Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Cinta? Simak Tips Belajar Move On Menurut Perspektif Psikologi

Kompas.com - 14/07/2023, 08:45 WIB
Sumber foto: Victor Freitas dari Pexels
Rujukan artikel ini:
Love for Imperfect Things
Pengarang: Haemin Sunim
Penulis Lika Purnama
|
Editor Almira Rahma Natasya

Siapapun yang jatuh cinta harus siap untuk mengalami patah hati, siapapun yang pernah berharap harus siap untuk kecewa.

Bagi sebagian orang, patah hati adalah perkara yang sangat mengerikan dan menyiksa. Temukan Kata-kata Patah Hati disini!

Penelitian yang dilakukan oleh Verhallen, dkk. dari University of Groninge tentang patah hati, stres, dan depresi, menyoroti dinamika psikologis seseorang yang mengalami perpisahan dengan pasangannya.

Perpisahan itu secara tragis dapat mengakibatkan berkurangnya pengaruh positif dalam kehidupan hingga dapat menimbulkan gejala depresi.

Sayangnya, tak ada cara yang bisa dilakukan untuk menghindari patah hati, kecuali jika kamu bukan manusia.

Satu-satunya jalan yang ada hanyalah untuk mempersiapkan diri melewati patah hati agar dapat melanjutkan hidup seperti biasa. Berikut ini adalah tujuh tips belajar move on menurut perspektif psikologi yang dapat kamu praktikkan agar patah hati tak sampai jadi depresi.

7 Tips Belajar Move On Menurut Perspektif Psikologi

1. It’s Okay to Cry

Kebanyakan orang setelah mengalami putus cinta cenderung enggan untuk mengakui bahwa dirinya terluka.

Rebecca Hendrix, seorang Psikoterapis di New York menuturkan bahwa fenomena patah hati cenderung memiliki efek guncangan yang hebat pada tubuh yang menimbulkan banyak rasa sakit.

Sehingga dengan terus menerus menyangkal terhadap hal ini, justru akan merugikan dan membuatmu tidak dapat melangkah ke tahap selanjutnya.

It’s okay to cry. Biarkan dirimu sejenak menangis dan mengakui jika kamu memang sedang patah hati.

Biarkan rasa sedih, kecewa, terluka, dan segala kemarahan itu untuk sesaat ada. Izinkan dirimu merasakan semuanya namun tetaplah sadari bahwa perasaan itu tak akan ada selamanya.

2. Jangan Salahkan Diri Sendiri

Namun, meski diperkenankan untuk menangis dan memberikan validasi pada rasa sedih itu, bukan berarti kamu boleh menyalahkan diri sendiri.

Hindari berpikir bahwa masalahnya ada pada dirimu, atau bahwa kamu tidak cukup baik untuk bersamanya, hentikan semua pemikiran-pemikiran yang akan membawamu patah hati lebih jauh.

Setiap orang yang hadir dalam hidupmu, jika tidak berakhir sebagai teman hidup, maka tugasnya hanya memberimu pelajaran hidup.

3. Jangan Buru-Buru Cari Pengganti

Mengobati luka sendiri dengan membuat luka baru di hidup orang lain, it's not good at all. Itu hanya akan merugikan kalian berdua.

Sebab, memutuskan menjalin hubungan sesaat setelah berpisah tidak akan membuatmu lupa, melainkan kamu hanya menjadikan orang baru itu sebagai bayangan dari masa lalu yang hilang.

Sembuhkan lukamu dulu sebelum memulai hubungan baru.

4. Buat Dirimu Nyaman

Kamu boleh untuk sejenak memutus kontak dengan dia jika terlalu sulit untuk bagimu untuk dapat berteman seperti biasa.

Kamu membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka, maka tak ada salahnya untuk sedikit menghindar dengan tidak lagi mengirim pesan teks seperti biasa, dan tidak lagi memeriksa media sosial miliknya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Segeralah untuk memulai perjalanan baru dengan dunia yang berbeda.

5. Seberapa Lamapun Itu, Tak Masalah

Bagi setiap orang, patah hati memiliki rentang waktunya sendiri-sendiri.

Lamanya hubungan juga tak ada kaitannya dengan seberapa lama seseorang berhasil move on.

Ada yang butuh beberapa hari, beberapa minggu, namun ada juga yang butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa benar-benar melupakan masa lalunya.

Kamu pun demikian, tak perlu memaksa diri untuk cepat-cepat lupa, biarkan luka itu sembuh dengan sendirinya.

6. Berdamai dengan Kenyataan dan Lanjutkan Hidup

Setelah melewati berbagai hal pasca patah hati, hidupmu harus berlanjut. Berdamailah dengan kenyataan baru yang sekarang kamu jalani.

Sesuai dengan tahapan terakhir dari stages of grief menurut Kubler Ross dan David Kessler, ini adalah saatnya untuk kamu mulai menerima.

Terima bahwa kamu sudah tidak lagi bersamanya, dan itu adalah fakta yang perlu kamu ingat selalu. Tak ada tombol stop, atau putar ulang. It’s over, but it’s okay. Everything will be fine.

Berdamailah dengan lagu favoritmu, berdamailah dengan tempat makan, bioskop, atau sudut-sudut kota yang biasa kalian datangi berdua

Rekonstruksi kembali kepingan hatimu yang sempat hancur sebelumnya, kamu berhak untuk melangkah lagi.

7. Buat Kebiasaan Baru

Setelah tidak lagi bersamanya, banyak kebiasaan baru di hidupmu yang sedikit banyak pasti berubah.

Putus cinta juga membuat kamu menjadi orang yang berbeda.

Maka, nikmatilah perubahan itu dengan membuat banyak kesibukan baru, seperti melakukan hobi yang selama ini tertunda, berfokus pada pendidikan atau pekerjaan, menghabiskan waktu bersama teman-teman, dan me time dengan melakukan kegiatan menyenangkan seperti membaca buku.

Sebagai rekomendasi, buku Love for Imperfect Things: Mencintai Ketidaksempurnaan karya Haemin Sunim akan sangat cocok untuk menemai kamu menjadi pribadi yang baru.

Buku ini akan membawa kamu untuk melihat dirimu sebagai pribadi yang layak untuk dicintai dan mencintai, mengajak kamu untuk lebih berempati serta memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang.

Mengajarkan kamu untuk mencintai kekurangan karena memang tak pernah dan tak akan ada manusia yang sempurna.

Itu dia beberapa tips belajar move on menurut perspektif psikologi, semoga dapat bermanfaat dan jangan lupa untuk bahagia.

Kalau kamu penasaran dengan buku Love for Imperfect Things: Mencintai Ketidaksempurnaan karya Haemin Sunim, kamu bisa mengunjungi laman Gramedia.com untuk mendapatkan penawaran spesial dan temukan buku-buku lainnya yang akan membantu kamu selangkah lebih maju untuk move on.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau