Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan Khas Sunda Terpopuler, Mana Favoritmu?

Kompas.com - 16/11/2022, 13:30 WIB
Makanan Khas Sunda Photo by faizdila on Pixabay Makanan Khas Sunda
Rujukan artikel ini:
Kuliner Populer Khas Sunda
Pengarang: Lia Djoen Krisdianto
|
Editor Rahmad

Apakah kamu salah satu penggemar kuliner Sunda? Jawa Barat memang surganya kuliner, termasuk makanan khas Sunda yang banyak populer di daerah lain. Kita pasti dengan mudah menemukan makanan daerah yang mungkin sudah banyak divariasi sesuai daerah tertentu.

Namun, makanan khas tersebut tetap memiliki ciri khas yang unik, mulai dari cita rasanya, bahannya, sampai cara penyajiannya. Ada banyak masakan khas Sunda yang lezat dan sayang untuk dilewatkan, terutama jika kamu sedang di daerah Sunda.

Makanan Khas Sunda Terpopuler

Berikut ini makanan khas Sunda terpopuler yang mudah ditemukan dan disukai banyak orang:

1. Nasi Liwet

nasi liwet nasi liwet

Orang Sunda yang terkenal gemar berkumpul untuk menyantap makanan menggambarkan nasi liwet yang komplit dengan lauk-pauknya yang beragam dan banyak. Seperti ayam, tahu, tempe, lalapan, sambal, ikan asin, dan sebagainya.

Berbeda dengan nasi biasanya, nasi liwet dimasak dengan bawang merah, bawang putih, salam, lengkuas, sereh, garam, dan santan. Itulah sebabnya, rasanya semakin gurih dan aromanya sangat menggugah selera.

2. Karedok

karedok karedok

Secara tampilan, makanan khas Sunda ini hampir serupa dengan lotek atau gado-gado. Ada perbedaan di antara keduanya karena karedok menggunakan sayuran mentah seperti ketimun, tauge, kacang panjang, kol, terong, dan kemangi.

Siraman saus kacangnya diberi kencur, terasi bakar, dan asam jawa. Teksturnya yang renyah dan segar membuat makanan rendah kalori ini jadi kuliner enak dan sehat.

3. Tahu Gejrot

tahu gejrot tahu gejrot

Salah satu makanan khas dari Cirebon, tahu gejrot memiliki cita rasa yang manis, asin, gurih, pedas, dan juga asam. Jenis tahu yang digunakan adalah tahu pong dan dengan sausnya terbuat asam gula jawanya diulek dengan bawang merah dan cabai.

4. Sate Maranggi

sate maranggi sate maranggi

Sate maranggi adalah makanan khas Purwakarta yang berbeda dengan sate pada umumnya. Jika sate pada umumnya disiram dengan saus kacang, tapi sate maranggi hanya diberi siraman kecap dan acar tomat dan cabai. Meskipun sederhana, namun rasanya sangat lezatnya.

5. Seblak

seblak seblak

Seblak adalah makanan khas Sunda bercita rasa pedas yang populer dan banyak disukai orang. Ada banyak variasi topping yang bisa disesuaikan dengan selera. Bahkan, cara membuat seblak ini bisa dibilang mudah, sehingga bisa kamu coba di rumah.

Topping yang bisa kamu pilih, seperti ceker, makaroni, dumpling, bakso, sosis, dan sebagainya. Namun, bahan utamanya adalah kerupung yang direbus dengan bumbu kencur pedas yang khas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

6. Empal Gentong

empal gentong empal gentong

Empal adalah kuliner khas Cirebon yang berbeda dengan empal lainnya. Proses pemasakan dagingnya menggunakan kayu bakar dan menggunakan gentong agar dagingnya harum dan empuk.

Bahan utamanya adalah daging, usus, dan babat sapi. yang dipotong-potong lalu disiram dengan kuah kuning kental dari santan. Biasanya, empal gentong disajikan bersamaan dengan lontong dan emping.

7. Peuyeum

peuyeum peuyeum

Peuyeum berasal dari istilah bahasa Sunda untuk proses fermentasi. Ada dua jenis peuyeum, yakni singkong dan ketan. Peuyeum singkong bisa kamu temukan dengan mudah di daerah Bandung, Puncak dan Purwakarta, sedangkan peuyeum ketan bisa ditemukan di daerah Kuningan.

Cita rasa peuyeum manis dengan semburat masam yang unik dan menyegarkan. Legitnya singkong atau tape memang khas, sehingga banyak dijadikan oleh-oleh khas Bandung.

8. Gemblong

gemblong gemblong

Gemblong adalah kuliner dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa parut dan gula merah di bagian luarnya. Camilan khas Sunda ini memiliki cita rasa manis, legit dan gurih. Gemblong ini mudah ditemukan di pasar tradisional atau penjual jajanan pasar.

9. Rengginang

rengginang rengginang

Rengginang atau Rengginang adalah camilan kerupuk yang terbuat dari beras ketan yang dikukus, dicetak, dijemur, lalu digoreng hingga mengembang dan garing. Terkenal dengan makanan tradisional, kamu mungkin sudah tidak asing dengan camilan gurih ini.

10. Dodol Garut

dodol garut dodol garut

Dodol Garut adalah camilan manis khas Garut yang sudah populer jadi oleh-oleh. Terbuat dari tepung ketan, gula, santan, kelapa yang dimasak hingga mengental, dodol ini jadi cemilan yang legit dan bertekstur kenyal. Ada banyak variasi, seperti rasa wijen, coklat, stroberi, pandan, dll.

Buku Kuliner Populer Khas Sunda yang ditulis Lia Djoen Krisdianto bisa kamu jadikan referensi mengenal makanan khas Sunda beserta resepnya. Masakan Sunda memang terkenal dengan kelezatannya, sehingga banyak yang menggemarinya.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau