dara mencoba untuk menutupi kehamilannya, pada akhirnya semua terbongkar.

Kedua belah pihak keluarga pun mulai berseteru akan nasib anak di kandungan Dara.

3. Mariposa (2020)

Mariposa bercerita mengenai usaha seorang siswi berprestasi bernama Natasha alias Acha (Adhisty Zara) yang berusaha untuk mendapatkan perhatian Iqbal (Angga Yunanda), teman satu kelasnya yang bersikap dingin.

Sikap cuek dan dingin Iqbal sukses membuat Acha penasaran.

Acha bahkan rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hati Iqbal.

Hingga kompetisi cerdas cermat tingkat nasional menyatukan mereka untuk mewakili sekolah.

Pada akhirnya seiring berjalannya waktu, terdapat suatu peristiwa yang membuat mereka menyadari apa yang sebenarnya mereka inginkan.

4. Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022)

Film ini berfokus pada hubungan asmara antara Raja (Angga Yunanda), Asia (Putri Marino), dan keluarga mereka.

Raja dan Asia bertemu akibat minat mereka pada menari yang membuat mereka saling jatuh cinta.

Akan tetapi, keadaan menjadi rumit tatkala ayah Raja, Dewa (Slamet Rahardjo), dan ibu Asia, Linda (Ira Wibowo), juga saling terpikat satu sama lain.

Mau tak mau, Raja dan Asia harus mengorbankan perasaan mereka agar orangtua mereka bisa sama-sama bahagia.

5. Budi Pekerti (2023)

Film paling anyar yang dibintangi oleh Angga Yunanda adalah Budi Pekerti.

Film ini mempunyai tema cyber bullying yang terinspirasi dari kisah viral yang pernah terjadi di media sosial.

Bercerita mengenai seorang guru BK bernama Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) yang terlibat perselisihan dengan salah seorang pengunjung di pasar.

Cekcok yang terjadi tersebut ternyata direkam oleh pengunjung lainnya dan diunggah ke media sosial.

Video tersebut pun akhirnya viral karena memperlihatkan sikap Bu Prani yang terlihat tidak seperti seorang guru.

Video tersebut bahkan sampai ke pihak sekolah tempat Bu Prani mengajar yang mengancam akan mengeluarkannya.

Pada akhirnya kedua anak Bu Prani, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda), berniat untuk menyelesaikan masalah yang sangat mengganggu kehidupan keluarga mereka.

Apabila kamu ingin menikmati cerita Mariposa secara lebih mendetail, maka novelnya dapat menjadi pilihan.

Kisah yang ditulis Luluk HF ini memang sangat populer dan digandrungi oleh banyak remaja.

Pesan novelnya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau