Benda Angkasa Luar yang Dapat Mengeluarkan Cahaya Sendiri Disebut Bintang, Berikut Penjelasannya

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Benda Angkasa Luar yang Dapat Mengeluarkan Cahaya Sendiri 
Rujukan artikel ini:
Why Series: The Universe -…
Pengarang: Kwang Woong Lee
|
Editor: Ratih Widiastuty

Hampir setiap malam, sebagian besar dari kita mungkin sudah pernah melihat bintang di atas langit.

Meskipun akhir-akhir ini kemunculan bintang memang terasa sulit untuk dilihat, mengingat kondisi lingkungan yang sudah semakin tercemar.

Apabila dilihat dengan mata telanjang, bintang merupakan objek yang terlihat berkilauan yang terdapat di atas langit dan hanya bisa dilihat saat malam hari saja.

Walaupun tak bisa dilihat pada siang bolong, ternyata bintang masih tetap berada di tempatnya, hanya saja tak bisa dilihat secara kasat mata, sebab cahayanya terlalu redup dengan sinar Matahari.

Sama seperti planet, satelit, ataupun asteroid, bintang termasuk ke dalam objek langit, hal yang membedakannya dengan objek langit lainnya adalah bintang merupakan objek langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri.

Meskipun bulan kerap memancarkan cahaya, tapi sumber cahayanya sendiri tidak bersumber dari dirinya sendiri, melainkan cuma memantulkan cahaya dari Matahari.

Lain halnya dengan bintang yang mampu memancarkan cahayanya sendiri.

Matahari sekalipun yang menjadi pusat tata surya, ternyata masuk ke dalam kategori bintang.

Bintang sendiri mempunyai jarak yang sangat jauh dari Bumi sehingga cahayanya cuma terlihat ketika malam hari dengan bentuk yang kecil.

Bintang juga membentuk pola tertentu yang biasa disebut dengan rasi bintang.

Apa pengertian lebih lanjut dari bintang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Bintang

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bintang merupakan objek langit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri.

Apabila dilihat secara sekilas, bintang tampak seperti bangun yang mempunyai banyak sudut.

Walaupun demikian, sudut-sudut tersebut sebetulnya bukanlah bagian dari bintang, melainkan pancaran cahaya bintang yang membentuk sudut.

Tidak berbeda dengan planet, bintang sebetulnya memiliki bentuk menyerupai bola.

Bintang sendiri merupakan bola gas raksasa yang amat panas.

Bintang mempunyai susunan yang berubah-ubah, tapi perubahan susunan bintang-bintang tersebut amat kecil sehingga rasanya akan sulit untuk diamati.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sedangkan menurut National Geographic, bintang bisa didefinisikan sebagai objek raksasa yang sebagian besar tersusun dari helium dan hidrogen yang menghasilkan cahaya serta panas dari tempa nuklir yang berputar di dalam intinya.

Tidak hanya Matahari, titik-titik cahaya yang dapat kita lihat di langit seluruhnya memiliki jarak tahunan cahaya dari Bumi.

Bintang adalah penyusun tata surya yang berjumlah milyaran di alam semesta.

Hingga saat ini, tidak diketahui dengan pasti ada berapa jumlah bintang di alam semesta yang sesungguhnya.

Namun, para astronom sendiri sudah memperkirakan jika di galaksi BIma Sakti terdapat sekitar 300 miliar bintang.

Proses Terciptanya Bintang

Dibutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang hingga miliaran tahun untuk menciptakan satu bintang saja.

Tidak cuma itu, bintang pun dapat mati, semakin besar ukuran bintang, maka semakin pendek pula usianya.

Proses terbentuknya bintang berlangsung di dalam nebula, awan debu yang mengandung hidrogen.

Selama ribuan tahun, gravitasi membuat kantong-kantong materi padat di dalam nebula jatuh akibat bobotnya sendiri.

Salah satu massa gas yang ikut berkontraksi ini disebut sebagai protobintang yang mewakili fase awal bintang.

Ketika protobintang mengecil, dia akan berputar lebih cepat diakibatkan kekekalan momentum sudut.

Tekanan yang semakin intens membuat suhu ikut meningkat, dan dalam kurun waktu tersebut, sebuah bintang masuk ke dalam fase T Tauri yang relatif singkat.

Jutaan tahun selanjutnya, saat suhu inti meningkat menjadi sekitar 27 juta derajat Fahrenheit, fusi nuklir dimulai, memantik inti dan terciptalah bintang.

Sebagian besar bintang yang ada di galaksi Bima Sakti, termasuk Matahari, masuk ke dalam kategori bintang deret utama.

Apabila ingin mengajak anak-anak belajar tentang alam semesta, maka buku Why Series: The Universe - Alam Semesta bisa menjadi sarana yang tepat.

Berbagai macam hal terkait alam semesta, mulai dari Matahari, luas alam semesta, umur alam semesta, hingga objek-objek di langit, dibahas secara lengkap di dalam buku ini.

Dikemas dengan bahasa dan format yang menarik menjadikan buku ini akan dengan mudah disukai dan dipahami oleh anak-anak.

Bukunya dapat dibeli melalui Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi