Sifat teladan Nabi Muhammad SAW patut ditiru dalam keseharian kita sebagai umat muslim.
Allah SWT telah menjadikan keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi rasa aman dari azab dan kebinasaan.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Abu Musa r.a yakni:
"Bintang-bintang itu merupakan penjaga langit. Jika bintang itu lenyap, maka terjadilah apa yang dijanjikan kepadanya. Aku adalah penjaga sahabat-sahabatku. Jika aku pergi, terbuktilah apa yang dijanjikan kepada mereka. Sahabat-sahabatku merupakan penjaga bagi umatku. Jika mereka tiada, terbuktilah apa yang dijanjikan kepada mereka." (HR. Muslim).
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir dengan sifat dan sikap mulia. Sifat dan sikapnya yang damai bisa menenteramkan sekaligus menenangkan dunia.
Sifat Nabi Muhammad SAW memiliki kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang damai.
Dari beragam sifatnya, terdapat beberapa sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru.
Berikut daftar sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru.
Sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru yakni shiddiq atau jujur.
Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat jujur.
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa sifat mustahil Rasulullah yakni pembohong yang artinya tidak jujur
Apa yang dikatakan dan dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah suatu hal yang benar.
Sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru lainnya yakni amanah.
Amanah berarti dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat dipercaya.
Mustahil baginya untuk berkhianat atau pun ingkar dengan janjinya.
Sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru berikutnya yakni tabligh.
Tabligh berarti menyampaikan.
Nabi Muhammad SAW akan menyampaikan segala hal yang diberitahukan Allah SWT dengan benar dan jujur kepada para sahabatnya bahkan umatnya hingga saat ini.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan wahyu Allah sesuai maksud dan tujuan wahyu tersebut diturunkan.
Sifat teladan Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru berikutnya yakni fathonah, artinya cerdas.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Nabi Muhammad SAW akan menyampaikan segala hal yang ia terima dari Allah SWT dengan cara penyampaian yang cerdas.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW memaksimalkan kemampuan intelektualnya untuk berdakwah dan berdagang.
Nabi Muhammad SAW lahir pada abad ke-6, di tengah kondisi masyarakat Arab yang telah jauh menyimpang dari ajaran Allah yang dibawa oleh para nabi terdahulu.
Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul yang membawa risalah terakhir yang akan berlaku hingga akhir zaman.
Sampai suatu ketika di Gua Hira, tepatnya pada 17 Ramadhan atau bertepatan dengan 6 Agustus 611 Masehi, Rasulullah melihat cahaya yang sangat terang.
Saat itu, Malaikat Jibril muncul dengan cahaya yang membutakan mata dan menyampaikan wahyu yang pertama untuk Nabi Muhammad.
Surat yang diturunkan pertama kali saat Nabi Muhammad menerima wahyu adalah Al-Alaq ayat 1-5.
Sejak itulah perjuangan Rasulullah dalam menyiarkan ajaran Islam dimulai.
Setelah naik haji, Nabi Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal yang disebut sebagai Khotbah Perpisahan (Khutbah Wada) di Gunung Arafah di timur Mekkah.
Lewat pidato ini, Nabi Muhammad berpesan kepada pengikutnya untuk tidak mengikuti aturan adat pra-Islam tertentu.
Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad mulai menderita sakit yang cukup parah.
Nabi mengalami sakit kepala dan demam tinggi selama beberapa waktu setelah pulang dari naik haji untuk pertama dan terakhirnya.
Pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632, Nabi Muhammad meninggal di rumah istrinya, Aisyah.
Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun.
Jasadnya kemudian dikebumikan di Kompleks Masjid Nabawi di Madinah, yang saat ini di bawah naungan Kubah Hijau.
Demikian sifat teladan Nabi Muhammad yang patut ditiru dan biografi Rasulullah SAW yang perlu kamu ketahui.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang sifat teladan Nabi Muhammad SAW? Kamu bisa membaca buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw yang ditulis oleh