Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Wajah Tidak Simetris di Kamera?

Kompas.com, 6 September 2022, 09:00 WIB
Wajah Tidak Simetris di Kamera Sumber Gambar: Freepik.com Wajah Tidak Simetris di Kamera
Rujukan artikel ini:
Buku Saku Fotografi
Pengarang: Edison Paulus & Laely…
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kamu menyadari ketika wajah terlihat tidak simetris di kamera? Kira-kira apa penyebabnya?

Jika kamu belum menyadarinya, kamu bisa mencoba foto di kamera dan bercermin.

Di sini, kamu bisa memahami adanya perbedaan wajah tidak simetris di kamera.

Tidak simetris di kamera ini maksudnya ada beberapa bagian dari diri kamu yang terlihat tidak sempurna ketika di foto.

Hal ini membuat kamu selalu foto berulang kali hingga mendapatkan angle yang bagus.

Hasil Foto Kebalikan dari Cermin

Melansir Huffington Post, wajah tidak simetris di kamera karena foto cenderung menunjukkan kebalikan dari apa yang dilihat di cermin.

Ketika kamu memotret diri dengan menggunakan kamera depan, maka akan terlihat gambar kamu seperti yang orang lain lihat.

Nolan Feeney menjelaskan, sebenarnya ketika melihat diri kita terbalik bisa sedikit aneh, hal ini lantaran sebagian wajah kita akan terlihat tidak simetris.

Beberapa fitur dalam foto juga membuat gambaran diri kamu terlihat berbeda.

Misalnya saja pada bagian hidung.

Mungkin saat kamu memperhatikan bagian hidung terlihat baik-baik saja di cermin, namun bisa saja hidung kamu akan terlihat lebih miring di foto.

Kamu sebenarnya lebih familiar dengan bentuk wajah saat melihatnya di cermin.

Hingga kemudian, kamu lebih memilih gambaran diri yang terpantul di cermin karena telah melihatnya berulang kali

Pamela Rutledge, direktur the Media Psychology Center menjelaskan, melihat diri di cermin menjadi kesan yang kuat.

Dengan cermin, kamu telah menetapkan referensi penampilan wajah.

Adapun, Michael Levy, seorang fotografer asal New York memaparkan, ketika melihat di cermin, kamu cenderung memandang apa yang dianggap sisi terbaik.

Dalam hal ini, kamu menemukan sudut yang paling menarik bagi diri sendiri.

Berbeda dengan foto, saat bercermin kamu tidak akan fokus pada setiap pori-pori di wajah karena kamu tidak bisa melakukannya.

Kamu juga tidak bisa memperbesar wajah ketika di cermin seperti yang kamu bisa lakukan di foto digital.

Pembesaran objek dalam foto menjadi cara yang tepat untuk memperlihatkan ketidaksempurnaan dalam diri.

Selain itu, kamu bisa menggunakan fitur di ponsel untuk mengatur bagaimana wajah ingin dilihat.

Penyebab Wajah Tidak Simetris di Kamera

Melansir situs Healthline, setiap individu sejatinya memiliki wajah yang tidak simetris.

Meski demikian, mereka banyak yang tidak menyadarinya karena derajat perbedaannya tergolong kecil.

Berikut beberapa penyebab wajah tidak simetris di kamera.

1. Efek Distorsi Kamera

Setiap kamera memiliki focal length (jarak fokus lensa) yang berbeda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Focal length berfungsi untuk menentukan seberapa jauh kemampuan lensa saat memotret.

Dari bagian ini, muncul istilah lensa normal, lensa wide, dan lensa tele.

Berdasarkan buku Dasar Fotografi Digital I karya Wahyu Dharsito, penggunaan focal length itu memberikan efek yang berhubungan dengan proporsi tampilan objek pada foto atau distorsi perspektif.

Focal length yang pendek atau sering disebut wide angle biasanya akan memberikan efek distorsi.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa proporsi objek yang berada dekat dengan kamera akan terlihat besar dibandingkan dengan objek berukuran sama di ujung belakang.

Hal ini yang membuat wajah terkadang tidak simetris saat dekat dengan salah satu sudut kamera.

2. Mere Exposure Effect

Penyebab wajah tidak simetris di kamera bisa terjadi karena ilusi akibat mere exposure effect.

Melansir Simply Psychology, mere exposure effect atau efek paparan belaka yakni fenomena psikologis yang membuat seseorang lebih menyukai apa yang biasa mereka lihat, rasakan, ataupun alami.

Pada bagian ini, mere exposure effect terjadi ketika seseorang terbiasa melihat wajahnya dalam perspektif cermin.

Yang berarti, apapun yang dilihat berkebalikan dengan yang sebenarnya, bagian kanan tubuh berada di bagian kiri di cermin, begitu sebaliknya.

Ketika kamu selfie menggunakan kamera depan, perspektif yang dilihat adalah perspektif cermin, sehingga wajah tampak normal dan simetris.

Namun hal berbeda terjadi saat menggunakan kamera belakang, perspektif yang dilihat yakni kebalikannya.

Bagian kanan tubuh kamu di kamera adalah bagian kanan tubuh yang sebenarnya.

Sayangnya, karena kita lebih terbiasa melihat perspektif cermin, wajah di dalam foto pun terlihat tidak simetris.

3. Faktor Genetik

Wajah tidak simetris di kamera bisa juga terjadi karena faktor genetik.

Struktur wajah individu sama seperti struktur wajah keluarganya.

Apabila anggota keluarga memiliki bibir bagian kanan yang lebih menonjol, kemungkinan besar kamu juga memilikinya.

Meski demikian, hal ini biasanya baru disadari setelah diperhatikan melalui kamera.

Ingin mengetahui lebih mendalam tentang teknik fotografi? Kamu bisa memulai dengan membaca buku untuk menambah pengetahuan kamu sebelum belajar teknik-teknik fotografi.

Buku Saku Fotografi karya Edison Paulus dan Laely Indah Lestari bisa menjadi pilihan yang tepat.

Berisi pengetahuan tentang dunia pemotretan dan teknik dasar fotografi yang ditulis secara rinci dan mudah dipahami bagi para pemula.

Buku ini juga menjelaskan penggunaan alat dalam fotografi, dan menjelaskan bagaimana mendapatkan foto yang baik meskipun menggunakan alat yang sederhana.

Tertarik dan ingin membaca bukunya? Kamu bisa membelinya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau