Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Masakan Khas Jawa Barat Paling Legendaris dan Bikin Nagih!

Kompas.com - 19/04/2023, 10:30 WIB
masakan khas jawa barat Photo by jcomp on Freepik masakan khas jawa barat
Rujukan artikel ini:
50 Masakan Khas Jawa Barat
Pengarang: Ajen Dianawati
|
Editor Rahmad

Kuliner Jawa Barat memang sudah terkenal dengan masakannya yang beragam dengan citarasa yang enak dan bikin nagih.

Bahkan, beberapa masakan khas Jawa Barat ini sudah sangat terkenal dan bisa kita temukan di mana saja.

Resep dan cita rasanya yang legendaris membuatnya berbagai masakan tradisional Jawa barat ini sangat autentik dan sayang untuk tidak dicoba.

Masakan khas Jawa Barat

Berikut ini beberapa masakan khas Jawa Barat yang paling populer dengan citarasanya yang bisa bikin nagih:

1. Karedok

Sekilas sajian khas dari Jawa Barat ini mirip dengan sajian gado-gado dari Jakarta. Kedua hidangan ini disajikan dengan aneka sayuran yang disiram bumbu kacang.

Namun, perbedaan yang mencolok terletak pada sayuran yang digunakan.

Karedok menggunakan variasi sayuran mentah untuk rasa yang lebih kaya, sedangkan gado-gado menggunakan variasi sayuran yang telah dimasak sehingga rasa mentah dari sayuran tersebut hilang.

2. Empal Gentong

Empal Gentong menjadi salah satu kuliner yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Cirebon.

Makanan ini sangat digemari karena memiliki cita rasa yang khas dan begitu nikmat. Sejenis gulai, masakan Empal Gentong ini isinya daging sapi dan kuah santan.

Selain daging, biasanya ada campuran jeroan, bulu mata dan kikil. Disebut Empal Gentong karena makanan ini dimasak dalam gentong tanah liat yang besar.

Hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat Cirebon selama bertahun-tahun.

Sajian kuliner ini sangat mudah ditemui saat berkunjung ke kota atau kawasan Cirebon. Yang paling terkenal adalah Empal Gentong Haji Apud yang sudah ada sejak tahun 1995. Empal gentong cocok disajikan bersama dengan nasi hangat, perkedel kentang, dan kerupuk.

3. Tumis Tutut

Tutut adalah makanan khas Bandung, Jawa Barat. Setelah makanan ini masuk ke ibu kota, ternyata banyak ahli kuliner yang langsung mencari makanan ini.

Sajian ini terbuat dari sekam padi yang banyak dijumpai di persawahan, selokan dan danau.

Padahal, tutut merupakan makanan favorit warga Jawa Barat.

Tutut ternyata memiliki nilai gizi yang tinggi, khasiat ini dikarenakan keong irlandia mengandung 12% protein, 217 mg kalsium, rendah kolesterol, 81 gram air per 100 gram keong irlandia, dan sisanya energi. Tumis tutut cocok disajikan bersama tahu cabe garam, dan nasi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Cobek Belut

Banyak pemilik restoran cobek belut saat ini yang menawarkan untuk menyantapnya di tengah suasana pedesaan yang asri, terutama restoran yang menawarkan berbagai makanan khas Sunda.

Jika kamu berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Sumedang, tidak akan lengkap rasanya tanpa mencoba menu khas yang satu ini, yaitu Terasi Belut khas Sumedang.

Sudah terkenal di awal tahun 1998, masakan cobek belut ini jadi hidangan khas Jawa Barat, asal Sumedang yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Pedasnya tidak kalah dengan ayam rica-rica maupun telur balado.

5. Batagor

Makanan khas Jawa Barat selanjutnya adalah Batagor Bandung yang merupakan kependekan dari bahan utamanya yaitu bakso tahu goreng.

Ini jadi salah satu makanan khas Jawa Barat yang sangat populer dan menjadi favorit banyak orang.

Bakso dan tahu digoreng garing dan garing, kemudian dilumuri sambal kacang, gula aren dan bumbu lainnya.

Jika ingin batagor pedas biasanya disajikan dengan sambal terasi, jika ingin manis bisa ditambahkan kecap dan jika ingin batagor asam segar bisa ditambahkan perasan jeruk nipis.

6. Siomay

Siomay adalah hidangan daging ikan khas Bandung. Jajanan ini biasanya ditemani dengan batagor dan aneka sayuran seperti pare dan kubis.

Camilan ini sangat cocok untuk berkumpul bersama keluarga atau teman. Siomay biasanya dicelupkan ke dalam saus kacang yang biasanya manis dan asin.

Jika suka pedas, bisa ditambahkan saus sambal dan kecap manis saat akan disantap.

7. Seblak

Seblak adalah makanan khas Jawa Barat yang sudah tidak diragukan lagi kepopulerannya. Tidak seperti nasi goreng yang sejak dahulu sudah populer, seblak sepertinya menjadi jajanan yang sedang ngetren belakangan ini, tetapi sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an.

Makanan asal kota kembang ini terdiri dari campuran bumbu kenkur (kencur) dengan berbagai isian seperti kue basah, mie instan, jajanan beku, bakso dan lain-lain.

Kata Seblak sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu Segak dan Nyegak yang berarti tajam (bau).

Arti Seblak sendiri merupakan bahan utama dari campuran cabai kencur yang digoreng dalam pembuatan Seblak.

Buku 50 Masakan Khas Jawa Barat yang ditulis Ajen Dianawati bisa kamu jadikan referensi mengetahui banyak tentang resep makanan tradisional Jawa Barat ini.

Buku ini berisi banyak resep legendaris yang sudah teruji citarasanya.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau