Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Perbedaan Antara Wibu dan Otaku yang Perlu Kamu Tahu

Kompas.com - 10/05/2022, 13:00 WIB
Perbedaan Wibu dan Otaku Sumber Gambar: pexels.com Perbedaan Wibu dan Otaku
Rujukan artikel ini:
LC: Tokyo Revengers 01
Pengarang: Ken Wakui
|
Editor Almira Rahma Natasya

Budaya Jepang tampaknya berhasil meracuni berbagai orang di seluruh dunia dengan berbagai anime, manga, musik, hingga video game yang mampu menghipnotis orang-orang untuk menikmatinya.

Maka tidak heran saat berbagai macam budaya pop dari Jepang mulai disukai oleh masyarakat dunia, muncullah berbagai istilah atau sebutan bagi orang-orang yang menyukai kultur Jepang ini, mulai dari sebutan wibu, hingga otaku yang sepertinya sudah tidak terdengar asing lagi di telinga kita.

Kemunculan fans fanatik dari budaya Jepang ini juga menghidupkan komunitas-komunitas budaya Jepang yang digandrungi oleh banyak orang, khususnya anak muda yang rela membeli, mengoleksi, hingga ber-cosplay berdasar karakter favorit dari anime yang mereka sukai.

Beragamnya anime, manga, dan video game yang dilahirkan dari Negeri Sakura ini juga semakin memperbesar orang-orang yang disebut wibu dan otaku, sehingga popularitasnya makin lama makin meningkat.

Namun, di antara dua sebutan ini, apa yang membedakan antara wibu dan otaku?

Apa Itu Wibu?

Apa Itu Wibu? Wibu sendiri bisa didefinisikan sebagai istilah atau sebutan bagi seseorang yang teramat sangat menyukai budaya Jepang.

Kadar kecintaan mereka terhadap budaya Jepang bisa dibilang sudah melewati batas wajar atau bahkan bisa dikatakan sudah sangat terobsesi.

Biasanya, para wibu ini adalah orang-orang yang bukan berkewarganegaraan Jepang alias orang-orang di seluruh dunia, kecuali Jepang, yang sangat terobsesi pada budaya Jepang.

Kata wibu sendiri adalah kata serapan dari istilah asing, yakni “weeaboo” yang berasal dari bahasa Inggris.

Seorang wibu biasanya rela menghabiskan uang mereka untuk membeli segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya Jepang yang mereka sukai, seperti anime, action figure, hingga kostum untuk menyerupai karakter yang ada dalam anime itu sendiri.

Biasanya seorang wibu bisa dikategorikan sudah sangat terobsesi dan fanatik dengan kebudayaan Jepang, sehingga biasanya ikut memengaruhi kehidupan mereka.

Banyak sekali ciri atau perilaku yang mengindikasikan seseorang bisa disebut sebagai seorang wibu, seperti memiliki pacar khayalan berupa karakter anime favoritnya, memakai campuran bahasa Jepang, hingga meniru perilaku masyarakat Jepang. Baca selengkapnya tentang cara menjadi wibu.

Kecintaan wibu terhadap budaya Jepang, khususnya anime, bisa sangat menggila bahkan sampai rela menguras kantong secara besar-besaran untuk memperoleh apapun itu yang berhubungan dengan anime yang mereka sukai.

Sah-sah saja sebenarnya untuk menyukai suatu hal asalkan masih dalam koridor yang wajar dan tidak melenceng.

Apa Itu Otaku?

Kata otaku mengacu kepada individu yang sangat menyukai segala sesuatu seperti anime, manga, atau game yang mirip dengan sebutan geek.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Di mana seorang otaku biasanya akan rutin mencari informasi mengenai hal yang sangat disukainya, mulai dari tidak pernah absen untuk menonton anime favoritnya, mengoleksi komik secara berurutan, hingga menjadi cosplay karakter favoritnya.

Namun, berbeda dengan wibu yang cenderung addiction atau ketagihan, otaku lebih cenderung passionate atau minat yang tidak mengganggu kehidupan pribadinya secara negatif.

Otaku mampu membedakan mana passion dan mana real life, sehingga meskipun sangat menyukai budaya Jepang, mereka masih mampu berada di koridor yang aman.

Jadi, dapat disimpulkan perbedaan antara wibu dan otaku terletak di seberapa sadar mereka akan hobi atau kesukaan yang mereka miliki.

Otaku hanya menganggapnya sebagai passion, sementara wibu lebih menganggapnya addiction.

Nah, bicara soal wibu dan otaku, rasanya kurang lengkap jika tidak membicarakan rekomendasi komik Jepang yang sedang naik daun saat ini, dan rekomendasi komik yang satu ini rasanya akan cocok untuk kamu yang sangat menyukai anime Jepang.

Komik Tokyo Revengers hasil karya Ken Wakui ini bisa dibilang tengah digandrungi oleh pencinta manga di seluruh dunia.

Bercerita tentang Takemichi yang berusaha kembali ke masa lalu saat dirinya masih SMP untuk menyelamatkan nyawa mantan kekasihnya, Hinata.

Secara artwork, komik ini memiliki gaya yang presisi dengan detail mimik wajah atau ekspresi yang cukup mendetail.

Adegan perkelahiannya pun tergolong brutal dan sadis, sehingga komik ini lebih cocok untuk dikonsumsi oleh pembaca dewasa.

Ceritanya pun terbilang ringan dan sederhana, tapi memiliki detail-detail yang luar biasa menarik.

Tidak heran jika komik ini mampu menyediakan perhatian pembaca karena memang semua aspeknya sangat layak untuk dinikmati.

Komik Tokyo Revengers ini bisa kamu beli dan pesan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau