Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata-Kata Sindiran Pedas Menusuk Hati

Kompas.com - 26/11/2022, 09:00 WIB
Kata-Kata Sindiran Pedas Sumber Gambar: Freepik.com Kata-Kata Sindiran Pedas
Rujukan artikel ini:
Komunikasi Bebas Konflik
Pengarang: Hiromi Yamasaki
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Kata-kata sindiran pedas menusuk hati bisa menjadi senjata pamungkas apabila kamu bertemu individu yang sikapnya suka kelewat batas.

Meski demikian, biasanya kata-kata sindiran pedas tak jarang langsung ngena di hati.

Hal ini juga bisa membuat kata-kata sindiran pedas ini menampar target, sakit banget pokoknya.

Kata-Kata Sindiran Pedas Menusuk Hati

  • Omongannya sungguh penuh dengan kata-kata benar dan bijak namun kelakuannya tidak sesuai dengan apa-apa yang diucapkannya sendiri.
  • Mereka yang kosong otaknya, mereka yang paling banyak bicaranya.
  • Jangan bangga dengan apa-apa yang diberikan orang tua, berbanggalah dengan apa yang kamu berikan kepada orang tua.
  • Jangan sembarangan cerita masalahmu kepada teman, sebab temanmu juga punya teman bukan?
  • Bagi mereka yang selalu merasa terbenar, apa tidak merasa penuh dipenuhi dengan omong kosong yang tak dapat kamu buktikan kebenarannya.
  • Bukan masalah tentang benar atau salah. Masalahnya ada pada kamu yang selalu merasa benar sendiri.
  • Kamu mirip sekali dengan uang receh. Sudah bermuka dua, banyak juga yang tidak menganggapnya berharga.
  • Bergaya tentu boleh-boleh saja asalkan mampu, kalau tidak jangan memaksa memeras keringat orang tuamu.
  • Haters sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan supaya kamu menjadi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka.
  • Orang bijak adalah mereka yang akan merasa malu jika kata katanya ternyata jauh lebih baik daripada tindakannya.
  • Aku hanya manusia biasa saja, tetapi jangan meremehkanku karena aku juga bisa melakukan hal-hal yang luar biasa.
  • Pada suatu hari nanti nanti akan aku beli mulut mereka yang sering merendahkanku, meremehkan, dan tidak menghargai kehadiranku.
  • Aku lebih baik tidak memiliki teman dibandingkan memiliki kawan yang diam-diam membenci dari belakang.
  • Lebih baik direndahkan sebab kejujuran dibanding dibanggakan dengan kebohongan.
  • Teman dan musuh tak jauh terkadang, tidak ada perbedaan, sebab ada kalanya mendukungmu, ada kalanya meremehkanmu dari belakang.
  • Seandainya tak pernah mengenalmu, mungkin hari ini kamu tak akan pernah tahu, bagaimana rasanya dikhianati oleh kawan sendiri.
  • Percuma jika kamu mau sembunyi karena sembunyi tidak akan dapat menghilangkan masalah yang kamu hadapi.
  • Di manapun kamu berada, masalah akan terus muncul kembali. Karenanya hadapi masalahmu dan tuntaskan masalah itu.
  • Enak ya jadi kamu, datangnya hanya jika butuh dan menghilang jika sebaliknya.
  • Rasanya ingin menabung untuk membeli beras buat keluargaku, jika ada sisanya akan ku gunakan untuk membeli mulut mereka yang menghinaku.
  • “Merendahkan orang lain berarti menunjukkan kelemahan diri sendiri.”
  • “Orang yang otaknya kosong paling banyak bicaranya.”
  • “Jangan bangga apa yang diberikan orang tua, tapi banggalah apa yang telah kamu berikan pada orang tua.”
  • “Setiap kata ejekanmu. Kujadikan doa pembakar semangatku.”
  • “Bekerjalah seperti tuyul, nggak harus kelihatan, nggak butuh pujian, nggak gila jabatan, nggak usah cari perhatian, tapi hasilnya jelas.”
  • “Karma tak pernah berjalan sendiri, ia selalu berjalan dibelakangmu, menunggu waktu yang tepat untuk menyadarkanmu.”
  • “Berhati-hati dalam berkata, karena begitu terucap, dia hanya bisa dimaafkan, tapi tidak bisa dilupakan.”
  • “Baik atau buruk perbuatan kamu, pasti akan ada balasannya. Mungkin bukan besok, tapi nanti di lain waktu.”
  • “Jadilah orang kecil yang berpikir besar. Jangan jadi orang besar yang selalu berpikir kecil dan sempit.”
  • “Bercerminlah dahulu sebelum kamu membuat cermin orang lain.”
  • “Pertahankan yang terbaik. Karena yang menarik belum tentu yang terbaik.”
  • “Itu orang yang bermuka dua, coba disumbangin satu dengan orang yang suka cari muka.”
  • “Yang menerimamu apa adanya akan kalah dengan dia yang ingin mengubahmu menjadi lebih baik.”
  • “Mereka tertawa melihat saya beda, dan saya tertawa melihat mereka semua sama.”
  • “Omonganmu kayak Balon warna-warni, tapi sayang, isinya angin doang.”
  • “Ini hidupku, kenapa kamu yang jadi sutradara?”
  • “Muka itu dirawat, bukan diedit.”
  • “Otakmu tidak sebesar mulutmu.”
  • “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.”
  • “Mengalah bukan berarti kalah, tapi cara mengalahkan ego yang terlampau parah.”

Nah, itulah beberapa kata sindiran yang bisa kamu gunakan jika bertemu dengan individu yang sikapnya suka kelewat batas.

Namun, daripada kamu mengeluarkan tenaga hanya untuk menyindir individu yang tidak kamu sukai, ada baiknya jika kamu mulai mengkomunikasikan dengannya apa yang sedang menjadi masalah di antara kamu dan dia.

Komunikasikan secara baik-baik dan jelaskan kepadanya agar dia mengetahui kesalahan dan memperbaiki semua kesalahannya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Buku Komunikasi Bebas Konflik bisa menjadi buku pendamping bagi kamu yang ingin memulai mengkomunikasikan masalah yang sedang kamu rasakan dengan orang lain.

Dalam buku ini, kamu akan mempelajari bagaimana bereaksi terhadap tindakan dan ucapan seseorang.

Buku ini akan mengungkapkan cara-cara agar mudah berhubungan dengan orang lain tanpa menggunakan energi konfrontasi.

Buku Komunikasi Bebas Konflik ini bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com