Saat tengah memperoleh rezeki atau kabar bahagia yang luar biasa dari Allah SWT, kita secara refleks akan langsung melakukan sujud syukur di tempat sebagai bentuk rasa terima kasih.
Sujud syukur dilakukan sebagai bentuk perasaan bahagia atas nikmat yang diperoleh secara tak disangka-sangka dari Allah SWT.
Sujud bagi umat Islam merupakan cara untuk terhubung dengan Tuhan, sebab lewat sujud seorang Muslim mengakui derajatnya sebagai makhluk kecil tak berdaya di hadapan Allah SWT.
Hukum dari sujud syukur sendiri adalah sunah, yakni jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan bila tidak dilakukan pun tidak apa-apa.
Hal ini juga tercatat dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yang berbunyi:
“Dari Abu Bakar, ia berkata, ‘Apabila Nabi Muhammad SAW mendapatkan berita yang membuatnya gembira, biasanya Beliau terus bersujud kepada Allah SWT.” (H.R. Abu Dawud)
Sujud syukur bisa dilakukan kapan saja, khususnya ketika kita mendapatkan kabar gembira dan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT.
Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan sujud syukur, seperti suci dari hadas besar ataupun kecil, berwudhu, menutup aurat, dan menghadap kiblat.
Setelah memenuhi seluruh syarat, bagaimanakah doa dan tata cara melakukan sujud syukur yang benar? Berikut penjelasannya.
Saat akan melakukan sujud syukur, kita harus berada dalam posisi berdiri yang sempurna, untuk yang mampu, dan menghadap ke arah kiblat.
Selanjutnya, kita bisa mengucapkan niat sujud syukur sebagai berikut:
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَةَ للهِ تَعَالَى
“Nawaitu sujudas syukri sunnatan lillahi ta'ala.”
Artinya: “Saya niat melakukan sujud syukur sunah karena Allah Ta'ala.”
Takbiratul ihram ialah rukun qauliqauli, yakni rukun yang berbentuk ucapan.
Rukun qauli saat dilakukan maka orang tersebut sudah masuk ke dalam rangkaian ibadah salat.
Bacaan takbiratul ihram sendiri ialah sebagai berikut:
“Allahu Akbar“ yang artinya Allah Maha Besar.
Sujud syukur dilaksanakan seperti ketika tengah melakukan sujud dalam ibadah salat. Berikut adalah bacaan yang harus dibaca saat melakukan sujud syukur.
“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih.”
Artinya: “Maha Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah hamba kepada-Nya.”
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Selesai melafalkan bacaan sujud, kita sebaiknya membaca doa sujud syukur saat di posisi sujud.
Berikut doa sujud syukur yang perlu dibaca saat di posisi sujud.
سُبْحَانَ اللّهِ والْحَمْدُللّهِ وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بالله العلي العظيم
“Subhaanallohi walhamdulillahi walaa ilaaha illalloohu wallohuakbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.”
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.”
Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan duduk iftirasy, yakni duduk sambil membentangkan punggung kaki kiri di lantai lalu mendudukinya, serta kaki kanan diluruskan dan jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
Salam dilakukan di akhir ketika rangkaian sujud syukur.
Caranya ialah dengan menolehkan kepala ke kanan sampai pipi tampak di belakang.
Kemudian menoleh ke kiri sampai pipi tampak di belakang.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَ
“Subhaanalalahi wal hamdu lillaahi, wa laa ilaaha illallaah, wallahu akbar.”
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji milik Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
“Sajada wajhiya lilladzi kholaqohu washowwarohu wasyaqo sam'ahu wa bashorohu bihaulili wa quwwatihi fatabaa ro kallaahu ahsanul khooliqiin.”
Artinya: “Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.”
رَبِّ اَوۡزِعۡنِیۡۤ اَنۡ اَشۡکُرَ نِعۡمَتَکَ الَّتِیۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَ عَلٰی وَالِدَیَّ وَ اَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰىہُ وَ اَدۡخِلۡنِیۡ بِرَحۡمَتِکَ فِیۡ عِبَادِکَ الصّٰلِحِیۡنَ
“Robii au zi’nii an asykur ni'matakallatti an ‘amta ‘alayya wa ‘alaa waa lidayya wa an a'mal shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika gii ‘ibaadikasshoolihiin.”
Artinya: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi dan masukanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Q.S. An-Naml ayat 19)
Setelah mengetahui doa dan cara yang benar untuk sujud syukur, kini saatnya untuk lebih memahami makna dari rasa syukur itu sendiri melalui buku Syukur dan Bahagia Tanpa Tepi yang akan memberikan kiat untuk menumbuhkan rasa syukur agar hidup lebih bahagia.
Buku sederhana ini akan menunjukkan kiat dalam menyuburkan rasa syukur di dalam hati, ucapan, dan tindakan sehari-hari, sehingga hidup akan menjadi semakin tenteram dan bahagia.
Bukunya bisa langsung dibeli di Gramedia.com.