Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perbedaan Pemrograman Android dan iOS yang Paling Utama

Kompas.com - 03/07/2023, 11:30 WIB
Perbedaan pemrograman Android dan iOS Photo by Prashant Singh on Pexels Perbedaan pemrograman Android dan iOS
Rujukan artikel ini:
Membuat Program Smartphone untuk Android,…
Pengarang: Ir. Yuniar Supardi
|
Editor Rahmad

Kamu salah satu pengguna Android atau iOS nih? Yap, kedua sistem operasi ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Itulah sebabnya, tak heran jika keduanya sering di adu fiturnya.

Dalam sistemnya, ada perbedaan pemrograman Android dan iOS yang perlu kamu tahu. Terutama jika kamu sedang bingung, mau menggunakan Android atau produk Apple.

Enggak cuma cek IMEI iPhone atau Android saja, pastikan periksa fiturnya agar sesuai dengan kebutuhanmu ya.

Membandingkan dua sistem ini juga jadi bahan yang menarik bagi anak IT untuk belajar membuat pemrograman.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya tentang perbedaan keduanya berikut ini:

Perbedaan Pemrograman Android dan iOS

Pemrograman Android dan iOS adalah dua platform utama yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile.

Meskipun keduanya digunakan untuk menciptakan aplikasi mobile, tetapi ada beberapa perbedaan penting dalam cara pemrograman dilakukan di kedua platform ini.

Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan pemrograman Android dan iOS:

1. Bahasa Pemrograman

  • Android: Pada platform Android, bahasa pemrograman yang umum digunakan adalah Java dan Kotlin. Kotlin adalah bahasa yang lebih baru dan disarankan untuk pengembangan aplikasi Android.
  • iOS: Pada platform iOS, bahasa pemrograman utama yang digunakan adalah Swift. Sebelum Swift, bahasa Objective-C juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi iOS.

2. Lingkungan Pengembangan Terpadu (IDE)

  • Android: Untuk mengembangkan aplikasi Android, kamu dapat menggunakan Android Studio sebagai IDE utama.

Android Studio merupakan lingkungan pengembangan yang kuat dan menyediakan berbagai alat dan fitur untuk pengembangan aplikasi Android.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

  • iOS: Untuk mengembangkan aplikasi iOS, Apple menyediakan Xcode sebagai IDE resmi.

Xcode menyediakan alat pengembangan lengkap yang diperlukan untuk membuat aplikasi iOS, termasuk editor kode, simulator perangkat, dan alat pengujian.

3. Arsitektur Aplikasi

  • Android: Android menggunakan arsitektur Model-View-ViewModel (MVVM) sebagai rekomendasi resmi untuk mengembangkan aplikasi. MVVM memisahkan logika bisnis dari antarmuka pengguna dan memfasilitasi pengujian yang lebih baik.
  • iOS: Pada iOS, arsitektur yang disarankan adalah Model-View-Controller (MVC). Dalam MVC, logika bisnis, antarmuka pengguna, dan pengendali terpisah satu sama lain.

4. Distribusi Aplikasi

  • Android: Aplikasi Android dapat didistribusikan melalui Google Play Store, yang memungkinkan pengguna Android untuk mengunduh dan menginstal aplikasi dengan mudah.

Selain itu, Anda juga dapat mendistribusikan aplikasi melalui toko aplikasi pihak ketiga atau melalui pengiriman langsung ke perangkat.

  • iOS: Aplikasi iOS dapat didistribusikan melalui App Store yang dikelola oleh Apple. Untuk mendistribusikan aplikasi ke App Store, kamu perlu mendaftar sebagai pengembang Apple dan mengikuti proses verifikasi dan persyaratan yang ditetapkan oleh Apple.

5. Fragmentasi Perangkat

  • Android: Platform Android memiliki fragmentasi perangkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan iOS. Ada berbagai perangkat Android dengan berbagai ukuran layar, resolusi, dan versi sistem operasi.

Hal ini mengharuskan pengembang Android untuk melakukan pengujian yang lebih menyeluruh untuk memastikan aplikasi bekerja dengan baik di berbagai perangkat.

  • iOS: Apple memiliki kendali yang lebih ketat atas perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada produk-produknya. Karena itu, pengembang iOS memiliki fragmentasi perangkat yang lebih sedikit dibandingkan dengan Android.

6. Strategi Monetisasi

Biasanya pengguna produk Apple membeli aplikasi premium untuk menghindari iklan. Sementara itu, pengguna Android biasanya mengabaikan iklan yang ada dan fokus pada konten aplikasi tanpa melakukan upgrade ke akun premium.

Satu-satunya cara untuk menangani kedua opsi tersebut adalah dengan menampilkan produk yang relevan kepada audiens target dari setiap sistem

Untuk pelanggan iOS, pengembang dapat menawarkan aplikasi berbayar atau gratis yang terbukti memberikan hasil yang mengesankan bagi pengguna perangkat Android juga.

7. Target Pengguna

Pengguna iOS memiliki kecenderungan untuk lebih setia daripada pelanggan Android, yang hampir selalu memilih harga yang lebih murah.

Bertentangan dengan prinsip ini, pengembang iOS biasanya tidak mengubah sesuatu setiap kali mereka perlu menyediakan pembaruan untuk fitur sistem. Biasanya developer Android akan merevisi berbagai fitur demi memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah.

Meskipun ada perbedaan dalam pemrograman Android dan iOS, ada juga beberapa konsep dan prinsip yang sama dalam pengembangan teknologinya. Jadi kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan saat harus memilih ya.

JIka kamu tertarik mempelajari perbedaan pemrograman Android dan iOS lebih lengkap, buku Membuat Program Smartphone untuk Android, BlackBerry, dan iOS yang ditulis Yuniar Supardi bisa kamu jadikan referensi.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com