Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kompas.com - 17/12/2024, 16:00 WIB
Sistem Ekonomi Tradisional  Sumber Gambar: Freepik.com  Sistem Ekonomi Tradisional 
Rujukan artikel ini:
Sistem Ekonomi Dunia
Pengarang: NIHAYATUL MASYKUROH
|
Editor Laila Wulanalfi

Setiap negara tentunya memiliki dan menjalankan sistem ekonomi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan perekonomian yang ada.

Di antara beberapa jenis sistem ekonomi, terdapat sistem ekonomi tradisional yang ditetapkan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sistem ekonomi tradisional sendiri merupakan sistem ekonomi yang didasari pada praktik, norma, dan nilai-nilai yang sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat selama berabad-abad.

Bisa dibilang, sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dilandasi dengan adat istiadat, sejarah, serta kepercayaan secara turun-temurun.

Sistem ekonomi bisa diidentifikasikan sebagai susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berkaitan dan bekerja untuk memecahkan masalah serta mencapai tujuan tertentu.

Sistem ekonomi biasanya dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat, ideologi, perekonomian, dan kondisi sumber daya di negara tersebut.

Sistem ekonomi tradisional kerap ditemukan pada masyarakat yang masih sangat tradisional atau boleh dibilang aktivitas ekonominya belum terlalu kompleks.

Oleh karena itu, biasanya sistem ekonomi tradisional terdapat pada masyarakat yang populasinya sedikit sehingga ikatan kekeluargaannya masih terasa begitu kuat.

Lalu, apa sebenarnya pengertian dan ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional? Baca jawabannya berikut ini.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Dikutip dari buku Sistem Ekonomi & Mata Pencaharian yang ditulis oleh Prof. Dr. Alo Liliweri, sistem ekonomi tradisional dikenal juga sebagai sistem ekonomi primitif yang berlandaskan pada norma, nilai-nilai, dan adat istiadat suatu komunitas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jadi, bisa dibilang jika sistem ekonomi tradisional biasanya mempunyai kaitan yang erat dengan adat istiadat serta tradisi.

Pada umumnya sistem ekonomi tradisional kerap digunakan oleh negara yang bergantung pada sektor pertanian.

Di dalam sistem ekonomi tradisional, pola produksi, distribusi, dan konsumsi, masih bersumber pada pengetahuan yang telah dianut dari masa ke masa serta sudah sangat menempel di tengah kehidupan masyarakat.

Sistem ekonomi tradisional adalah reaksi aktif manusia pendukung suatu kebudayaan terhadap lingkungannya, dalam usahanya memenuhi kebutuhannya berdasarkan pola pelaksanaan yang bersifat tradisional.

Masyarakat yang menerapkan sistem ekonomi tradisional biasanya merupakan masyarakat yang belum mempunyai pembagian kerja dan masih melakukan sistem barter.

Dalam produksi dan distribusi yang dijalankan banyak untuk tradisi dan demi memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitas masyarakat tersebut.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional juga mempunyai beberapa ciri-ciri seperti berikut ini:

  1. Melakukan sistem barter dalam aktivitas perdagangan.
  2. Belum ada pembagian kerja dalam aktivitas ekonomi.
  3. Interaksi masyarakat masih bersifat kekeluargaan.
  4. Aktivitas produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
  5. Aktivitas ekonomi terikat dengan adat istiadat.
  6. Pada umumnya bersandar pada sektor pertanian.
  7. Kekayaan alam dijadikan sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  8. Cara produksi dipelajari secara turun temurun dan sudah menempel di tengah masyarakat.
  9. Alat produksi masih sangat sederhana.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

1. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Akibat proses produksi tidak diperuntukkan untuk mencari keuntungan, maka bisa terhindar dari persaingan tidak sehat.
  • Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menjadi produsen.
  • Menciptakan kerukunan dan kerja sama individu dalam kelompok masyarakat.
  • Masyarakat bisa lebih jujur dengan adanya sistem barter.
  • Tidak mengeksploitasi alam sehingga dapat menjaga lingkungan.
  • Membuat perekonomian menjadi stabil.

2. Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Tidak mudah untuk mempertemukan dua belah pihak yang saling membutuhkan.
  • Kegiatan ekonomi berlangsung hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
  • Sulit menetapkan nilai dari barang yang ditukarkan.
  • Produktivitas yang rendah.
  • Kegiatan perekonomian tidak mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Kualitas barang hasil produksi rendah.
  • Masyarakat tidak mampu berkembang karena enggan menerima perubahan.

Sistem ekonomi memang banyak sekali jenisnya sehingga perlu dipelajari lebih jauh lagi.

Buku Sistem Ekonomi Dunia dapat dijadikan sumber belajar yang tepat bagi kamu yang ingin memperdalam ilmu terkait sistem ekonomi.

Buku ini akan membahas beberapa sistem ekonomi yang ada di dunia, seperti sistem ekonomi Islam, kapitalisme, dan sosialisme, yang tentunya akan sangat penting untuk dipelajari bagi kamu yang bergelut dalam dunia ekonomi.

Segera pesan dan miliki bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau