Selain sebagai Presiden RI ke-4, Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang mampu menginspirasi banyak orang dari berbagai kalangan.
Bahkan sejak kepergiannya pada tahun 2009 lalu, Gus Dur masih menjadi salah satu tokoh yang dikagumi berkat jasa dan pemikirannya yang cerdas dan tentunya berhasil menyentuh hati banyak orang.
Beliau sebenarnya terlahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil, dan kemudian berganti lagi menjadi Abdurrahman Wahid, tapi karena beliau lahir dan besar di lingkungan pesantren, orang-orang lebih sering menyebutnya sebagai Gus Dur.
Sosok yang terkenal dengan kata-kata “Gitu aja kok repot” ini juga akan selalu dikenang sebagai tokoh yang punya dedikasi tinggi terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), terutama bagi para minoritas di Indonesia.
Selama era Orde Baru, Presiden Suharto sempat mengeluarkan surat keputusan mengenai kepercayaan dan adat istiadat Cina, yang memerintahkan agar perayaan Imlek tidak dilakukan secara mencolok di hadapan umum, hal ini tentunya membuat para etnis Tionghoa di Indonesia merasa terbelenggu.
Tapi beberapa bulan setelah pelantikannya sebagai presiden, yaitu pada 17 Januari 2000, Gus Dur resmi mencabut keputusan tersebut, sehingga perayaan Imlek bisa diakui secara resmi dan kebudayaan Tionghoa pun diperbolehkan untuk tampil di tempat umum.
Selain soal kebudayaan, Gus Dur juga tidak setuju dengan adanya peraturan SBKRI yang dinilai sangat diskriminatif terhadap keberadaan etnis Tionghoa di Indonesia.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini menegaskan bahwa etnis Tionghoa adalah bagian dari bangsa Indonesia, jadi mereka juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan etnis-etnis lain, tanpa terkecuali.
Di balik itu semua, Gusdur juga merupakan tokoh pemikir yang tindakannya sering sekali disalahpahami oleh beberapa kalangan.
Untuk mengenal dan mengenang sosoknya lebih jauh, mari kita baca beberapa bukunya berikut ini.
Rekomendasi Buku Gus Dur
1. Biografi Gus Dur – Greg Barton
Gus Dur lahir di Jombang pada 4 Agustus 1940.
Ayahnya adalah KH. Wahid Hasyim dan kakeknya adalah KH. Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), sekaligus pendiri Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Saat membaca buku ini, kamu bisa sedikit demi sedikit mengetahui bagaimana isi pikiran Gus Dur dan akhirnya memahami alasan terbesar yang membuatnya pantas dijadikan sebagai tokoh panutan yang sangat dihormati masyarakat.
2. Gus Dur Manusia Multidimensional – Drs. Maswan, MM Aida Farichatul Laila
Kalau kamu ingin mengetahui seperti apa sosok Gus Dur di mata banyak orang, kamu bisa menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Membicarakan Gus Dur memang tidak akan pernah ada habisnya, entah itu tentang keunikannya, kontroversi nya, atau keberaniannya yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi para generasi muda.
Lewat buku ini, kamu akan menemukan berbagai macam tulisan yang berisi penilaian, pendapat, dan opini tentang sosok Gus Dur dari kacamata wartawan, kolumnis, tokoh masyarakat, dan para ilmuwan.
3. Bapak Tionghoa Nusantara – Munawir Aziz
Buku ini akan membahas lebih jauh bagaimana kisah Gus Dur dalam membela kelompok minoritas di Indonesia, khususnya para etnis Tionghoa yang sempat mendapatkan diskriminasi di era Orde Baru.
Selain membahas mengenai Gus Dur dan perannya dalam membantu etnis Tionghoa, buku ini juga akan menunjukkan cara-cara yang tepat dalam bertoleransi sehingga masyarakat bisa hidup damai dalam perbedaan.
4. Gus Dur: Jejak Bijak Sang Guru Bangsa – Anom Whani Wicaksana
Gus Dur dikenal sebagai sosok yang fenomenal, langka, dan unik, sehingga membuatnya menjadi tokoh yang tidak akan bisa tergantikan oleh siapa pun.
Walaupun begitu, ia juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial karena beberapa pemikirannya dan tindakannya yang gigih dalam mempromosikan pluralisme.
Perjalanan hidup seorang Gus Dur memang sangat menarik untuk diikuti, melalui buku ini kamu akan mengenal Gus Dur dari sisi yang lain, yang tentunya jarang dikenal oleh banyak orang.
5. Gitu Aja Kok Repot – Abdurrahman
Salah satu alasan yang mungkin membuat Gus Dur masih diingat sampai sekarang adalah karena tingkahnya yang nyentrik dan guyonannya yang humoris.
Dalam setiap pertemuan yang dihadiri, Gus Dur pasti selalu berhasil mencairkan suasana dengan jokes dan humor yang segar.
Untuk mengenang kembali sosoknya yang jenaka, buku ini berhasil menghadirkan berbagai macam jokes yang pernah diutarakan oleh Gus Dur dalam berbagai kesempatan, sehingga pembaca akan selalu mengingatnya sampai kapanpun.
Kisah hidup Gus Dur memang sangat menarik untuk diikuti, pribadinya yang berpendirian teguh dan pemikirannya yang tajam tentunya akan selalu dirindukan oleh setiap orang yang mengaguminya.
Bagi kamu yang ingin menambah referensi lain mengenai sosok Gus Dur, kamu bisa membeli buku-buku lainnya melalui Gramedia.com, atau kamu juga bisa membaca versi e-booknya yang bisa diakses melalui Gramedia Digital.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.