Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Contoh Bisnis Model Terkenal yang Bisa Kamu Adopsi

Kompas.com - 08/02/2022, 12:00 WIB
Sumber Foto : Canva
Rujukan artikel ini:
Business Model Generation [2017]
Pengarang: Alexander Osterwalder
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kamu mengetahui sebuah perusahaan besar yang sekarang namanya sudah tidak terdengar lagi?

Ini disebabkan karena mereka kalah bersaing dengan perusahaan lain yang mempunyai bisnis model yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu.

Perusahaan lama tidak bisa maju terus meneruskan strateginya, namun dia harus beradaptasi dan merubah struktur di dalamnya agar mampu bersaing di pasaran.

Pada artikel ini, akan dipaparkan 10 contoh bisnis model terkenal yang diambil dari St. Galler Business Model Navigator, yang bisa kamu adopsi.

5 Contoh Bisnis Model Terkenal

  • Bisnis Model: Add-On

Bisnis model ini menggunakan strategi untuk memberikan harga murah bagi pelanggan agar mereka dapat memakai jasa perusahaan ini.

Harga murah ini memungkinkan perusahaan menjangkau konsumen yang lebih banyak.

Namun di luar pelayanan dasar tadi, perusahaan juga memberikan penawaran pelayanan ekstra yang disebut dengan add-on, sehingga pelanggan bisa menimbang sendiri mana penawaran dan harga yang paling sesuai untuknya.

Contoh perusahaan yang mengadopsi konsep bisnis model ini adalah Air Asia.

  • Bisnis Model: Freemium

Kata freemium berasal dari kata free dan premium.

Di dalam bisnis model ini, perusahaan memberikan layanan dasar gratis bagi semua pelanggan.

Selain versi gratis, mereka menawarkan juga versi premium dengan fitur lebih.

Bisnis model ini digunakan terutama untuk memikat pelanggan baru, membuat mereka merasakan pengalaman menggunakan versi gratis sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan versi premium yang menawarkan lebih banyak fitur yang mereka butuhkan.

Contoh perusahaan dengan bisnis model ini misalnya perusahaan yang menawarkan cloud services seperti dropbox, box, iCloud, dll.

  • Bisnis Model: Experience Selling

Perusahaan dengan bisnis model experience selling memfokuskan pada pengalaman pelanggan membeli dan menggunakan produk mereka.

Mereka menggali emosi dan perasaan yang bisa ditimbulkan dari sebuah produk, yang membedakan dengan produk sejenis di pasaran.

Selain itu, mereka mempunyai berbagai aktivitas marketing yang sejalan dengan brand.

Keberhasilan perusahaan dapat dilihat ketika mereka memiliki dan terus menambah pelanggan setia yang menggunakan produknya.

Contoh perusahaan yang mengadopsi bisnis model ini adalah Red Bull.

Image Red Bull diperkuat dengan berbagai aktivitas marketing terkait gaya hidup aktif dan olahraga ekstrem.

  • Bisnis Model: Subscription

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Bisnis model ini dikenal juga dengan sistem abonnement dimana pelanggan dapat menggunakan jasa atau produk perusahaan dalam kurun waktu subscription-nya.

Dengan menggunakan strategi kemudahan dalam pembayaran, sistem subscription akan terus berlanjut sampai si pelanggan memutuskannya sendiri.

Contoh perusahaan dengan bisnis model ini adalah Netflix.

  • Bisnis Model: E-Commerce

Bisnis model ini mulai dikenal seiring dengan kemunculan internet.

Para pelaku bisnis yang mengadopsi konsep ini diuntungkan dengan hilangnya biaya penyewaan tempat usaha.

Semua proses transaksi sampai dengan pengiriman dilakukan secara online.

Pelanggan mendapatkan keuntungan dari kemudahan berbelanja dari mana saja.

Selain itu, pelanggan dapat mengecek ketersediaan barang secara online ketika proses pengorderan.

Pihak perusahaan mempunyai sistem yang menghubungkan produk yang terjual dengan stok pada saat itu.

Contoh perusahaan dengan bisnis model ini adalah Amazon.

Amazon adalah retailer online terbesar di dunia yang menggunakan model e-commerce untuk mengintegrasikan sistem order dan distribusi, berikut juga menjadi wadah tempat jual bagi retailer lain.

Apa Bisnis Model yang Akan Kamu Adopsi?

Selain dari lima bisnis model di atas, masih ada 50 bisnis model lainnya di dalam St. Gallen Business Model Navigator.

Kalau kamu sendiri tertarik untuk mengadopsi bisnis model yang mana?

Melihat perkembangan sekarang di Indonesia, lebih banyak orang yang tertarik dan menjalankan model e-commerce atau dikenal juga dengan bisnis online.

Ada banyak ide bisnis online yang bisa kamu lirik, tidak hanya berfokus pada produk saja tetapi juga jasa.

Dari pengalaman banyak orang yang menjalankan bisnis online, mereka mengatakan bahwa dengan mereka mempunyai kebebasan mengatur waktu terutama bagi mereka yang terikat dengan kewajiban lainnya seperti menjadi ibu rumah tangga, karyawan, ataupun juga pelajar.

Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam tentang bisnis model, kamu bisa membaca buku Business Model Generation dari Alexander Osterwalder, yang bisa membantu memahami, merancang, memperbaiki dan menerapkan bisnis model.

Buku ini banyak dibaca oleh para mahasiswa/i sekolah bisnis dan juga para top management perusahaan.

Selain karena isi buku yang membukakan mata, buku ini dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilengkapi dengan ilustrasi yang membuat kita bisa membayangkan seperti apa merancang sebuah bisnis model yang cocok dengan bisnis yang kita jalankan sekarang atau perusahaan tempat kita bekerja.

Buku Business Model Generation bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon










Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau