Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat bahasa universal dan berkaitan dengan perhitungan angka.
Salah satu ilmu pengetahuan ini telah berkembang selama ribuan tahun dan berkontribusi dalam berbagai aspek, mulai dari budaya hingga peradaban.
Awal mula matematika terbentuk telah melewati sejarah panjang yang mencakup mulai dari zaman kuno hingga saat ini.
Hal tersebut juga membuat siapa penemu matematika tidak dapat diatribusikan kepada satu individu atau penemu tunggal.
Meski begitu, terdapat satu tokoh yang terkenal sebagai penemu matematika dan dikenal penemu aljabar dan angka nol.
Lalu, siapa penemu matematika? Simak penjelasannya di bawah ini.
Secara bahasa, matematika berasal dari kata Yunani kuno “mathema” yang memiliki arti mata pelajaran.
Sejak zaman kuno hingga Abad Pertengahan, kreativitas terhadap perkembangan matematika sering mengalami stagnasi selama berabad-abad.
Hingga pada Renaissance Italia abad ke-16, matematika mengalami perkembangan dan berinteraksi dengan penemuan-penemuan ilmiah baru.
Adapun sejarah perkembangan awal matematika antara lain:
Bangsa Sumeria (sekitar 4.000 hingga 1.800 SM) di Mesopotamia telah mengembangkan sistem angka berbasis 60 (sistem seksagesimal) dan menerapkan matematika dalam perdagangan, astronomi, dan konstruksi bangunan.
Matematika di Mesir Kuno (sekitar 3.000 hingga 300 SM) digunakan untuk mengukur tanah, menghitung jumlah benda, dan menyelesaikan masalah-masalah praktis lainnya.
Banyak konsep matematika yang kita kenal saat ini berasal dari Yunani Kuno (sekitar abad ke-6 SM hingga abad ke-5 M).
Tokoh-tokoh terkenal seperti Pythagoras, Euclid, dan Archimedes memberikan kontribusi signifikan dalam geometri, teori angka, dan berbagai aspek matematika lainnya.
Di India, matematika juga mengalami perkembangan yang signifikan, khususnya pada periode Veda (sekitar 1.500 hingga 500 SM) dan kemudian dengan munculnya konsep angka-nol yang revolusioner dan sistem angka desimal.
Matematika Islam Abad Pertengahan: Periode ini, khususnya antara abad ke-8 hingga ke-15 M menyaksikan perkembangan pesat matematika di dunia Islam.
Matematikawan seperti Al-Khawarizmi, Al-Kindi, dan Omar Khayyam memberikan kontribusi dalam aljabar, teori angka, dan trigonometri.
Meskipun tidak ada satu individu atau penemu tunggal yang dapat dikatakan sebagai "penemu matematika" seutuhnya, tetapi sosok bernama Al-Khawarizmi kerap disebut sebagai Bapak Matematika Dunia.
Al-Khawarizmi (sekitar 780-850 M) dikenal sebagai matematikawan, astronom, dan ahli geografi yang berasal dari Persia atau saat ini dikenal sebagai wilayah Uzbekistan.
Ilmuwan satu ini dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam sejarah matematika, terutama Aljabar.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Penemuan Al-Khawarizmi berupa Aljabar dan angka 0 serta penggunaan angka Hindu 1 sampai 9 dalam bukunya berjudul The Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation of the Hindus.
Selain itu, ia juga merupakan sosok dibalik konsep Algoritma yang memiliki pengaruh sangat besar bagi perkembangan teknologi hari ini terutama sebagai jantung ilmu informatika komputer.
Sosok ilmuwan matematika ini juga berkontribusi dalam pengembangan trigonometri berupa fungsi sinus, consinus, dan tangen serta konsep tentang diferensiasi.
Adapun daftar penemuan penting Al-Khawarizmi, di antaranya:
Karya ini menjadi landasan bagi perkembangan aljabar dengan memperkenalkan metode modern untuk menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta sistem persamaan linear dengan menggunakan manipulasi simbol aljabar.
Al-Khawarizmi mengembangkan metode sistematis untuk menyelesaikan persamaan kuadrat yang dikenal sebagai "metode kuadratik."
Metode ini menggunakan prosedur khusus untuk menyederhanakan persamaan kuadrat menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diselesaikan dengan mudah.
Al-Khawarizmi memainkan peran penting dalam pengenalan sistem angka Hindu-Arab di dunia Barat.
Ia memperkenalkan angka-angka Hindu-Arab seperti 0, 1, 2, 3, dan seterusnya yang digunakan secara luas hingga saat ini.
Sistem angka ini memungkinkan penulisan dan perhitungan matematika yang lebih efisien daripada sistem angka Romawi sebelumnya.
Al-Khawarizmi juga memberikan kontribusi dalam bidang trigonometri dengan menyusun tabel sine dan cosine yang digunakan dalam perhitungan astronomi dan geografi.
Selain kontribusi matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal atas karyanya dalam bidang geografi.
Ia menulis sebuah buku tentang geografi berjudul Kitab surat al-Ard yang membahas tentang penentuan lokasi geografis dan pemetaan.
Dari berbagai hasil penemuan Al-Khawarizmi terhadap teori matematika itulah yang kemudian membuatnya menjadi salah satu ilmuwan matematika terbesar di dunia.
Karya-karyanya menjadi landasan bagi perkembangan ilmu matematika selanjutnya dan membantu menyebarkan pengetahuan matematika dari dunia Timur ke dunia Barat.
Selain Al-Khawarizmi, ada banyak ilmuwan muslim lainnya yang memiliki kontribusi besar terhadap pengetahuan yang berkembang di dunia.
Nah, kamu bisa mulai memperkenalkan tokoh-tokoh ilmuwan muslim kepada anak untuk menambah pengetahuan mereka, salah satunya melalui buku 10 Ilmuwan Muslim Terhebat.
Buku ini cocok menjadi media bagi orang tua untuk mengenalkan tokoh-tokoh ilmuwan muslim kepada anak.
Dengan tampilan format buku boardbook yang tebal dan ilustrasi full color membuat buku ini cocok menjadi referensi bacaan anak sekaligus menambah wawasannya.
Dalam buku ini, tidak hanya menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan untuk anak tetapi juga memotivasi mereka dalam menumbuhkan semangat belajar.
Oleh karena itu, buku 10 Ilmuwan Muslim Terhebat cocok menjadi bahan referensi bacaan untuk anak yang bisa dibeli di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.