Ketika kamu sedang bersedih atau baru saja mengalami hal yang buruk, sering kali kamu akan terdorong untuk mencurahkan isi hati dan pikiran kamu kepada orang lain atau yang lebih umum dikenal dengan istilah "curhat".
Membagikan keluh kesah kepada orang yang dipercaya memang bisa membuat perasaan menjadi lebih ringan karena kamu seakan bisa mengangkat dan mengeluarkan beban pikiran yang tengah menumpuk di kepala.
Namun ketika masalah yang kamu hadapi menjadi lebih rumit, personal, dan sensitif biasanya kamu jadi enggan dan merasa kesulitan untuk membagikannya dengan orang lain.
Hal ini disebabkan karena kamu sendiri pun tidak mampu untuk menguraikan permasalahan yang sedang dialami, sehingga merasa kebingungan untuk menceritakannya mulai dari mana.
Beberapa permasalahan seperti konflik keluarga atau kebingungan akan identitas diri, juga terasa terlalu personal untuk bisa diungkapkan kepada orang lain.
Pada akhirnya, sebagian orang memilih untuk memendam masalah-masalah yang membebaninya tersebut dan menyimpannya seorang diri.
Padahal jika kesulitan-kesulitan yang kamu hadapi ini dibiarkan terus menumpuk, terutama jika sampai menimbulkan trauma, hal ini bisa berdampak terhadap kesehatan mental dan mengganggu aktivitas kamu sehari-hari.
Di saat seperti inilah, kamu membutuhkan sosok seorang profesional seperti psikolog, psikiater, dan terapis untuk menguraikan benang merah dan membantu kamu mencari jalan keluar dari kerumitan masalah yang tengah kamu hadapi.
Buku Semua Orang Butuh Curhat bisa memberikan gambaran kepada kamu bagaimana sesi "curhat" bersama dengan seorang profesional berlangsung dan bagaimana menemui mereka akan membuat perasaan kamu menjadi lebih lega.
Semua Orang Butuh Curhat merupakan sebuah buku non fiksi yang berisikan pengalaman dari Lori Gottlieb, ketika ia berada di dua posisi secara bersamaan, yaitu sebagai seorang terapis dan juga sebagai seorang pasien.
Lori Gottlieb sendiri adalah seorang psikoterapis andal dan berpengalaman yang berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat.
Lori merasa dunianya runtuh ketika Sang Mantan, yang merupakan kekasihnya saat itu, tiba-tiba memutuskan hubungan mereka dengan alasan tidak bisa menerima kehadiran seorang anak dalam hidupnya, padahal saat itu Lori telah memiliki seorang putra berusia delapan tahun bernama Zachary Julian.
Merasa hancur dan rapuh karena mendadak menerima keputusan sepihak ini, Lori pun memutuskan bahwa ia butuh seseorang yang bisa membantunya melalui masa-masa sulit tersebut.
Berkat rekomendasi dari seorang teman yang memiliki profesi yang sama, Lori kemudian bertemu dan melakukan konseling dengan Wendell, seorang terapis veteran yang memiliki gaya cukup unik dan tidak biasa.
Selain membagikan perjalanannya dalam menyembuhkan luka batin yang ia rasakan, Lori juga menceritakan beberapa kisah dari pasien-pasien yang datang menemuinya untuk menjalani sesi konseling.
Di antaranya adalah John, seorang produser TV Hollywood yang egois dan mengira dunia berputar mengelilinginya; Julie, seorang pengantin baru yang didiagnosis menderita penyakit kanker dan memiliki waktu hidup yang tidak lama lagi; Charlotte, wanita muda berusia dua puluhan tahun yang tidak bisa berhenti mengonsumsi alkohol dan selalu bergaul dengan orang yang salah; serta Rita, seorang warga senior berusia 69 tahun yang mengancam akan mengakhiri hidupnya jika ia tidak merasa kehidupannya membaik di ulang tahunnya yang ke-70 esok.
Meskipun buku ini termasuk cukup tebal dengan jumlah halaman sebanyak 632, namun dengan gaya penulisan Lori yang santai dan juga ringan akan membuat perjalanan kamu selama membaca buku ini jadi tidak terasa berat.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Sebaliknya, kamu akan mudah larut dalam kisah-kisah yang dipaparkan dan merasakan berbagai macam emosi, mulai dari sedih, marah, terharu, tertawa, dan bukannya tidak mungkin juga akan membuat kamu menitikkan air mata.
Banyak pelajaran hidup yang inspiratif dan hikmah yang bisa kamu ambil melalui sesi konseling Lori bersama Wendell, beserta dengan kisah keempat orang pasien yang melakukan terapi bersama Lori.
Semula Lori mengira bahwa penyebab dari masalah yang begitu membebaninya ini adalah karena perpisahannya dengan Sang Mantan yang tiba-tiba menolak kehadiran Zach, putra Lori, dalam hidupnya.
Namun, seiring dengan berjalannya konseling yang ia lakukan bersama Wendell beserta pertanyaan-pertanyaan yang terapisnya itu lontarkan kepadanya di setiap sesi, Lori mulai menyadari permasalahan-permasalahan lain yang selama ini menghantuinya tapi berusaha untuk ia sembunyikan.
Masalah yang selama ini selalu ditutupinya rapat-rapat akhirnya muncul ke permukaan dan menuntut Lori untuk menghadapinya.
Hal ini menunjukkan bahwa tanpa bantuan profesional kita terkadang merasa sulit untuk mencari akar sebenarnya dari permasalahan yang tengah kita hadapi, seperti yang dialami oleh Lori di dalam buku ini.
Berkat bantuan dari Wendell-lah, benang kusut itu bisa terurai dan membuat semua beban yang dirasakan oleh Lori menjadi tampak jelas.
Namun, tidak hanya berhenti sampai di sana, justru sesi konseling menjadi semakin berat ketika sebuah fakta tidak terduga ini akhirnya terungkap.
Tidak jarang di tahap ini banyak pasien yang menghindar dari sesi konseling yang dihadirinya karena perasaan tidak nyaman yang dirasakan setelah penemuan akar permasalahan ini.
Tidak hanya Lori, hal yang sama juga dialami oleh John dan Charlotte yang sempat berhenti menghadiri sesi konselingnya dengan memberikan berbagai macam alasan.
Meskipun berat, namun mereka kemudian menyadari bahwa tidak ada pilihan lain selain menghadapi permasalahan tersebut untuk bisa benar-benar menyelesaikannya.
Lori, John, dan Charlotte pun masing-masing memberanikan diri untuk melanjutkan terapi yang mereka jalani dan mengalahkan ketakutan serta perasaan cemas yang terus berkecamuk di dalam pikiran.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pergi ke psikolog dan menjalani konseling memiliki stigma yang buruk di mata sebagian masyarakat.
Buku ini akan membuka mata kamu agar tidak perlu merasa takut untuk menemui profesional ketika ada masalah yang membebani dan sulit untuk kamu bagikan dengan orang lain.
Jangan pedulikan pendapat atau stigma yang diberikan oleh orang-orang, karena nyatanya berkonsultasi dengan profesional akan membantu kamu untuk bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih tenang.
Kamu bisa mendapatkan buku Semua Orang Butuh Curhat ini dengan mudah di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya!