Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Cinta dan Sayang, Anak Muda Perlu Tahu Nih!

Kompas.com - 01/09/2022, 13:00 WIB
Perbedaan Cinta dan Sayang Sumber Gambar: Freepik.com Perbedaan Cinta dan Sayang
Rujukan artikel ini:
Bahagia Dengan Mencinta : A…
Pengarang: Rana Kinasih
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pernahkah kamu menyadari perbedaan cinta dan sayang saat menjalin asmara?

Cinta dan sayang merupakan perasaan yang seringkali muncul terhadap lawan jenis.

Perasaan cinta dan sayang ini tidak bisa dipisahkan dari perasaan suka.

Rasa suka menjadi awal seseorang menjadi cinta atau sayang.

Misalnya saja kamu naksir seseorang karena parasnya yang menawan, atau menyukai seseorang karena menyukai sifatnya sebagai teman.

Dasar perasaan suka tersebut yang bisa jadi mempengaruhi seseorang menyatakan perasaannya.

Lantas apa saja perbedaan cinta dan sayang?

Arti Cinta

Melansir dari New York Times, ahli psikologi Zick Rubin memaparkan, cinta adalah emosi yang terbentuk dari tiga perasaan yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman.

Sementara itu, berdasarkan kamus Merriam-Webster, cinta berarti rasa sayang yang konstan dan ditunjukkan bagi seseorang.

Arti cinta berdasarkan hierarki emosi dan perasaan disebut memiliki kedudukan di atas rasa sayang.

Hal ini lantaran prosesnya seperti layaknya investasi, yaitu dipupuk dari rasa suka kemudian timbul menjadi rasa cinta.

Arti Sayang

Berdasarkan kamus Oxford, sayang yaitu perasaan lembut berbalut ketulusan atau tidak mengharapkan balasan.

Pakar percintaan Monica Parikh menyatakan, makna sayang lebih merujuk pada rasa ikhlas karena proses menyayangi ini umumnya didasari logika serta naluri.

Rasa sayang merupakan bentuk respon dari dalam diri seseorang untuk menunjukkan sikap empati, peduli, dan juga rasa ingin melindungi seseorang.

Sifat dari rasa sayang ini cenderung lebih umum sehingga dapat diberikan kepada siapa saja, tidak terpaku hanya ke satu orang.

Perbedaan Cinta dan Sayang

Berikut beberapa perbedaan cinta dan sayang yang kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Makna Perasaan

Cinta dan sayang merupakan perasaan yang memang tak bisa ditampik setiap orang.

Sayangnya, terdapat perbedaan makna dari perasaan cinta dan sayang.

Cinta merupakan bentuk laku perasaan yang juga melibatkan perasaan sayang di dalamnya.

Hal ini membuat sesorang yang mencintai, sudah otomatis akan menyayangi juga.

Berbeda dengan perasaan sayang yang di dalam perasaannya belum tentu memiliki rasa mencintai.

Perasaan cinta di dalam hierarki emosi dan perasaan mempunyai makna serta kedudukan yang lebih dalam.

2. Rasa Rindu

Perbedaan rasa cinta dan sayang lainnya yakni bentuk rindu yang dirasakan.

Sebenarnya cinta dan sayang bisa saja melibatkan rasa rindu, namun kadar dan tujuannya berbeda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Misalnya, saat kamu mencintai seseorang maka akan sulit menghadapi rasa rindu yang muncul.

Tetapi, apabila kamu hanya mempunyai rasa menyayangi maka rasa rindu yang ada hanya berdasarkan rasa sayang yang masih dimaklumi keberadaannya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa obsesi terhadap rasa rindu berbeda antara rasa cinta dan sayang.

3. Prioritaskan Waktu

Waktu menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang.

Kamu bisa langsung mengetahui dan membedakan perbedaan rasa cinta dan juga sayang melalui waktu yang kamu prioritaskan untuk seseorang.

Dalam hubungan yang melibatkan perasaan cinta hal perhitungan waktu ini tidak akan berlaku, karena seseorang akan memberikan waktunya untuk orang yang dicintai.

Perasaan cinta bisa membuat seseorang rela meluangkan waktu demi seseorang yang dicinta, bahkan bisa tidak bosan menghabiskan dalam waktu yang lama.

Berbeda dengan cinta, prioritas pada perasaan sayang tidak terlalu tampak.

Hal itu lantaran perasaan sayang lebih ikhlas dan tulus.

Untuk itu, biasanya kita tidak perlu merelakan banyak waktu untuk merawat rasa sayang.

Perasaan sayang biasanya berdasarkan pada kebutuhan yang lebih umum.

4. Opini Terbelenggu

Perbedaan cinta dan sayang berikutnya mengenai opini terbelenggu.

Biasanya individu sulit beropini pada seorang yang dicintainya.

Hal ini yang membuatnya merasa setuju pada semua bentuk laku yang dilakukan.

Individu akan lebih memilih menyetujui saja opini jika berseberangan pendapat atau menilai sesuatu dari pasangannya.

Hal ini terjadi karena individu yang jatuh cinta akan lebih mudah memaklumi kesalahan atau kekecewaan.

Berbeda dengan cinta, individu yang memiliki rasa sayang justru akan beropini terhadap hal yang melanggar ketidaksenangan.

Hal ini lantaran beropini bisa mempengaruhi hal yang menimbulkan rasa sayang.

Ingin mengetahui lebih banyak tentang perasaan sayang dan cinta?

Kamu bisa membaca buku Bahagia dengan Mencinta karya Rana Kinasih.

Buku ini mengajarkan tentang bagaimana mencintai dan menjalin hubungan yang sehat dengan pasangan.

Tertarik ingin membacanya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau