Pernahkah kamu menyadari ketika wajah terlihat tidak simetris di kamera? Kira-kira apa penyebabnya?
Jika kamu belum menyadarinya, kamu bisa mencoba foto di kamera dan bercermin.
Di sini, kamu bisa memahami adanya perbedaan wajah tidak simetris di kamera.
Tidak simetris di kamera ini maksudnya ada beberapa bagian dari diri kamu yang terlihat tidak sempurna ketika di foto.
Hal ini membuat kamu selalu foto berulang kali hingga mendapatkan angle yang bagus.
Melansir Huffington Post, wajah tidak simetris di kamera karena foto cenderung menunjukkan kebalikan dari apa yang dilihat di cermin.
Ketika kamu memotret diri dengan menggunakan kamera depan, maka akan terlihat gambar kamu seperti yang orang lain lihat.
Nolan Feeney menjelaskan, sebenarnya ketika melihat diri kita terbalik bisa sedikit aneh, hal ini lantaran sebagian wajah kita akan terlihat tidak simetris.
Beberapa fitur dalam foto juga membuat gambaran diri kamu terlihat berbeda.
Misalnya saja pada bagian hidung.
Mungkin saat kamu memperhatikan bagian hidung terlihat baik-baik saja di cermin, namun bisa saja hidung kamu akan terlihat lebih miring di foto.
Kamu sebenarnya lebih familiar dengan bentuk wajah saat melihatnya di cermin.
Hingga kemudian, kamu lebih memilih gambaran diri yang terpantul di cermin karena telah melihatnya berulang kali
Pamela Rutledge, direktur the Media Psychology Center menjelaskan, melihat diri di cermin menjadi kesan yang kuat.
Dengan cermin, kamu telah menetapkan referensi penampilan wajah.
Adapun, Michael Levy, seorang fotografer asal New York memaparkan, ketika melihat di cermin, kamu cenderung memandang apa yang dianggap sisi terbaik.
Dalam hal ini, kamu menemukan sudut yang paling menarik bagi diri sendiri.
Berbeda dengan foto, saat bercermin kamu tidak akan fokus pada setiap pori-pori di wajah karena kamu tidak bisa melakukannya.
Kamu juga tidak bisa memperbesar wajah ketika di cermin seperti yang kamu bisa lakukan di foto digital.
Pembesaran objek dalam foto menjadi cara yang tepat untuk memperlihatkan ketidaksempurnaan dalam diri.
Selain itu, kamu bisa menggunakan fitur di ponsel untuk mengatur bagaimana wajah ingin dilihat.
Melansir situs Healthline, setiap individu sejatinya memiliki wajah yang tidak simetris.
Meski demikian, mereka banyak yang tidak menyadarinya karena derajat perbedaannya tergolong kecil.
Berikut beberapa penyebab wajah tidak simetris di kamera.
Setiap kamera memiliki focal length (jarak fokus lensa) yang berbeda.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Focal length berfungsi untuk menentukan seberapa jauh kemampuan lensa saat memotret.
Dari bagian ini, muncul istilah lensa normal, lensa wide, dan lensa tele.
Berdasarkan buku Dasar Fotografi Digital I karya Wahyu Dharsito, penggunaan focal length itu memberikan efek yang berhubungan dengan proporsi tampilan objek pada foto atau distorsi perspektif.
Focal length yang pendek atau sering disebut wide angle biasanya akan memberikan efek distorsi.
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa proporsi objek yang berada dekat dengan kamera akan terlihat besar dibandingkan dengan objek berukuran sama di ujung belakang.
Hal ini yang membuat wajah terkadang tidak simetris saat dekat dengan salah satu sudut kamera.
Penyebab wajah tidak simetris di kamera bisa terjadi karena ilusi akibat mere exposure effect.
Melansir Simply Psychology, mere exposure effect atau efek paparan belaka yakni fenomena psikologis yang membuat seseorang lebih menyukai apa yang biasa mereka lihat, rasakan, ataupun alami.
Pada bagian ini, mere exposure effect terjadi ketika seseorang terbiasa melihat wajahnya dalam perspektif cermin.
Yang berarti, apapun yang dilihat berkebalikan dengan yang sebenarnya, bagian kanan tubuh berada di bagian kiri di cermin, begitu sebaliknya.
Ketika kamu selfie menggunakan kamera depan, perspektif yang dilihat adalah perspektif cermin, sehingga wajah tampak normal dan simetris.
Namun hal berbeda terjadi saat menggunakan kamera belakang, perspektif yang dilihat yakni kebalikannya.
Bagian kanan tubuh kamu di kamera adalah bagian kanan tubuh yang sebenarnya.
Sayangnya, karena kita lebih terbiasa melihat perspektif cermin, wajah di dalam foto pun terlihat tidak simetris.
Wajah tidak simetris di kamera bisa juga terjadi karena faktor genetik.
Struktur wajah individu sama seperti struktur wajah keluarganya.
Apabila anggota keluarga memiliki bibir bagian kanan yang lebih menonjol, kemungkinan besar kamu juga memilikinya.
Meski demikian, hal ini biasanya baru disadari setelah diperhatikan melalui kamera.
Ingin mengetahui lebih mendalam tentang teknik fotografi? Kamu bisa memulai dengan membaca buku untuk menambah pengetahuan kamu sebelum belajar teknik-teknik fotografi.
Buku Saku Fotografi karya Edison Paulus dan Laely Indah Lestari bisa menjadi pilihan yang tepat.
Berisi pengetahuan tentang dunia pemotretan dan teknik dasar fotografi yang ditulis secara rinci dan mudah dipahami bagi para pemula.
Buku ini juga menjelaskan penggunaan alat dalam fotografi, dan menjelaskan bagaimana mendapatkan foto yang baik meskipun menggunakan alat yang sederhana.
Tertarik dan ingin membaca bukunya? Kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.