Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nabi yang Ditelan Ikan Paus, Ini Hikmah yang Bisa Diambil dari Kisah Nabi Yunus

Kompas.com - 05/12/2021, 20:03 WIB
Sumber Gambar : Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Board Book Teladan Anak Muslim:…
Pengarang: Tim Oopredoo
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Dari banyaknya Nabi dan Rasul yang diturunkan ke bumi, semuanya memiliki kisah dan mukjizatnya masing-masing.

Salah satu kisah yang menarik untuk dibaca adalah kisah Nabi Yunus yang pernah ditelan ikan paus dan berhasil keluar dengan selamat.

Nabi Yunus hidup sekitar abad ke-8 setelah masa Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa.

Beliau berasal dari wilayah Syam (Palestina) dan diperintahkan mengajak penduduk Ninawa untuk menyembah hanya kepada Allah SWT.

Penduduk Ninawa pada masa itu masih menyembah berhala.

Nabi Yunus terus berusaha menunjukkan jalan kebaikan, memberikan kabar tentang adanya surga dan neraka, serta mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT.

Tapi hanya sedikit dari mereka yang mau menerima ajarannya, sisanya lebih memilih untuk tetap menyembah berhala dan bahkan mengolok-olok ajaran Nabi Yunus, hal ini membuat beliau marah dan putus asa.

Setelah menerima petunjuk dari Allah SWT, Nabi Yunus mendatangi kaumnya dan menyampaikan berita turunnya azab kepada penduduk Ninawa yang enggan menyembah kepada Allah SWT, setelah itu beliau memilih untuk bergegas pergi meninggalkan kaumnya.

Dan benar saja, tidak lama kemudian Allah SWT menurunkan azab, yang membuat penduduk Ninawa memohon ampun dan meyakini bahwa Nabi Yunus adalah benar-benar utusan Allah SWT.

Walaupun belum mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, Nabi Yunus tetap pergi meninggalkan kaumnya dan menaiki sebuah kapal besar.

Di tengah perjalanan, air laut mulai bergelombang dan membuat semua penumpang membuang barang-barangnya ke laut untuk mengurangi muatan tapi tetap tidak berhasil, sampai akhirnya mereka membuat undian untuk melemparkan satu penumpang ke dalam laut.

Tiga kali undian, tiga kali pula nama Nabi Yunus yang keluar, beliau akhirnya menyadari dan mengakui kesalahannya yang telah meninggalkan penduduk Ninawa, saat beliau ingin menceburkan diri ke laut, datang seekor ikan paus besar yang langsung menelan beliau.

Kondisi di dalam perut ikan paus yang pengap dan gelap tidak menyurutkan niat Nabi Yunus untuk memohon ampunan kepada Allah SWT, selama 40 hari beliau tidak pernah berhenti berdzikir dan bertaubat, sampai akhirnya Allah SWT menerima taubatnya dan memerintahkan ikan paus itu untuk mengeluarkan Nabi Yunus di sebuah pulau.

Dari kisah Nabi Yunus AS ini, ada beberapa hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik kedepannya.

Hikmah dari Kisah Nabi Yunus yang Ditelan Ikan Paus

1. Sabar dalam Menyebarkan Kebaikan

Kepergian Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah menunjukkan sifatnya yang kurang bersabar saat berdakwah dan perilaku ini sangat tidak disukai oleh Allah SWT.

Ketika beliau merasa sudah terlepas dari kesulitannya dalam menangani penduduk Ninawa, beliau justru mendapatkan kesulitan yang lebih berat seperti harus menceburkan diri ke laut dan bahkan harus ditelan ikan paus.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Di dalam Surah Al-Insyirah ayat 1-9, sudah dijelaskan bahwa sebagai manusia kita harus berusaha untuk bersabar saat ingin menyebarkan kebaikan kepada orang lain, karena Allah SWT selalu bersama orang-orang yang sabar.

2. Berserah Diri Kepada Allah SWT

Setelah meninggalkan kaumnya dan kapalnya mengalami guncangan akibat ombak yang besar, Nabi Yunus segera menyadari kesalahannya dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Beliau lebih dulu menyebut kalimat Tauhid dan kalimat Tasbih untuk menunjukkan kesempurnaan Allah SWT, baru kemudian beliau berdoa dan berzikir dengan mengakui kelemahan dan kekurangannya sebagai seorang manusia.

Doa-doa yang diucapkan dengan hati yang tulus dan ikhlas, disertai dengan keyakinan kepada Allah SWT pasti akan membantu kita untuk keluar dari setiap masalah yang ada.


Baca juga: Kisah 25 Nabi dan Rasul


3. Tidak Mudah Mengambil Keputusan Saat Sedang Emosi

Mengambil keputusan saat hati masih dalam keadaan emosi terbukti akan merugikan orang lain, atau bahkan merugikan diri sendiri.

Salah satunya dibuktikan dari kisah Nabi Yunus yang meninggalkan kaum Ninawa dalam keadaan marah, yang akhirnya membuat beliau harus menerima teguran dari Allah SWT, yaitu dipenjara di dalam perut ikan paus selama 40 hari.

Hal itu bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu mencoba menahan diri dan tidak gegabah dalam mengambil setiap keputusan apalagi saat kita masih dalam keadaan marah atau emosi.

Membaca dan memahami berbagai hikmah dari kisah-kisah Nabi dan Rasul ini akan semakin membuat kita belajar banyak hal dan bisa kita terapkan ke dalam kehidupan kita saat ini.

Kisah-kisah teladan para Nabi ini juga harusnya sudah mulai diajarkan kepada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan ke fase dewasa.

Untuk mempelajari kisah Nabi Yunus secara lebih mendalam anak-anak bisa menggunakan buku Board Book Teladan Anak Muslim: Nabi Yunus.

Buku ini menceritakan kisah hidup Nabi Yunus yang berkat kebesaran Allah SWT, bisa tetap hidup walaupun harus berada dalam perut ikan paus dalam waktu yang tidak sebentar. Selain untuk anak-anak, buku ini juga cocok dibaca oleh semua kalangan.

Selain kisah Nabi Yunus, kamu juga bisa mempelajari kisah para Nabi lainnya dalam buku Kisah Mengagumkan 25 Nabi dan Rasul karya Bunda Fathiya.

Buku ini akan membahas kisah Nabi Nuh dengan kapal besar, kisah unta besar yang keluar dari batu, kisah kesabaran Nabi Ayub, dan masih banyak lagi kisah-kisah menarik lainnya, dilengkapi juga dengan gambar ilustrasi yang akan membuat kamu semakin tertarik untuk membaca dan meneladani kisah hidup mereka.

Kamu bisa membeli kedua buku ini melalui website online di Gramedia.com

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

buku
Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

buku
Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

buku
Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

buku
Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau