Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Guilt Tripping? Berikut Definisi, Ciri-Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 26/02/2022, 12:00 WIB
Sumber Foto: Timur Weber Pexels.com
Rujukan artikel ini:
How To Respect Myself
Pengarang: YOON HONG GYUN
Penulis Lika Purnama
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kamu merasa sangat bersalah pada seseorang padahal kamu tidak melakukan kesalahan apapun?

Atau, pernahkah ada seseorang yang melakukan kesalahan padamu tapi mereka berbuat suatu hal yang membuatmu berbalik merasa bahwa semua ini salahmu? Hati-hati, sebab itu bisa jadi sebuah guilt trip.

Guilt trip ini sangat tidak sehat dan berbahaya.

Sayangnya, siapapun dapat menjadi korbannya, bisa jadi orang terdekat kita seperti teman, sahabat, keluarga, pasangan, atau bahkan diri kita sendiri.

Bahkan, banyak yang menjadikan guilt trip ini sebagai bentuk intimidasi secara halus.

Untungnya, guilt trip dapat dipelajari indikasinya sehingga kita membantu menyelamatkan orang agar tidak disesatkan dan ditipu untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku intimidasi.

Yuk kenali lebih lanjut mengenai guilt trip!

Apa itu Guilt Trip?

Guilt trip atau guilt tripping adalah tindakan manipulatif yang dilakukan oleh seseorang demi memunculkan perasaan bersalah pada diri orang lain.

Ketika seseorang menginginkan orang lain melakukan sesuatu atau merubah perilakunya, maka menciptakan rasa bersalah adalah senjata yang ampuh.

Ketika kita merasa bersalah, kita dapat dengan mudah melakukan banyak hal untuk seseorang dengan berpikir kita dapat menebus rasa bersalah tersebut.

Namun sayangnya pada konteks ini, rasa bersalah yang dimunculkan dalam diri kita tidak benar-benar dari kesalahan yang kita lakukan, melainkan dari hasil manipulasi oleh orang lain.

Ciri-Ciri Guilt Trip

Guilt trip ini terkadang mudah dikenali dan bisa jadi memang sengaja dilakukan secara sadar, namun ada pula orang yang melakukannya dengan tidak sengaja.

Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

  1. Membahas usaha atau pekerjaan yang ia lakukan secara berulang-ulang dan berlebihan, sehingga memberikan kesan kamu tidak melakukan hal tersebut sebaik dia
  2. Ketika ada masalah memilih silent treatment
  3. Bertindak sarkastik atau melakukan tindakan passive aggressive
  4. Mengabaikan usaha yang telah kamu lakukan
  5. Membawa kembali masalah-masalah yang sudah selesai sebelumnya
  6. Menyangkal kekesalan mereka, namun justru menunjukkan bahasa tubuh yang berbeda

Dampak Guilt Trip

1. Merusak Hubungan

Guilt trip berdampak sangat buruk pada hampir seluruh hubungan, entah itu hubungan romantis, pertemanan, maupun hubungan kerja sehingga hal ini sangat disarankan untuk dihindari.

Memang terkadang menumbuhkan rasa bersalah pada seseorang dapat membuat mereka melakukan apa yang kamu inginkan, namun harga yang dibayar juga mahal.

Ada kepercayaan yang terus terkikis dan menyebabkan orang lain merasa dimanipulasi.

2. Mengganggu Kesehatan Mental

Penelitian dari Journal Clinical Psychology Review mengungkapkan bahwa rasa bersalah dapat memicu gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan OCD (Obsessive Compulsive Disorder).

Selain itu, guilt trip dapat secara langsung memicu berbagai kondisi emosi negatif seperti kecemasan, kesedihan, penyesalan, hingga ketegangan otot, dan insomnia.

Terlalu banyak menjadi korban guilt trip dapat memicu seseorang menderita guilt complex, yaitu kondisi gangguan kesehatan mental dimana penderita akan merasa dirinya terus berbuat salah.

3. Self Esteem Rendah

Guilt trip dapat memicu perasaan malu, tidak berdaya, dan juga rendah diri.

Bahkan, korban guilt trip juga berpotensi rentan terhadap tekanan-tekanan yang diterima oleh teman sebaya serta pasangan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Guilt trip juga dapat merusak konsep diri, sebab setelah berulang kali menerima guilt trip, mereka akan mulai menjadikan penilaian orang lain sebagai validasi apakah tindakan yang mereka lakukan benar atau salah.

Cara Mengatasi Guilt Trip

1. Tingkatkan Komunikasi

Jika kamu kebetulan memiliki pasangan atau teman, siapapun, yang memiliki ciri-ciri sering melakukan guilt tripping, maka langkah yang dapat kamu lakukan adalah membangun komunikasi dengan berdiskusi.

Apalagi jika orang tersebut melakukan silent treatment, orang tersebut juga mungkin kesulitan mengelola emosi dan perasaan kecewa yang ia alami.

Jika kamu mulai menyadari bahasa tubuh atau emosi yang berlebihan, komentar sinis, atau tanda-tanda lain yang menunjukkan guilt trip, gunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong mereka mengekspresikan diri secara langsung serta temukan solusinya bersama-sama.

2. Tunjukkan Secara Terbuka Apa yang Kamu Rasakan

Jelaskan padanya bahwa kamu tahu kamu berusaha dibuat agar merasa bersalah dan itu dapat membuat kamu tersinggung serta merusak hubungan kalian.

Utarakan padanya bahwa kalian dapat berdiskusi dengan terbuka tanpa harus melakukan guilt trip.

Dengan begitu, dia dapat berpikir dua kali sebelum memutuskan melakukan tindakan manipulatif.

3. Meningkatkan Self Esteem

Agar tidak menjadi salah satu korban atau bahkan pelakunya, kita perlu banyak meningkatkan kesadaran tentang konsep dan value diri.

Orang dengan self esteem rendah cenderung menjadi target paling mudah dari fenomena guilt trips ini.

Sebab orang dengan self esteem rendah cenderung meragukan diri sendiri dan cepat mengiyakan apa yang disampaikan oleh pelaku.

Sebaliknya, dengan self esteem yang tinggi, kita akan mudah untuk mengetahui ketika ada orang lain yang coba memanipulasi kita.

Ada banyak cara untuk membantu meningkatkan self esteem, salah satunya adalah dengan membaca buku.

Yoon Hong Gyun pernah menulis buku berjudul How To Respect Myself.

Buku ini terbagi menjadi tujuh bagian.

Di dalamnya dibahas mengenai kesalahpahaman dan prasangka atas ‘harga-diri’, serta agar pembaca lebih menyadari pentingnya kepercayaan diri dalam kehidupan.

Tidak hanya itu, buku setebal 365 halaman ini memuat tentang banyak solusi atas permasalahan percintaan, cara menangani emosi, serta tips dan trik meningkatkan self esteem.

Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, dengan buku ini kamu akan memiliki perspektif baru tentang pentingnya mencintai diri sendiri.

Itulah definisi, ciri-ciri, dampak, dan cara mengatasi guilt tripping.

Jika kamu tertarik membaca buku How To Respect Myself, kamu dapat menemukannya dengan mudah di Gramedia.com. Selamat membaca!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com