Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku Semua Orang Butuh Curhat: Jangan Memendam Masalah Seorang Diri

Kompas.com - 23/02/2022, 15:00 WIB

Sumber Gambar: facebook.com/gramediadepokmargonda
Rujukan artikel ini:
Semua Orang Butuh Curhat
Pengarang: LORI GOTTLIEB
|
Editor Almira Rahma Natasya

Ketika kamu sedang bersedih atau baru saja mengalami hal yang buruk, sering kali kamu akan terdorong untuk mencurahkan isi hati dan pikiran kamu kepada orang lain atau yang lebih umum dikenal dengan istilah "curhat".

Membagikan keluh kesah kepada orang yang dipercaya memang bisa membuat perasaan menjadi lebih ringan karena kamu seakan bisa mengangkat dan mengeluarkan beban pikiran yang tengah menumpuk di kepala.

Namun ketika masalah yang kamu hadapi menjadi lebih rumit, personal, dan sensitif biasanya kamu jadi enggan dan merasa kesulitan untuk membagikannya dengan orang lain.

Hal ini disebabkan karena kamu sendiri pun tidak mampu untuk menguraikan permasalahan yang sedang dialami, sehingga merasa kebingungan untuk menceritakannya mulai dari mana.

Beberapa permasalahan seperti konflik keluarga atau kebingungan akan identitas diri, juga terasa terlalu personal untuk bisa diungkapkan kepada orang lain.

Pada akhirnya, sebagian orang memilih untuk memendam masalah-masalah yang membebaninya tersebut dan menyimpannya seorang diri.

Padahal jika kesulitan-kesulitan yang kamu hadapi ini dibiarkan terus menumpuk, terutama jika sampai menimbulkan trauma, hal ini bisa berdampak terhadap kesehatan mental dan mengganggu aktivitas kamu sehari-hari.

Di saat seperti inilah, kamu membutuhkan sosok seorang profesional seperti psikolog, psikiater, dan terapis untuk menguraikan benang merah dan membantu kamu mencari jalan keluar dari kerumitan masalah yang tengah kamu hadapi.

Buku Semua Orang Butuh Curhat bisa memberikan gambaran kepada kamu bagaimana sesi "curhat" bersama dengan seorang profesional berlangsung dan bagaimana menemui mereka akan membuat perasaan kamu menjadi lebih lega.

Review atau Ulasan Buku Semua Orang Butuh Curhat

Semua Orang Butuh Curhat merupakan sebuah buku non fiksi yang berisikan pengalaman dari Lori Gottlieb, ketika ia berada di dua posisi secara bersamaan, yaitu sebagai seorang terapis dan juga sebagai seorang pasien.

Lori Gottlieb sendiri adalah seorang psikoterapis andal dan berpengalaman yang berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat.

Lori merasa dunianya runtuh ketika Sang Mantan, yang merupakan kekasihnya saat itu, tiba-tiba memutuskan hubungan mereka dengan alasan tidak bisa menerima kehadiran seorang anak dalam hidupnya, padahal saat itu Lori telah memiliki seorang putra berusia delapan tahun bernama Zachary Julian.

Merasa hancur dan rapuh karena mendadak menerima keputusan sepihak ini, Lori pun memutuskan bahwa ia butuh seseorang yang bisa membantunya melalui masa-masa sulit tersebut.

Berkat rekomendasi dari seorang teman yang memiliki profesi yang sama, Lori kemudian bertemu dan melakukan konseling dengan Wendell, seorang terapis veteran yang memiliki gaya cukup unik dan tidak biasa.

Selain membagikan perjalanannya dalam menyembuhkan luka batin yang ia rasakan, Lori juga menceritakan beberapa kisah dari pasien-pasien yang datang menemuinya untuk menjalani sesi konseling.

