Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraka itu Bernama “Peperangan di Front Timur”

Kompas.com - 08/02/2022, 09:35 WIB
Sumber Foto: Dok. Elex Media Komputindo
Rujukan artikel ini:
Neraka di Front Timur
Pengarang: NINO OKTORINO
|
Editor Ratih Widiastuty

Potret Kekejaman Akibat Perang Dunia Yang Merenggut Jutaan Nyawa

Perang Dunia II telah menorehkan sejarah kelam bagi kemanusiaan.

Bagaimana tidak, dalam peperangan tersebut, sekitar 70 juta jiwa melayang akibat kekejaman, penghancuran besar-besaran, kelaparan, dan pembantaian.

70 juta nyawa tersebut bukanlah sekadar angka.

Mereka adalah manusia, yang memiliki kehidupan: keluarga, aspirasi, perasaan, dan cita-cita.

Tak heran, Perang Dunia II lantas dianggap sebagai salah satu pertempuran yang paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

Selama Perang Dunia II, terdapat pertempuran yang merupakan konfrontasi militer terbesar dalam sejarah, yakni peperangan di Front Timur.

Kehancuran dan penderitaan yang disebabkan oleh pertempuran di antara dua rezim totaliter dunia ini—Nazi pimpinan Adolf Hitler dan Komunis pimpinan Joseph Stalin—telah mengorbankan 30 juta nyawa manusia.

Pertempuran ini bahkan layak disebut sebagai “neraka” versi dunia, sebab kekejaman yang secara dahsyat berdampak pada kemanusiaan dan angka kematian yang tinggi karena kelaparan, wabah penyakit, dan cuaca ekstrem nan ganas.

Namun sayangnya, pertempuran di Front Timur kerap kali terlupakan, tak seperti pertempuran-pertempuran dahsyat di Moskow, Stalingrad, Kursk, ataupun Berlin yang jauh lebih terkenal.

Lantas, di mana sajakah pertempuran Front Timur terjadi?

Pertempuran di Kiev

Pertempuran di Kiev merupakan kebanggaan bagi Hitler, hingga ia menyebutnya sebagai “kemenangan terbesar dalam sejarah dunia”.

Pada waktu itu, Hitler memang menyiratkan ambisinya untuk mengalahkan Uni Soviet (kini Rusia—red), kendati peperangan terpusat di Barat dan Selatan.

Hal ini tak terlepas dari impian lama Jerman, Drang Nach Osten ‘Desakan ke Timur’, yang memang menunjukkan ambisi Jerman untuk menguasai Timur.

Pada 22 Juni 1941, tiga juta prajurit Jerman melancarkan serangan yang bisa dikatakan paling besar dalam sejarah peperangan dan blitzkrieg terakhir Jerman: penyerbuan ke Uni Soviet.

Pertempuran besar-besaran pun terjadi di Kiev (ibu kota Ukraina) dan pihak Soviet harus menerima kekalahan karena pengarahan yang kurang memadai, pasukan yang tidak memiliki amunisi dan bahan bakar yang cukup, dan koordinasi yang buruk.

Saat itu, Jerman menyatakan telah menawan 665 ribu prajurit Rusia serta merampas 3.718 pucuk meriam dan 886 tank.

Pertempuran di Kiev tentu tak layak dilupakan sejarah, terutama karena hal-hal yang begitu menggugah nurani dan rasa kemanusiaan kita.

Para tawanan perang Rusia sengaja dibuat kelaparan, disiksa, dipaksa kerja selama 24 jam sehari di pabrik Krupp, juga dijadikan eksperimen medis.

Pertempuran di Kharkov

Pertempuran di Kharkov sebetulnya merupakan serangan balasan Poros di wilayah sekitar Kharkov terhadap landas serbu Izyum yang dikuasai Tentara Merah (sebutan untuk angkatan bersenjata Soviet).

Pertempuran ini terjadi pada 12 hingga 28 Mei 1942. Di pertempuran ini, Tentara Merah pimpinan Marsekal Semyon Timoshenko berhasil terkepung oleh serangan penjepit Jerman, akibat perhitungan yang salah di pihak Stalin dan sejumlah jenderalnya.

Namun, kendati Stalin memang telah melakukan kesalahan dalam menilai kemampuan militer Jerman, melakukan serangan yang ceroboh, dan membawa bencana di Kharkov, pertempuran ini sebetulnya menunjukkan potensi Tentara Merah untuk melakukan serangan yang terkoordinasi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pertempuran di Belarus

Pada 1944, Benteng Eropa yang dibangga-banggakan Hitler telah berhasil ditembus di berbagai titik.

Sementara, di selatan, pasukan Sekutu berhasil menembus Garis Gustav—benteng pegunungan Jerman di tengah Italia—juga merebut Roma.

Sekutu lantas membuka Front Kedua dan mengancam akan menyerang pasukan Jerman di Front Barat.

Akan tetapi, kekalahan terburuk yang pernah dialami angkatan darat Jerman sepanjang sejarah telah menanti mereka.

Belarus—satu-satunya provinsi Soviet yang wilayahnya masih banyak dikuasai Jerman—menjadi saksi atas bencana besar yang harus dialami pasukan Jerman.

Pertempuran di Belarus kian menegaskan bahwa kekalahan Jerman sudah di depan mata.

Pertempuran di Hongaria

Selain di Belarus, pertempuran di Hongaria juga menunjukkan kegagalan Jerman dalam upaya menjaga Reich Ketiga.

Bagi Rusia, kemenangan mereka tak hanya menyebabkan Jerman kehilangan sekutu terakhir mereka (Hongaria), tetapi juga juga kehilangan nilai tempur mereka, ladang-ladang minyak untuk menyokong tank-tank dan pesawat terbang mereka.

Tentu saja, ini merupakan kehilangan besar yang tak tergantikan.

Singkatnya, kemenangan Tentara Merah di Hongaria telah membuka jalan bagi Tentara Merah untuk menuju Berlin.

Keruntuhan Reich Ketiga pun tidak bisa terelakkan lagi.

Perang Dunia II merupakan salah satu pembelajaran besar bagi kemanusiaan: tak semestinya nyawa manusia dikorbankan demi ambisi untuk berkuasa, juga peperangan hanya akan melanggengkan penderitaan.

Perang antara Jerman dan Soviet—tak diragukan lagi—merupakan peperangan paling brutal pada abad ke-20.

Terdapat beberapa pertempuran yang dianggap signifikan dalam Perang Dunia II, yakni peperangan di Moskow, Stalingrad, Kursk, dan Berlin.

Padahal, empat pertempuran yang dibahas pada artikel ini pun merupakan pertempuran yang menentukan dalam Perang Dunia II.

Atas dasar itulah, Nino Oktorino, dalam bukunya yang berjudul Neraka di Front Timur, berusaha mengupas secara apik kisah-kisah tentang pertempuran di Kiev, Kharkov, Belarus, dan Hongaria.

Lewat buku ini, kita akan diajak untuk melihat fakta-fakta penting terkait pertempuran di Front Timur secara lugas dan detail.

Tentu saja, penjelasan mengenai pertempuran di Front Timur yang kerap kali terlupakan akan kita dapatkan di buku yang layak dimiliki oleh penyuka sejarah ini.

Buku Neraka di Front Timur bisa didapatkan melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com