Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Tempat Duduk Bioskop yang Paling Enak, Mana Saja?

Kompas.com, 2 September 2022, 18:00 WIB
Tempat Duduk Bioskop Sumber Gambar: Freepik.com Tempat Duduk Bioskop
Rujukan artikel ini:
Wajah Bioskop Rakyat
Pengarang: Litbang Kompas
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Seringkali kaum muda menghabiskan waktu bersama kekasih atau teman-temannya untuk menonton bioskop.

Meski demikian, terkadang kita masih sering dibuat bingung untuk memilih tempat duduk bioskop.

Sebelum memilih tempat duduk bioskop, pastikan kamu mengetahui terlebih dahulu tata letaknya.

Apabila bioskop yang dipilih merupakan XXI, tempat duduk bioskop bagian paling depan adalah huruf A.

Dari layar, tempat duduk pertama yang paling dekat yakni kursi dengan huruf A.

Sementara itu, jika bioskop yang dipilih merupakan CGV maka huruf A merupakan tempat duduk bioskop paling belakang atau atas.

Lantas tempat duduk bioskop yang paling enak, mana saja?

Melansir New York Times, berikut beberapa posisi tempat duduk bioskop yang paling enak.

Posisi Tempat Duduk yang Paling Enak di Bioskop

1. Tempat Duduk Bioskop Berdasarkan Layar

Saat memilih tempat duduk di bioskop sebaiknya tidak mengambil posisi yang terlalu dekat, atau terlalu jauh dengan layar.

Apabila jarak terlalu dekat akan membuat leher dan mata lelah.

Sementara itu jika terlalu jauh juga akan merusak konsentrasi dan kualitas audio film.

Usahakan juga jangan mengambil posisi di pinggir.

Hal ini lantaran audio menjadi tidak seimbang dan mata harus bekerja keras untuk mengikuti gerak film.

2. Tempat Duduk Bioskop Berdasarkan Audio

Ketika masuk studio, perhatikan penempatan speaker yang ada di sisi kanan kiri bioskop.

Sebaiknya kamu mengambil posisi tengah di antara dua speaker untuk menghasilkan suara yang netral dan seimbang.

Berdasarkan penjelasan di atas, rekomendasi tempat duduk bioskop yang paling enak berada di deretan tengah dan tepat sejajar lurus dengan layar.

Kursi itu deretan C-F dengan nomor 8-14.

Cara Mencari Tempat Duduk di Bioskop

Bagi kamu yang mungkin pertama kali nonton di bioskop, berikut beberapa cara mencari tempat duduk di bioskop tanpa bingung:

1. Lihat Nomor Bangku

Sebaiknya lihat terlebih dahulu nomor bangku yang tertera di tiket nonton yang sudah kamu beli.

Nomor kursi pada bioskop terdiri dari huruf dan juga angka.

2. Masuk ke Studio

Sebaiknya kamu masuk ke studio berjalanlah mengikuti tangga.

Biasanya pada awal masuk, lampu bioskop masih dinyalakan, jadi tidak perlu khawatir.

3. Kode Kursi

Pada ujung barisan kursi, biasanya tempat duduk akan ada kode huruf berbentuk kotak.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Temukan Barisan Kursimu

Perhatikan kode yang tertera pada tiket nonton lalu samakan dengan barisan kursimu.

5. Temukan Kursi dan Duduk

Apabila kamu sudah menemukan kode huruf kursinya, maka masuk ke deretan tersebut karena yang berderet tersebut akan bertuliskan angka.

Cari nomor atau angka pada kursi yang sama dengan angka di tiket kamu.

Nomor pada kursi bioskop biasanya terletak di tengah kursi atau ujung pegangan kursi.

Fakta Menarik Kursi I dan O di Bioskop Tidak Ada

Tahukah kamu ternyata deretan kursi I dan O di sejumlah bioskop tidak ada?

Hal ini bukanlah tanpa alasan.

Melansir Financial Express, hilangnya kursi I dan O di bioskop untuk memudahkan penonton dalam mencari tempat duduk yang telah dipesan.

Huruf "I" dan "O" memungkinkan kesalahpahaman pembacaan bagi penonton khususnya pada ruangan yang gelap.

Penonton bisa saja salah membaca huruf I dan O menjadi angka 1 dan 0.

Selain itu, huruf I dan O akan terlihat tetap mirip dengan huruf yang lainnya.

Misalnya, jika abjad "I" tetap digunakan, dan ditulis dengan huruf kapital tentunya akan mirip dengan huruf "L" tidak kapital.

Lalu, huruf "O" akan mirip dengan angka nol ataupun huruf "D" kapital.

Agar memudahkan penonton, kedua abjad yang bisa bikin salah paham itu pun akhirnya dihilangkan.

Bagi kamu yang penasaran dengan hilangnya dua baris kursi ini, cobalah untuk melihatnya dengan lagi dengan saksama di bioskop.

Bioskop Pertama di Indonesia

Saat ini sudah banyak bioskop di Indonesia, meski demikian tahukah kamu lokasi bioskop pertama di Indonesia?

Bioskop pertama kali dikenal masyarakat pada 5 Desember 1900, dalam acara pemutaran film yang biasa disebut gambar idoep, di Lapangan Pasar Gambir (sekarang Monas).

Film yang pertama kali diputar merupakan film dokumenter tentang Raja dan Ratu Belanda yang masih bisu alias belum terdapat dialog.

Bioskop tersebut didirikan oleh pengusaha Belanda bernama Talbot.

Ingin mengetahui lebih mendalam tentang bioskop? Kamu bisa membaca buku Wajah Bioskop Rakyat karya Litbang Kompas.

Menariknya, buku ini membahas tentang beberapa bioskop yang sempat tenar di zamannya.

Buku ini bisa membawa nostalgia bagi kaum 1990-an yang masih sering ke bioskop.

Tertarik mengoleksinya? Segera check out di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau