Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Seblak, Jajanan Populer Khas Jawa Barat

Kompas.com - 07/06/2022, 13:30 WIB
Asal usul seblak Sumber Gambar: unsplash.com/@eprayatama Asal usul seblak
Rujukan artikel ini:
Kuliner Populer Khas Sunda
Pengarang: Lia Djoen Krisdianto
|
Editor Ratih Widiastuty

Masyarakat Jawa Barat tentunya sudah tidak asing lagi dengan seblak.

Seblak sering menjadi makanan primadona bagi kawula muda Jawa Barat, karena cocok dinikmati di segala situasi. Baca selengkapnya jajanan kekinian populer lainnya.

Namun, bagi orang-orang di luar Jawa Barat, banyak yang tidak tahu atau menganggap aneh kecintaan masyarakat Jawa Barat pada seblak.

Sebenarnya, seblak itu apa sih?

Apa Itu Seblak?

Seblak adalah hidangan kerupuk mentah yang dimasak dengan rebusan air hingga lembut, lalu diberi bumbu dan sayuran.

Bumbu utama seblak adalah kencur, bawang merah, bawang putih, cabai, dan penyedap rasa.

Seblak merupakan street food andalan beberapa daerah di Jawa Barat.

Tak ada bahan atau komposisi pasti sebagai resep seblak.

Tiap orang bisa membuat resep seblak andalannya masing-masing sesuai selera.

Seblak identik dengan kerupuk aci berwarna oranye, namun kini semakin banyak bahan utama lain yang dijadikan seblak, seperti makaroni, sosis, baso, siomay, tulang ayam dan ceker, serta kerupuk-kerupuk lain yang sejenis.

Nama seblak sendiri diambil dari bahasa Sunda, yaitu “segak” yang berarti pedas menyengat.

Nama ini merujuk pada bumbu yang digunakan, yaitu kencur dan cabai, yang membuat kuah seblak jadi kaya rasa dan pedas.

Asal Usul Seblak

Kemunculan seblak di Jawa Barat bermula sejak tahun 1990-an dan mulai populer di tahun 2000-an hingga saat ini.

Tidak dapat dipastikan apakah kemunculan seblak pertama kali ada di kota Bandung atau Cianjur.

Resep seblak ini termasuk baru, bukan merupakan resep tradisional dari nenek moyang di Jawa Barat.

Oleh karena itu, resep seblak terus berkembang sampai kini, bahkan para penjual mulai menambahkan variasi topping untuk dijadikan seblak.

Seblak juga kini hadir dalam bentuk kemasan frozen food sehingga bisa dipasarkan ke luar Jawa Barat.

Popularitas Seblak

Mengapa semangkuk kerupuk berkuah pedas bisa menjadi sangat populer di kalangan masyarakat?

Menurut seorang sejarawan kuliner, Fadly Rahman, alasannya adalah karena seblak banyak dijual di Bandung.

Bandung merupakan kota besar yang sering dianggap sebagai pusat kuliner Jawa Barat.

Otomatis seblak yang banyak dijual di Bandung juga turut menjadi perhatian pegiat kuliner yang menjelajahi makanan Jawa Barat.

Karena banyaknya inovasi kuliner, seblak makin lama makin tergeser oleh kehadiran street food baru.

Oleh karena itu, banyak pengusaha kuliner yang berusaha untuk berinovasi dengan seblak agar tidak tertinggal dengan zaman.

Misalnya, variasi topping terbaru dari seblak adalah “seblak suki” dan “seblak seafood”.

Penggemar seblak tentu tidak mau ketinggalan mencoba seblak dengan topping terbaru ini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tips untuk kamu yang sedang mencari seblak enak di Bandung, cobalah cari tempat menjual seblak di dalam gang atau kios-kios kecil.

Rasa seblak rumahan khas masyarakat Bandung akan mengenalkan kamu pada kenikmatan seblak yang orisinal.


Baca juga: Makanan Khas Indonesia yang Mendunia


Mengonsumsi Seblak Terlalu Sering, Apakah Aman?

Cita rasa seblak yang menggiurkan akan membuat penikmatnya ketagihan.

Makanan pedas dan gurih memang banyak disukai orang-orang.

Namun, jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan, seblak juga dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatanmu.

Pada tahun 2018, terdapat isu bahwa mengonsumsi seblak dapat menyebabkan usus buntu karena rebusan kerupuk sulit dicerna di usus.

Lalu, seorang ahli gizi bernama Profesor Hardinsyah mengatakan bahwa isu ini adalah tidak benar adanya, karena kerupuk yang sudah dimasak basah tersebut dapat dicerna tubuh dengan baik.

Meskipun isu ini tidak benar, ada bahaya lain yang mengintai apabila seblak dikonsumsi secara berlebihan.

1. Terlalu Pedas Sehingga Menimbulkan Masalah Pencernaan

Bumbu seblak yang identik dengan rasa pedas yang menyengat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut dan diare jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Bahkan, rasa pedas tersebut dapat menyebabkan iritasi dan peradangan dalam organ-organ pencernaan.

2. Terlalu Asin Sehingga Berisiko Menimbulkan Banyak Penyakit Berbahaya

Rasa gurih pada seblak digemari banyak orang, sehingga bumbu seblak biasanya memiliki kandungan garam dan penyedap rasa yang tinggi.

Walaupun sedap, kandungan sodium atau garam yang terlalu banyak dapat menyebabkan penyakit berbahaya, seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit lambung, hingga stroke.

3. Kandungan Karbohidrat dan Lemak yang Terlalu Tinggi

Seblak biasanya memiliki kombinasi topping yang disesuaikan dengan keinginan konsumennya.

Jika kamu ingin cepat kenyang hanya dengan jajan seblak, kamu bisa saja memilih topping kerupuk, mie, baso, kwetiaw, dan sosis dalam satu mangkuk seblak.

Tanpa kamu sadari, semangkuk seblak yang kamu santap memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang tidak seimbang.

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dapat berisiko meningkatkan kadar gula darah, hingga dapat menyebabkan diabetes.

Oleh karena itu, konsumsi seblak tidak boleh terlalu sering atau berlebihan.

Tubuh kamu butuh asupan gizi dan nutrisi lain yang lebih menyehatkan.

Jika kamu tertarik untuk mengeksplor lagi mengenai kuliner Jawa Barat, kamu dapat menemukannya di buku Kuliner Populer Khas Sunda karya Lia Djoen Krisdianto.

Kamu akan menemukan banyak referensi kuliner Sunda dengan resepnya di dalam buku ini.

Kamu juga dapat mempelajari cara memasak khas Sunda yang beragam, supaya dapat menghasilkan berbagai jenis makanan, baik jajanan maupun makanan berat, yang sangat lezat!

Segera dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau