Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Kata-kata Sindiran Halus yang Bisa Kamu Gunakan, Bukan Hanya Menyentil, Tapi Juga Menyakitkan!

Kompas.com - 22/10/2022, 12:30 WIB
kata sindiran halus Sumber: yahoo berita kata sindiran halus
Rujukan artikel ini:
Komedi Ala Politisi, Banyolan Politik…
Pengarang: Eko Sugiarto
|
Editor Rahmad

Merasakan rasa kesal kepada seseorang pasti pernah dirasakan oleh semua orang. Satu di antara cara untuk menyentil perasaan seseorang yang mengesalkan adalah dengan memberikannya kata-kata sindiran yang halus.

Kata-kata sindiran bisa menyalurkan kesalahan yang tersimpan di dalam dada kamu, tanpa harus melukai orangnya secara terang-terangan. Akan tetapi, tidak semua orang berani untuk meluapkan kekesalannya secara langsung.

Nah, salah satu jalan yang bisa dijadikan pilihan untuk meluapkan emosi tersebut adalah dengan memposting kata-kata sindiran melalui media sosial. Sebab, jika mengutarakan kekesalan secara blak-blakan terkadang bisa memperburuk keadaan.

Kata-kata sindiran menjadi sebuah kebiasaan untuk kita mengingatkan kesalahan seseorang, degan menyindir tentunya kita berharap bisa menyadarkan orang tersebut. Akan tetapi, perlu juga untuk diingat, jika ingin menyindir seseorang, sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan bahasa kasar yang justru malah bisa memperparah keadaan.

Nah, berikut ini adalah contoh untuk kata-kata sindiran halus yang bisa kamu gunakan. Meskipun kata-kata sindiran halus, tetapi bisa menyentil bahkan menyakitkan juga, lho.

Kata-kata Sindiran Halus Untuk Orang Sok Benar

  1. “Perkataan tanpa adanya sebuah tindakan sebetulnya hanyalah sebuah omong kosong.”
  2. Kalau nama kamu bukanlah Google, maka berhentilah untuk seakan-akan kamu mengetahui segalanya.”
  3. “Tidak mengapa kalau kamu tidak menyukai aku. Karena tidak semua orang mempunyai selera yang bagus.”
  4. “Jika kamu ingin mengatur hidup saja, jangan lupa untuk sekaligus membiayai hidup saya. Jadi, jangan tanggung-tanggung.
  5. “Orang yang paling bodoh adalah orang yang mengira bahwa dirinya tahu segalanya.”

Kata-kata Sindiran Untuk Orang Sok Tahu

kata sindiran halus kata sindiran halus

  1. “Orang yang sok tahu adalah orang yang tahu akan segala hal. Kecuali tentang betapa menyebalkan dirinya itu.”
  2. “Karena kamu yang paling mengetahui segala hal, maka kamu juga harus tahu kapan waktunya kamu harus tutup mulut.”
  3. “Selalu berbuat baik, rajin beribadah, berguna bagi orang lain, suka menolong, dan tidak mengurusi hidup orang lain.”
  4. “Orang yang sombong ditandai dengan tatapan mata mereka yang merendahkan serta ucapan mereka yang meninggikan diri sendiri.”
  5. “Salah seorang dari kalian bisa melihat kotoran kecil di mata saudaranya, tetapi ia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.” – HR. Bukhari

Kata-kata Sindiran Untuk Orang Sok Bijak

  1. “Daripada bersikap sok suci, lebih baik kamu menyimpan energi kamu untuk menerapkan ucapan kamu di kehidupanmu sendiri.”
  2. Semakin seringnya kamu berbicara seolah-olah mengetahui segala hal, semakin banyak juga orang yang berusaha untuk menjauhi kamu.”
  3. “Sesungguhnya, seburuk-buruknya manusia adalah yang bermuka dua. Yang mana ia datang kepada suatu kaum dengan muka sekian, dan dengan kelompok lainnya ia bermuka yang lain.” – HR. Bukhari dan Muslim.
  4. “Dengan cara bicara kamu ini, aku akan jadi khawatir kalau kamu akan segera mendapatkan karmanya.”
  5. “Seseorang mengenakan topengnya terlalu lama, sampai-sampai wajahnya kini menyesuaikan dengan topeng yang ia pakai.” – George Orwell

Itu beberapa kata-kata sindiran halus tapi bisa menyentil seseorang. Saat akmu menggunakan kata-kata sindiran, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu kalimat yang akan kamu gunakan. Jangan sampai karena terbawa emosi, kamu menggunakan kata-kata sindiran kasar yang bisa menjadi boomerang bagi diri kamu sendiri.

Selain itu, kamu juga bisa membaca buku yang berisikan sebuah kata-kata sindiran, misalnya buku Komedi Ala Politisi, Banyolan Politik Paling Konyol. Buku ini berisikan humor-humor yang menertawakan tingkah serta perilaku dari para politisi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Salah satu cuplikan humor yang ada di buku ini adalah saat musim kampanye, seorang politisi pulang ke rumahnya hingga larut malam karena ia baru selesai berkampanye. Lalu, ia berkata “Wah, Lelah juga. Hari ini benar-benar melelahkan.”

Sang istri lalu menjawab “Aku juga merasa begitu. Seingatku, belum pernah aku merasa selelah ini.” Lalu, politisi menanggapi sang istri dengan jawaban “Kau lelah? Bukannya aku yang berpidato terus-terusan? Kenapa jadi kamu yang lelah?”

Sang istri kemudian menjawab “Ya. Aku lelah karena terpaksa harus mendengarkan semua omong kosongmu seharian ini.”

Dari contoh percakapan di atas, bisa dilihat bahwa buku ini berisikan lelucon yang penuh paradoks, ironis, konyol, serta fatalistik, yang mereka perankan di dalam profesinya sebagai seorang pejabat publik atau seorang wakil rakyat.

Mau tau serba-serbi tingkah pola dari para politisi lainnya? Maka kamu harus membaca buku humor ala politisi ini yang bisa kamu pesan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

buku
Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

buku
Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

buku
Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

buku
Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau