Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-Fakta Menarik dari Novel Dilan

Kompas.com - 07/12/2021, 16:00 WIB
Sumber Gambar: Dok. Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun…
Pengarang: Pidi Baiq
Penulis Lika Purnama
|
Editor Almira Rahma Natasya

Sosok Dilan yang sangat unik tidak pernah absen mencuri perhatian pecinta novel dan film di tanah air.

Sejak pertama kali diterbitkan, novel-novel karya Pidi Baiq ini menjadi best seller dan filmnya menjadi salah satu film paling laris di Indonesia.

Tak sedikit yang menjadikan Dilan sebagai contoh boyfriend goals yang cara PDKT nya banyak diikuti anak-anak muda. Bahkan tercipta banyak trend yang terinspirasi dari sosok Dilan dan Milea ini.

Nah, tahukah kamu ternyata ada fakta-fakta menarik dibalik novel-novel dilan ini? Penasaran? Yuk simak!


Baca juga: Review Novel Seperti Hujan yang Jatuh Ke Bumi


Fakta-Fakta Menarik dalam Novel Dilan

1. Berdasarkan Kisah Nyata

Pidi Baiq pernah mengungkapkan bahwa sosok Dilan dan Milea bukanlah tokoh fiktif, melainkan sosok nyata dan kisahnya benar terjadi.

Buku Dilan seluruhnya telah mendapat persetujuan oleh Dilan dan Milea, bahkan pada proses penulisan buku, Pidi Baiq juga kerap bertemu dengan mereka untuk berdiskusi dan memastikan jalan cerita tetap pada jalurnya.

Namun meski membenarkan bahwa Dilan dan Milea merupakan tokoh nyata, Pidi Baiq menolak untuk mengungkapkan secara terang-terangan identitas keduanya demi menjaga privasi.

Bahkan nama-nama tokoh lain dan tempat yang menjadi latar pada novel Dilan pun banyak yang disamarkan atau justru tidak disebutkan.

2. Sosok Asli Milea Sempat Muncul di Twitter

Setahun setelah buku Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 terbit dan mulai banyak dibicarakan, sosok Milea muncul pada tahun 2015 di twitter dengan username @MileaAdnan.

Milea yang saat itu sudah memasuki usia 40an banyak membagikan potret dirinya ketika masih SMA.

Tak sedikit yang berkomentar bahwa sosok asli Milea sangat mirip dengan Vanesha Prescilla yang memerankan tokoh Milea di film Dilan.

Akun yang aktif dari tahun 2015-2016 ini banyak berinteraksi dengan penggemar dan juga Pidi Baiq secara langsung.

3. Kisah Dilan dan Milea Telah ‘Selesai’

Meski berdasarkan kisah nyata serta tokoh Dilan dan Milea benar-benar ada, ditambah dengan romantisme asmara mereka yang memikat jutaan orang, namun sesungguhnya kisah mereka telah lama selesai.

Seperti yang tertulis dalam buku juga filmnya, Milea diketahui telah menikah dengan seorang laki-laki yang disapa Mas Herdi. Begitu pula dengan Dilan yang juga telah memiliki kehidupannya sendiri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sehingga, buku-buku Dilan hanyalah sebuah sarana untuk belajar dan mengenang. Mereka berdua tidak mungkin kembali bersama.


Baca juga: Review Novel Unwanted Bond


4. PDKT Lebih Menarik dari Masa Pacaran

Membaca buku-buku Dilan seperti membuat validasi bahwa masa PDKT akan jauh lebih berwarna daripada masa pacaran yang cenderung banyak drama.

Pada buku pertama, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, kisah Dilan dan Milea sangat menarik dan membuat berdebar karena menonjolkan aksi PDKT Dilan ke Milea yang memang sangat unik.

Pembaca seperti ikut hanyut dalam romantisme dan gombalan-gombalan yang masih lucu.

Sehingga, ketika memasuki buku kedua, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991, yang memang berisi drama setelah mereka resmi berpacaran, pembaca mulai merasakan konflik yang menjadi kompleks dan suram.

Buku Dilan adalah gambaran yang cukup nyata bahwa proses yang paling sulit dalam pacaran bukan ‘mendapatkan’, melainkan ‘mempertahankan’.

5. Konflik Ketika Memilih Pemeran

Ketika buku pertama dari Dilan akan diangkat menjadi film dan Iqbaal Ramadhan menjadi tokoh utamanya, sempat terjadi konflik dan perdebatan di kalangan netizen.

Hal ini dikarenakan sosok Iqbaal yang memiliki image “good boy” dinilai tidak cocok dengan karakter Dilan yang terkesan berandalan seperti di buku.

Namun, seluruh tim produksi dan aktor bekerja keras hingga menepis anggapan ini. Film pertama Dilan meraih berbagai penghargaan dan sempat menjadi film terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton lebih dari enam juta.

6. Sosok Ancika

Setelah putusnya hubungan Dilan dan Milea di buku kedua, nama Ancika atau Cika sempat disebut beberapa kali sebagai pacar baru Dilan.

Nah, baru-baru ini Pidi Baiq merilis buku ke empat dalam sekuel Dilan yang berjudul Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995.

Di buku ini, Ancika bercerita bagaimana dirinya dapat mengenal Dilan dan mengubah hubungan mereka dari sahabat menjadi kekasih.

Berbeda dari ketika PDKT dengan Milea, Dilan dalam buku ini memiliki karakter yang lebih dewasa meskipun gombalan-gombalannya masih sama. Ancika juga memiliki pembawaan yang lebih tenang dan tidak meledak-ledak.

Dilan dan Milea memang sulit terlupakan, namun membaca kisah Dilan dan Ancika akan membawa kamu memiliki sudut pandang baru tentang sebuah cinta.

Itu dia fakta-fakta menarik di novel Dilan. Buat kamu yang penasaran atau ingin baca ulang, jangan khawatir kehabisan karena buku Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991, Milea: Suara Dari Dilan, dan Ancika: Dia Yang Bersamaku Tahun 1995 tersedia lengkap di Gramedia.com.

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau