Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengobati Hati Gelisah Tanpa Sebab dalam Islam

Kompas.com - 21/02/2023, 16:00 WIB
 Cara Menghobati Hati Gelisah Tanpa Sebab dalam Islam Sumber Gambar: Freepik.com Cara Menghobati Hati Gelisah Tanpa Sebab dalam Islam
Rujukan artikel ini:
Terus Mengayuh di Tengah Badai
Pengarang: Deni Bekti
|
Editor Puteri

Tidak dapat dipungkiri jika tekanan dan tuntutan dunia memang mampu membuat hati gelisah tanpa sebab karena alam bawah sadar memberikan sinyal tidak aman akan beberapa problematika kehidupan yang tidak bisa dihindari.

Padahal untuk bisa bahagia dalam menjalani kehidupan ini, perasaan yang tenang merupakan salah satu alasan yang bisa membuat manusia lebih mampu dalam memandang kehidupan secara lebih bijak lagi.

Kehidupan memang menawarkan beragam masalah bagi umat manusia sebagai bentuk ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT pada hamba-Nya.

Berbagai ujian dan cobaan ini seharusnya mampu menjadikan manusia lebih kuat dan dekat kepada Allah SWT.

Hati dan pikiran yang tenang sejatinya dapat menghindarkan kita dari stres yang menjadi pemicu berbagai macam penyakit, seperti membuat jantung berdetak lebih cepat serta membuat tidak tenang ketika menjalani aktivitas sehari-hari.

Agar mampu mengatasi perasaan gelisah yang hadir diperlukan ketenangan dalam bersikap dan berpikir.

Dalam Islam, hati dan pikiran yang tenang mampu mendekatkan kita dangan Allah SWT.

Bagaimana cara mengobati hati gelisah dalam Islam? Simak jawabannya di bawah ini.

5 Cara Mengobati Hati Gelisah dalam Islam

1. Tetap Bersyukur dengan Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Ketika hati gelisah tanpa sebab, cobalah untuk mengingat-ingat lagi hal apa saja yang patut kamu syukuri dan miliki saat ini.

Beberapa hal kecil seperti masih bisa makan, punya tempat bernaung, atau diberi kesehatan bisa menjadi alasan yang kuat untuk tetap bersyukur agar hati menjadi jauh lebih tenang.

Jangan terus melihat ke atas pada orang-orang yang tampaknya jauh lebih beruntung dari pada diri kita, karena kenyataannya belum tentu demikian.

Lihatlah ke bawah pada orang-orang yang mungkin tidak seberuntung diri kita agar rasa syukur nikmat bisa lebih terasa dalam mendamaikan hati dan pikiran.

2. Membaca atau Mendengarkan Al Quran

Kitab suci Al Quran merupakan salah satu obat paling mujarab dalam mengatasi hati dan pikiran yang tengah gelisah.

Di saat pikiran dan hati mulai kalut tidak karuan, maka segera saja ambil dan baca Al Quran agar dapat mengatasi gelisah yang hadir.

Kamu juga dapat mendatangi masjid maupun mendengarkan orang yang mengaji melalui video di internet agar hati dapat jauh lebih tenang.

Mendengarkan orang yang membaca kitab suci Al Quran juga dapat menjadi solusi untuk obat hati yang dilanda kegelisahan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Melakukan Ibadah Shalat

Di saat hati dan pikiran gelisah tanpa tujuan, maka segeralah redam dan tenangkan dengan cara melaksanakan ibadah shalat.

Selain menjadi ibadah utama bagi umat Islam, bacaan dalam shalat juga mampu mendekatkan kita dengan Sang Pencipta.

Shalat juga bisa menjadi obat penangkal bagi penyakit hati seperti iri, dendam, hingga gelisah yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain mendapatkan pahala, shalat juga bisa menjadi semacam relaksasi yang menjembatani komunikasi dengan Allah SWT.

4. Menjalin Silaturahmi

Ketika merasakan kegelapan di dalam hati dan pikiran, coba jalin silaturahmi dengan orang yang kita percayai untuk mencurahkan perasaan yang terasa menekan ini.

Membagikan unek-unek atau rasa gelisah yang ada pada orang terdekat dapat menjadi obat yang mampu meringankan hati.

Pilihlah orang yang dirasa mampu mendengarkan dan menjaga setiap kata yang kita ceritakan agar hal ini dapat dilakukan.

Membagikan perasaan gelisah dengan cara menceritakannya akan membantu meringankan kecemasan yang bergelut di dalam hati dan pikiran.

5. Berhusnudzhon pada Allah SWT

Cara menenangkan kegelisahan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan selalu berprasangka baik pada Allah SWT.

Selalu ingat jika setiap keputusan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap kita adalah hal terbaik.

Apa yang kita inginkan belum tentu baik di mata Allah SWT, sehingga mungkin apa yang kita sangka buruk, belum tentu begitu di mata Allah SWT.

Jadi, selalu tanamkan pikiran positif jika Allah SWT hanya sedang menguji kita lewat perasaan gelisah yang menghantui hati dan pikiran.

Daripada pikiran gelisah membuat hati menjadi resah, lebih baik baca saja buku Terus Mengayuh di Tengah Badai yang berisi kisah Sherly yang harus berjuang menghadapi rintangan untuk bisa mencapai rumah neneknya.

Kisah Sherly dalam buku ini menjadi gambaran yang ingin diperlihatkan, bahwasanya bahagia itu tercipta dari diri sendiri, sehingga pikiran ikut berpengaruh terhadap suasana hati yang kita rasakan.

Kisah Sherly akan menginspirasi pembaca untuk tetap selalu bersyukur dan belajar menjadi jauh lebih kuat dalam menghadapi setiap permasalahan kehidupan.

Bukunya dapat kamu pesan dan beli melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau