Perkembangan fisik tubuh merupakan sebuah proses yang terjadi seiring dengan perubahan dan pertumbuhan tubuh manusia.
Perkembangan fisik ini akan melibatkan perubahan pada bentuk, ukuran, dan fungsi organ tubuh.
Selain itu, sistem saraf dan otot bagian tubuh juga akan mulai mengalami perkembangan.
Saat memasuki masa remaja, pertumbuhan tinggi badan seseorang akan meningkat pesat.
Hormon pertumbuhan ini dipengaruhi oleh kelenjar pituitari yang bisa merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh.
Pada akhirnya, setelah mencapai masa dewasa, perkembangan fisik tubuh ini akan mulai berhenti.
Setelah itu, proses penuaan alami akan berlangsung secara perlahan, misalnya penurunan massa otot, elastisitas kulit, dan kepadatan kulit.
Di sekolah, kamu pasti sudah pernah belajar mengenai masa pubertas dan perubahan bentuk fisik seorang individu.
Untuk mengingat kembali materi tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Masa Pubertas
Secara bahasa, pubertas berasal dari bahasa Latin yang berarti “usia dewasa”.
Kata ini merujuk pada perubahan bentuk fisik yang terjadi pada seseorang.
Masa pubertas adalah masa yang unik dan akan ditandai oleh beberapa perubahan.
Tak hanya itu, masa pubertas juga sering dianggap sebagai periode seseorang sudah mengakhiri masa kanak-kanak dan mulai menjadi orang dewasa.
Jadi, dapat disimpulkan kalau masa pubertas adalah periode yang ditandai dengan perubahan menuju kematangan fisik, yang biasanya melibatkan perubahan hormon dan bentuk tubuh.
Periode ini terjadi pada masa remaja awal.
Perbedaan Perkembangan Fisik Tubuh Laki-Laki dan Perempuan
Perbedaan fisik pada laki-laki dan perempuan sebenarnya bisa terlihat dengan jelas.
Anak perempuan yang telah mengalami masa pubertas akan ditandai dengan menstruasi dan payudara yang membesar.
Pada anak laki-laki, ciri-ciri pubertasnya ditandai dengan adanya rambut yang tumbuh di bagian wajah dan suara yang pelan-pelan bertambah berat.
Masa pubertas normal pada anak perempuan biasanya terjadi pada usia 11 tahun, sedangkan anak laki-laki pada usia 12 tahun.
Tapi, perkiraan usia ini bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Berikut adalah ciri-ciri pubertas pada anak perempuan dan laki-laki.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Perempuan
- Tulang di bagian pinggul yang mulai melebar.
- Pinggang akan terlihat semakin kecil.
- Payudara yang mulai tumbuh. Perubahan ini juga bisa terjadi pada salah satu payudara, kemudian disusul dengan bagian lainnya.
- Rambut pada bagian kemaluan mulai tumbuh. Beberapa orang juga memiliki rambut yang tumbuh di area tangan dan kaki.
- Proses menstruasi mulai rutin setiap bulannya.
- Muncul lemak yang menumpuk di bagian perut.
- Kulit wajah akan lebih mudah berminyak dan mengeluarkan banyak keringat.
- Tumbuhnya jerawat di bagian wajah, terutama di area pipi.
Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Laki-Laki
- Tubuh mulai mudah berkeringat dalam jumlah banyak.
- Suara yang mulai bertambah berat.
- Pertumbuhan tinggi badan dan otot tubuh yang mulai terlihat.
- Tumbuh lebih banyak rambut di beberapa area tubuh.
- Munculnya rambut atau bulu halus di bagian kaki dan ketiak.
Masalah yang Berhubungan dengan Masa Pubertas
Dalam beberapa kasus tertentu, tidak semua anak-anak atau remaja melewati masa pubertas yang normal.
Terkadang, ada beberapa orang yang mengalami masalah terkait dengan masa pubertas.
1. Pubertas Terlalu Dini
Pubertas yang terlalu dini adalah sebuah kondisi tubuh anak yang mulai mengalami perubahan fisik terlalu cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Masalah ini bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Menurut American Psychological Association, pubertas yang terlalu dini terjadi saat seseorang mengalami pematangan tulang dan percepatan pertumbuhan sebelum waktunya.
Pada anak laki-laki masalah ini biasanya terjadi sebelum usia 9 tahun, sedangkan pada anak perempuan masalah ini bisa terjadi sebelum berusia 8 tahun.
2. Pubertas yang Terlambat
Seorang anak akan mulai memasuki masa pubertas pada usia 10 sampai 14 tahun untuk perempuan dan 12 sampai 16 tahun untuk laki-laki.
Perubahan tubuh yang berkembang secara abnormal akan membuat anak-anak mengalami keterlambatan pubertas.
Masalah ini biasanya lebih sering dialami oleh anak laki-laki.
3. Tidak Mengalami Masa Pubertas
Pada kasus tertentu, seorang anak mungkin saja tidak mengalami masa pubertas.
Kondisi ini biasanya disebut sebagai sindrom Kallman.
Sindrom Kallman adalah masalah kelainan genetis yang terjadi ketika tubuh tidak bisa memproduksi hormon.
Sindrom ini disebabkan oleh masalah yang ada pada saraf otak atau karena adanya mutasi gen.
Itu dia penjelasan mengenai perkembangan fisik tubuh pada laki-laki dan perempuan yang terjadi pada masa pubertas.
Setelah berhasil melewati masa pubertas, seseorang akan mulai dianggap dewasa, terutama dari segi fisik.
Sayangnya, dewasa di sini belum tentu merujuk pada pemikiran karena banyak orang yang belum memiliki pola pikir yang baik padahal usianya sudah dewasa.
Nah, untuk mempersiapkan diri memasuki usia dewasa dengan pola pikir yang matang, kamu bisa coba membaca buku Atomic Habits yang ditulis oleh James Clear.
Buku ini adalah buku non-fiksi yang cukup ringan untuk dibaca para remaja yang ingin mendapatkan banyak ilmu tentang pengelolaan waktu.
Dengan banyaknya aktivitas di sekolah dan di luar sekolah, kamu mungkin merasa tidak lagi memiliki waktu untuk me time atau untuk bersenang-senang bersama teman.
Buku ini bisa membantu kamu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik sehingga kamu tidak lagi menunda pekerjaan dan bisa mengelola waktu dengan sebaik-baiknya.
Dengan kemampuan time management yang baik, kamu bisa menyisihkan dan membagi waktu untuk beristirahat dan bersenang-senang tanpa harus melalaikan kewajiban kamu sebagai pelajar.
Untuk memiliki buku ini, kamu bisa membelinya di Gramedia.com.