Di antaranya adalah John, seorang produser TV Hollywood yang egois dan mengira dunia berputar mengelilinginya; Julie, seorang pengantin baru yang didiagnosis menderita penyakit kanker dan memiliki waktu hidup yang tidak lama lagi; Charlotte, wanita muda berusia dua puluhan tahun yang tidak bisa berhenti mengonsumsi alkohol dan selalu bergaul dengan orang yang salah; serta Rita, seorang warga senior berusia 69 tahun yang mengancam akan mengakhiri hidupnya jika ia tidak merasa kehidupannya membaik di ulang tahunnya yang ke-70 esok.

Meskipun buku ini termasuk cukup tebal dengan jumlah halaman sebanyak 632, namun dengan gaya penulisan Lori yang santai dan juga ringan akan membuat perjalanan kamu selama membaca buku ini jadi tidak terasa berat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sebaliknya, kamu akan mudah larut dalam kisah-kisah yang dipaparkan dan merasakan berbagai macam emosi, mulai dari sedih, marah, terharu, tertawa, dan bukannya tidak mungkin juga akan membuat kamu menitikkan air mata.

Banyak pelajaran hidup yang inspiratif dan hikmah yang bisa kamu ambil melalui sesi konseling Lori bersama Wendell, beserta dengan kisah keempat orang pasien yang melakukan terapi bersama Lori.

Menemukan Akar Masalah

Semula Lori mengira bahwa penyebab dari masalah yang begitu membebaninya ini adalah karena perpisahannya dengan Sang Mantan yang tiba-tiba menolak kehadiran Zach, putra Lori, dalam hidupnya.

Namun, seiring dengan berjalannya konseling yang ia lakukan bersama Wendell beserta pertanyaan-pertanyaan yang terapisnya itu lontarkan kepadanya di setiap sesi, Lori mulai menyadari permasalahan-permasalahan lain yang selama ini menghantuinya tapi berusaha untuk ia sembunyikan.

Masalah yang selama ini selalu ditutupinya rapat-rapat akhirnya muncul ke permukaan dan menuntut Lori untuk menghadapinya.

Hal ini menunjukkan bahwa tanpa bantuan profesional kita terkadang merasa sulit untuk mencari akar sebenarnya dari permasalahan yang tengah kita hadapi, seperti yang dialami oleh Lori di dalam buku ini.

Berkat bantuan dari Wendell-lah, benang kusut itu bisa terurai dan membuat semua beban yang dirasakan oleh Lori menjadi tampak jelas.

Namun, tidak hanya berhenti sampai di sana, justru sesi konseling menjadi semakin berat ketika sebuah fakta tidak terduga ini akhirnya terungkap.

Tidak jarang di tahap ini banyak pasien yang menghindar dari sesi konseling yang dihadirinya karena perasaan tidak nyaman yang dirasakan setelah penemuan akar permasalahan ini.

Tidak hanya Lori, hal yang sama juga dialami oleh John dan Charlotte yang sempat berhenti menghadiri sesi konselingnya dengan memberikan berbagai macam alasan.

Meskipun berat, namun mereka kemudian menyadari bahwa tidak ada pilihan lain selain menghadapi permasalahan tersebut untuk bisa benar-benar menyelesaikannya.

Lori, John, dan Charlotte pun masing-masing memberanikan diri untuk melanjutkan terapi yang mereka jalani dan mengalahkan ketakutan serta perasaan cemas yang terus berkecamuk di dalam pikiran.

Memberi Pencerahan Mengenai Psikolog

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pergi ke psikolog dan menjalani konseling memiliki stigma yang buruk di mata sebagian masyarakat.

Buku ini akan membuka mata kamu agar tidak perlu merasa takut untuk menemui profesional ketika ada masalah yang membebani dan sulit untuk kamu bagikan dengan orang lain.

Jangan pedulikan pendapat atau stigma yang diberikan oleh orang-orang, karena nyatanya berkonsultasi dengan profesional akan membantu kamu untuk bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih tenang.

Kamu bisa mendapatkan buku Semua Orang Butuh Curhat ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau