Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan Utuh dalam Berislam

Kompas.com - 07/08/2023, 14:00 WIB
Buku Tetap Tenang Sampai Allah Berikan Jawaban Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo Buku Tetap Tenang Sampai Allah Berikan Jawaban
Rujukan artikel ini:
Tetap Tenang Sampai Allah Berikan…
Pengarang: ABU SALMAN FARHAN AL…
|
Editor Novia Putri Anindhita

Islam mendidik kita untuk hidup secara kaffah dalam manfaat yang ma'ruf.

Maka dari itu, kita belajar untuk menemukan keutuhan diri kita terlebih dahulu.

Manfaat Menemukan Keutuhan Diri

1. Tidak Mudah Terpengaruh

Jika diri kita benar-benar sudah utuh, kita akan bisa membentengi diri kita dari intervensi maupun validasi yang dibentuk dari luar diri kita.

Kita bisa memiliki beragam perspektif dan cara pandang dalam menentukan pilihan.

Kita juga bisa memiliki daya serap dan saring dalam setiap informasi yang datang serta memiliki landasan dan akar yang kuat.

Ada istilah ashluha tsabitun wa far'uha fis sama', artinya bahwa seseorang yang mampu bertumbuh kuat, dia tidak lepas dari akar yang menancap kuat di dalam jiwanya dan juga mampu melahirkan buah yang menjulang tinggi ke angkasa.

2. Pandai Menjaga Waktu

Islam mendidik kita untuk menjaga waktu (hifdz al auqat).

Sebagaimana juga dijelaskan di dalam QS. Al-Ashr, yang di dalamnya diterakan sumpah 'Demi Masa'.

Selagi kita masih memiliki waktu produktif, waktu yang lapang, keadaan yang prima, maka, memanfaatkan dalam kebaikan sangat penting nilai dan maknanya.

Bisa dengan berkarya, berkreativitas, berinovasi, dan adaptif dengan zaman.

Terlebih kita sudah berada di zaman Metaverse dan Artificial Intelligence (AI) yang mana kecanggihan teknologi digital sudah sangat bergerak dinamis.

Kita juga butuh untuk konsisten mencintai proses, banyak membaca tidak sekadar membaca buku namun kemampuan membaca bermacam gejala di sekitar, kemampuan menganalisis, kemampuan memetakan, mengaplikasikan dalam bentuk tindakan dengan tetap bersikap hati-hati dan waspada, berani melangkah, peka, berpikiran terbuka, mengambil peran, berjejaring secara positif, memiliki daya berpikir kritis, pembelajar, ulet, pantang menyerah, fokus, memiliki tujuan, dan bermuara pada keberkahan hidup.

Ini juga menjadi bentuk korelasi ikhtiar dan tawakal.

3. Memiliki Keseimbangan Hidup

Selain menjaga waktu, Islam juga mendidik kita tentang daya keseimbangan (qawatul adl) artinya bahwa semuanya mesti tertakar dengan tepat dan dengan cara yang ma'ruf.

Kalau saat ini istilahnya love life balance.

Kita boleh produktif dalam menjalankan aktivitas namun juga mesti seimbang, tidak berlebihan juga sebaliknya.

Ukhrawi dan duniawi memiliki takaran yang pas.

Kita memiliki waktu beribadah, bekerja, juga memiliki waktu istirahat yang semuanya tertata dengan baik sehingga seimbang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Mampu Melawan Nafsu

Dalam Kitab Al Mursyidul Amin ila Mau'idatil Mu'minin, Imam Ghazali berpesan untuk kita juga bisa mujahadah atau melawan nafsu.

Secara alamiah manusia memiliki nafsu namun keberadaannya mesti dikendalikan agar tidak terjerumus kepada hal yang menyesatkan jalan kepada keridaan Allah.

Umar Bin Khattab ra pernah berdoa, "Ya Allah tempatkan dunia dalam genggaman kami dan jangan engkau tempatkan Dia di lubuk hati."

Sebagaimana berzuhud yakni bersikap menjaga diri dengan penuh kehati-hatian.

Islam mendidik umatnya untuk berkepribadian baik dan sigap bertindak sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.

Berhati lapang, teguh, sabar, qana'ah, bijaksana, memiliki empati, memiliki kesadaran, husnudzon, ramah, rajin bersedekah, bersikap sederhana, dan rendah hati.

Dengan itu semua, Islam mengarahkan jalan kepada proses pembersihan hati (tashfiyatul qalbu) dan muaranya kepada penyatuan diri dengan Allah SWT.

Pada intinya, Islam mendidik kita benar-benar secara kaffah dalam setiap hal di dalam hidup dan dalam proses menjalaninya.

Islam memuat semua praktik positif di dalam semesta ini.

Sandarannya adalah kebermanfaatan, kebaikan, kasih sayang, dan kedamaian yang muaranya kepada yang memiliki seisi alam raya ini, Allah SWT.

Referensi:

Dr. Jamal Ma'mur Asmani, MA, TASAWUF SOSIAL KH. MA. SAHAL MAHFUDH: Tasawuf

Kajen Menghadirkan Solusi, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019

Abu Salman Farhan Al Astary, Tetap tenang, Sampai Allah Berikan Jawaban: 12 Tip Mudah

Menjadi Pribadi Dambaan Hati, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2019

Ahmad Masrul, Agar Jatuh Cinta Pada Al-Qur'an, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2018

Rusli M.S. Syahputra, Jadikan Dunia Dalam Genggaman, Jakarta: Elex Media Komputindo,

2017

Baca dan dapatkan buku Tetap Tenang Sampai Allah Berikan Jawaban hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau