Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian CV (Persekutuan Komanditer) Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 29/01/2022, 15:00 WIB
Sumber Foto: Canva
Rujukan artikel ini:
Marketing 4.0: Bergerak Dari Tradisional…
Pengarang: PHILIP KOTLER, HERMAWAN KARTAJAYA,…
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Ketika kamu sudah memutuskan terjun ke dalam dunia bisnis, kamu harus memikirkan untuk membentuk badan usaha.

Berbicara tentang bentuk kepemilikan bisnis, ada enam bentuk yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk mendirikannya.

Bentuk kepemilikan bisnis antara lain Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship), Perusahaan Persekutuan (Partnership), Persekutuan Komanditer (CV), Perusahaan Perseroan (Corporation), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi.

Jika kamu memiliki rekan kerja, bentuk Perusahaan Persekutuan atau Firma, Persekutuan Komanditer (CV), dan Perusahaan Perseroan (Corporation) bisa masuk ke dalam pilihanmu.

Bentuk Perusahaan Perseroan atau yang kita kenal sebagai PT adalah bentuk badan usaha yang paling banyak di Indonesia dan berbadan hukum, berbeda dengan Firma dan CV.

Bentuk badan usaha kedua setelah PT yang paling banyak digunakan adalah CV.

Membangun CV tidak membutuhkan modal usaha sebesar mendirikan PT, namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan dengan CV.

Ada beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha PT.

Pengertian CV (Persekutuan Komanditer)

CV adalah singkatan dari bahasa Belanda, yaitu Commanditaire Vennootschap atau dalam bahasa Indonesia adalah Persekutuan Komanditer.

Seperti namanya, CV adalah bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih (yang disebut sebagai komanditer) dengan tingkat keterlibatan dan tanggung jawab yang berbeda.

Tanggung jawab partner di dalam CV dibagi kedalam dua jenis tipe partner atau sekutu, yaitu:

1. Sekutu Komplementer

Sekutu komplementer adalah tipe partner yang aktif (active partner) dan tidak hanya memberikan modal, namun terlibat juga di dalam kegiatan operasional.

Dia memiliki tanggung jawab secara renteng sampai kepada kekayaan pribadi atas kewajiban CV kepada pihak ketiga.

2. Sekutu Komanditer

Sekutu komanditer adalah sekutu pemberi modal dengan tipe partner yang diam (silent partner).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Seperti yang diatur dalam Pasal 20 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), sekutu komanditer tidak boleh menjalankan roda perusahaan meskipun dengan menggunakan surat kuasa.

Akan tetapi, boleh melakukan pengawasan jika ditetapkan dalam akta pendirian.

Tanggung jawab sekutu komanditer tidak renteng melainkan hanya terbatas pada jumlah modal yang disetorkan pada perusahaan.

Baik itu sekutu komplementer maupun sekutu komanditer berhak menerima pembagian keuntungan.

Kelebihan CV

  1. Proses pendirian yang relatif mudah
  2. Modal usaha yang dikumpulkan dapat lebih besar tergantung banyaknya sekutu komanditer
  3. Cakupan manajemen dan organisasi usaha lebih besar

Kekurangan CV

  1. Adanya tanggung jawab tidak terbatas sampai kepada kekayaan pribadi jika terjadi kerugian perusahaan
  2. Penarikan modal sulit dilakukan
  3. Keberlangsungan hidup perusahaan tidak menentu

Ada empat hal yang dapat menyebabkan perusahaan berakhir, mengutip Pasal 1646 KUH Perdata, seperti waktu yang ditetapkan dalam perjanjian telah berakhir, musnahnya barang yang digunakan untuk tujuan perusahaan, atau karena tercapainya tujuan itu, karena kehendak beberapa sekutu atau salah seorang sekutu, karena salah seorang sekutu meninggal dunia, di bawah pengampuan atau bangkrut atau dinyatakan sebagai orang yang tidak mampu.

Langkah Selanjutnya

Setelah kamu memutuskan untuk mendirikan CV, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan kegiatan usaha yang kamu jalankan.

Di era digital dan teknologi, banyak hal yang bisa para pebisnis manfaatkan untuk memaksimalkan konektivitas dengan seluruh orang dan tidak terbatas pada satu daerah tertentu.

Apalagi kita mengetahui bahwa keberadaan media sosial kini telah menjadi bagian hidup banyak orang, sehingga perusahaan harus beradaptasi dengan teknik pemasaran ke arah digitalisasi.

Salah satu buku yang bisa membantumu adalah buku Marketing 4.0 yang disusun oleh Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan, pakar marketing di Indonesia, serta Philip Kotler, pakar marketing dunia.

Di dalam buku ini akan membantumu dengan panduan yang lengkap dan terperinci tentang bagaimana memasarkan sebuah merek produk di era digital kepada konsumen.

Selain itu bagaimana seorang pebisnis membangun branding atas mereknya, sehingga bisa menjadi produk yang berbeda dan dicari oleh konsumen.

Segera dapatkan edisi buku ini di Gramedia.com atau di toko Gramedia terdekat.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli bukunya dengan harga lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Selamat berbisnis!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau