Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara yang Bisa Kamu Lakukan Saat Menghadapi Orang yang Suka Playing Victim

Kompas.com - 13/10/2022, 14:30 WIB
cara menghadapi orang playing victim Sumber: freepik cara menghadapi orang playing victim
Rujukan artikel ini:
Seni Menyembuhkan Sakit Hati
Pengarang: Claudia Sabrina
|
Editor Rahmad

Apakah di sekitar kamu ada seseorang yang suka melakukan playing victim?

Playing victim adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi pada saat seseorang membuat kamu harus bertanggung jawab atas suatu hal yang ia lakukan kepada orang lain. Bahkan, pelaku akan menempatkan dirinya sebagai korban yang selalu merasa disudutkan dan juga tidak pernah mendapatkan pembelaan maupun keadilan.

Sangat menyebalkan bukan perilaku playing victim ini?

Playing victim adalah suatu kebiasaan buruk dan tentunya merugikan orang lain. Perilaku playing victim bisa terjadi karena adanya beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Bisa saja pelaku pernah mengalami sebuah trauma, pernah menjadi korban dari pengkhianatan seseorang yang sudah ia percaya atau ia sayangi, atau ingin mendapatkan perhatian yang lebih banyak lagi.

Memang sangat menjengkelkan jika sedang berhadapan dengan orang-orang playing victim. Sebab, kamu harus menerima kesalahan yang tidak pernah kamu lakukan.

Lalu, yang jadi pertanyaan, bagaimana cara kita untuk menghadapi pelaku yang kerap melakukan playing victim? Coba lakukan beberapa cara berikut ini untuk menghadapinya.

Cara Menghadapi Pelaku Playing Victim

cara menghadapi orang playing victim cara menghadapi orang playing victim

1. Langsung memberitahu kalau sikapnya mengganggu orang lain

Mereka yang sering melakukan playing victim selalu menunjuk orang lain untuk bisa disalahkan bukan?

Namun sayangnya, kalau kamu mengatakan bahwa orang tersebut telah melakukan playing victim, maka tidak akan mampu mengubah tingkah lakunya tersebut. Ia justru akan membela diri seolah segala ucapan yang ia katakana benar dan tidak ingin disalahkan.

Jadi, sebaiknya kamu langsung saja bersikap tegas dan beritahu beberapa sikapnya yang mengganggu kamu dan orang di sekitarnya. Langkah ini akan sangat berguna karena mampu mengubah situasi yang ada. Dengan begitu, ia pun tidak akan bersandiwara atau akan berhenti mencari simpati dari orang lain.

2. Tidak berdebat dengannya

Menghadapi seseorang yang kerap melakukan playing victim perlu dengan sikap yang tenang dan jangan memberikan simpati yang berlebihan.

Sebaiknya, kamu tidak memberikannya atensi yang berlebih kepada pelaku playing victim. Hal ini perlu dilakukan karena dengan memberikan perhatian kepadanya hanya akan membuatnya semakin besar kepala dan bisa menyebabkan perdebatan yang tidak kunjung selesai.

Apabila terjadi perdebatan, maka hanya akan sia-sia dan dikhawatirkan juga dapat memperkeruh suasana. Apalagi kalau yang kamu hadapi adalah orang yang memiliki mental tidak sehat dan pernah mengalami trauma di masa lalunya.

3. Menjaga jarak dengan pelaku

Pasti kamu akan selalu merasa kesal jika dia suka memanipulasi orang lain demi untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Memang tidak ada sebuah pertemanan yang sempurna. Namun, kalau kamu sudah pernah dijadikan target oleh si pelaku playing victim yang notabenenya adalah teman kamu sendiri, maka yang bisa kamu lakukan adalah menjaga jarak.

Kamu tidak perlu bermusuhan, hanya perlu mengontrol kedekatan kamu dengannya saja. Kamu tetap masih bisa berteman dengan orang seperti itu dan juga bersikap profesional.

4. Memberi solusi

Seseorang yang melakukan playing victim biasanya mengalami sakit emosional yang berpotensi bisa mengganggu karena kurang bisa dikontrol dengan baik. Mereka akan selalu merasa tidak percaya bahwa masalahnya disebabkan oleh orang lain.

Daripada kamu frustasi dengan keluhan dan energi negatif yang dimilikinya, lebih baik kamu memberikan beberapa alternatif solusi pada permasalahannya itu. Meski memiliki karakter playing victim yang tidak mudah menerima solusi, tidak ada salahnya untuk kamu mencobanya.

5. Hindari untuk mengikuti dramanya

Apa kamu merasa kesal saat berhadapan dengan pelaku playing victim? Maka kamu hanya perlu mengontrol emosi dan menghindari untuk berinteraksi langsung dengannya. Hal ini supaya kamu tidak merasa semakin kesal karena kepandaiannya dalam memutar balikkan fakta.

Kamu juga tidak perlu mengikuti drama yang ia buat dengan mengikuti alur emosinya. Kamu hanya perlu merespon dia secara datar saja dan bisa memberi respon dengan kesan yang tidak antusias.

Playing victim adalah perilaku yang menyebalkan pastinya untuk orang lain jika berhadapan dengan pelaku. Adapun yang bisa kamu lakukan jika berhadapan dengan pelaku playing victim adalah bersikap tenang dan mengontrol emosi agar keadaan tidak semakin rumit.

Jika kamu merasa kamu pernah melakukan tindakan playing victim, kamu bisa introspeksi diri agar tidak merugikan orang lain. Buku Seni Menyembuhkan Sakit Hati akan menunjukkan kepada kamu cara untuk menyembuhkan kebencian terhadap masa lalu yang menyakitkan. Selain itu juga menciptakan hubungan yang lebih sehat yang akan bertahan seumur hidup.

Apabila hubungan kamu benar-benar berada di titik kehancuran, maka isi buku ini mampu mengajak kamu untuk menyembuhkan rasa sakit kamu dengan membuat keputusan yang tepat.

Buku ini berisikan panduan serta setiap langkahnya adalah pedoman praktis yang bisa mendorong kamu untuk berkomitmen dalam memperbaiki hidup kamu.

Buku ini bisa langsung kamu dapatkan melalui https://www.gramedia.com/

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau