Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dompet Ayah Sepatu Ibu, Kisah Pertemuan Dua Manusia dari Pinggang Gunung Singgalang dan Pinggang Gunung Marapi 

Kompas.com - 15/08/2023, 09:00 WIB
Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu Sumber Gambar: Gramedia Widiasarana Indonesia  Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu
Rujukan artikel ini:
Dompet Ayah Sepatu Ibu
Pengarang: JS Khairen
|
Editor Ratih Widiastuty

Tanah Nusantara dikarunia dengan banyak gunung yang menancap di seluruh penjuru pulau.

Kalau dipikir-pikir, di mana pun kaki kita menapak, sejauh pandangan mata kita akan melihat gunung.

Gunung-gunung itu sekaligus menjadi penanda betapa kayanya alam Nusantara ini.

Dari gunung mengalir air, tumbuh pohon, udara bersih, dan makanan, yang memberikan sumber kehidupan bagi masyarakat.

Tidak heran banyak orang hidup di lereng, pinggang, dan kaki gunung.

Namun, kehidupan di gunung tidak semudah yang dibayangkan.

Hal itu yang dialami Zenna, tokoh utama dalam novel Dompet Ayah Sepatu Ibu.

Sinopsis Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu

Zenna hidup di pinggang gunung Singgalang, Sumatra Barat.

Tiap hari, sejak kecil, ia harus naik-turun gunung mengangkut berember-ember air untuk keperluan ia dan keluarganya.

Pekerjaan di pinggang gunung tidak banyak.

Hidup mereka dari berkebun secukupnya.

Untuk sekolah, Zenna juga harus menuruni gunung sambil membawa jagung rebus untuk dijual.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Zenna harus melewati itu dalam udara yang dingin dan gelapnya pagi.

Sementara itu, di seberang pinggang gunung Singgalang, kehidupan di pinggang gunung Marapi tidak jauh berbeda.

Setiap hari Asrul yang hidup di pinggang gunung Singgalang juga harus mencari cara untuk bisa bertahan hidup.

Asrul bersama adiknya Irsal dan Umi menempuh berkilo-kilo jarak untuk sampai di pasar untuk menjual sayur-mayur dan kayu bakar.

Sejak Umi ditinggal menikah lagi oleh Bapaknya, Asrul harus berusaha lebih keras untuk membantu Umi.

Ia juga harus berjibaku dengan lumpur sawah untuk memancing belut.

Uang dari hasil jualan balut akan ia serahkan seluruhnya untuk Umi.

Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu yang ditulis oleh Jombang Santani Khairen itu sedikit banyak memberi gambaran pada kita tentang kehidupan di gunung, dan perjuangan masyarakatnya.

Kisah tentang Zenna dan Asrul ini terinspirasi oleh kehidupan nyata yang dilihat penulisnya, sehingga ceritanya sangat mudah diikuti.

Penulis juga tahu betul latar budaya Minang yang melekat padanya dan pada tokoh utama.

Dengan sudut pandang dua karakter, membaca Dompet Ayah Sepatu Ibu menjadi tidak membosankan.

Novel dengan tema keluarga dan perjuangan hidup ini bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Dompet Ayah Sepatu Ibu akan tersedia 23 Agustus di Gramedia Store seluruh Indonesia dan Gramedia.com serta seluruh channel Gramedia di e-commers kesayanganmu.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau