Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Mengenal R.A. Kartini, Sang Pejuang Emansipasi Wanita Melalui Biografi Singkatnya

Kompas.com - 30/06/2023, 14:30 WIB
r.a. kartini Sumber: WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL r.a. kartini
Rujukan artikel ini:
Panggil Aku Kartini Saja
Pengarang: Pramoedya Ananta Toer
|
Editor Rahmad

Kamu pasti tahu apa yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini, bukan?

Saat Indonesia masih berada di era penjajahan, R.A. Kartini dengan giatnya memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia.

Hal itulah yang membuat dirinya dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita.

Perjuangan yang dilakukan oleh R.A. Kartini didasarkan pada keberadaan wanita yang sering tidak dihargai.

Wanita hanya diperbolehkan untuk mengerjakan urusan dapur dana nak saja, tanpa diberikan kesempatan untuk bisa mendapatkan Pendidikan yang layak.

Namun, R.A. Kartini dengan segenap hatinya berjuang agar wanita di Indonesia tidak ditindas dan bisa sederajat dengan kaum pria.

Saat ini, apa yang telah diperjuangkan oleh R.A. Kartini mampu memberikan pengaruh dan memiliki arti yang besar bagi wanita Indonesia.

Untuk lebih mengenal sosok R.A. Kartini, maka berikut ulasan biografi R.A. Kartini secara singkat.

Biografi R.A. Kartini Secara Singkat

1. Kelahiran

Biografi R.A. Kartini singkat kita mulai dari kelahirannya. R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879, di Jepara, Jawa Tengah. R.A.

Kartini lahir di tengah keluarga bangsawan Jawa. Itulah yang menjadi alasan beliau bisa mendapatkan gelar R.A. yang merupakan singkatan dari Raden Ajeng.

Akan tetapi, setelah dirinya menikah, sesuai dengan tuntunan adat Jawa, kepanjangan dari gelar R.A. yang ada pada namanya, berubah menjadi Raden Ayu.

Hari kelahiran dari R.A. Kartini kini kita peringati sebagai hari nasional, yang disebut dengan hari Kartini.

Peringatan hari kartini ini bertujuan untuk mengenang serta menghormati seluruh jasa yang sudah diperjuangkannya untuk rakyat Indonesia, terutama kaum wanita, supaya bisa maju dan bersaing dengan bangsa lain.

2. Latar belakang keluarga

R.A. Kartini adalah seorang putri pertama dari istri pertama Raden Adipati Ario Sosroningrat.

Sang ayah adalah seorang putra Pangeran Ario Tjondronegoro IV. Walaupun R.A. Kartini adalah istri pertamanya, tetapi ibu dari R.A. Kartini bukanlah istri yang utama.

Ibu dari R.A. Kartini bernama MA Ngasirah, yang merupakan seorang Kiyai di Telukawur, Surabaya. MA Ngasirah ini bukanlah seorang putri dari keluarga bangsawan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Padahal, saat masa kolonial Belanda sudah ada peraturan, jika seorang Bupati harus menikah dengan keturunan bangsawan.

Hal itu juga yang menjadikan ayah R.A. Kartini akhirnya menikahi Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang keturunan bangsawan yang berasal dari Raja Madura.

Setelah menikah, sang ayah kemudian diangkat menjadi seorang bupati Jepara setelah Kartini lahir.

3. Masa remaja Kartini

Kakek dari R.A. Kartini adalah bupati pertama yang telah memberikan Pendidikan Barat kepada anak-anaknya.

Sedangkan R.A. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara, baik dari kandung ataupun dari tiri.

Kartini kemudian sekolah di ELS (Europese Lagere School) sampai dirinya berusia 12 tahun. Ketika masa-masa sekolah inilah dirinya mempelajari Bahasa Belanda. Singkatnya, masa sekolah tersebut disebabkan saat umurnya 15 tahun, Kartini harus tinggal di rumah karena dipingit.

Kartini sangat ahli dalam Bahasa Belanda. Kemudian, dirinya mulai menulis surat untuk dikirim kepada teman-temannya dari Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendano yang sangat mendukung Kartini.

Seringnya belajar surat-menyurat inilah yang akhirnya membuat R.A. Kartini tertarik dengan pola pikir dari para perempuan Eropa.

Akhirnya, dirinya mempelajari pemikiran wanita Eropa melalui surat kabar, buku, dan majalah. Sampai akhirnya, dirinya memiliki keinginan untuk bisa memajukan para perempuan Indonesia.

Kartini mulai memperhatikan tentang emansipasi wanita dengan cara membandingkan dengan wanita Eropa dengan wanita Indonesia.

Lalu, yang diperjuangkan oleh Kartini adalah wanita harus bisa mendapatkan kebebasan, persamaan, serta kesetaraan hukum.

Nah, itulah biografi R.A. Kartini secara singkat. Untuk mengenal sosok R.A. Kartini serta pemikiran yang dimilikinya, kamu bisa membaca buku tentang biografi R.A. Kartini.

Salah satu buku yang membahas itu adalah buku berjudul Panggil Aku Kartini Saja karya dari Pramoedya Ananta Toer.

Buku biografi R.A. Kartini ini akan mengajak kita untuk mengingat Kartini, tetapi bukan dari sudut pandang domestik rumah seperti dirinya yang merupakan seorang gadis pingitan yang kemudian dinikahkan secara paksa, kemudian melahirkan, lalu mati.

Tetapi yang harus dipahami dalam buku ini adalah bagaimana cara dari Kartini melawan itu semua, melawan rasa sepi karena dipingit, melawan arus kekuasaan besar dari penjajah. Melalui buku ini, kamu bisa mengetahui bagaimana cara Kartini memperjuangkan emansipasi wanita dengan semangatnya yang kuat.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com