Bagi kamu yang sering berbelanja, terutama melalui online di e-commerce, mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar istilah cashback.
Namun, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan cashback ini dan apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan?
Apakah cashback sama dengan diskon?
Jika kamu penasaran, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian cashback, serta kelebihan dan kekurangannya.
Cashback merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran atau marketing yang semakin populer digunakan oleh para pelaku usaha, terutama toko-toko online saat ini.
Tujuannya adalah untuk menjaga konsumen agar terus melakukan transaksi pembelian di tempat yang sama.
Nah, apa sebenarnya cashback ini?
Cashback merupakan hadiah, bisa berupa uang tunai ataupun poin, yang diberikan oleh suatu perusahaan atau toko kepada seseorang yang telah melakukan pembelian barang atau jasa di perusahaan/toko tersebut.
Cashback ini berbeda dengan diskon, meskipun keduanya sama-sama merupakan bentuk dari strategi pemasaran.
Jika diskon merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh suatu perusahaan atau toko bahkan sebelum kamu membeli barang atau jasa, cashback diberikan setelah kamu selesai melakukan transaksi pembelian dan bisa kamu gunakan untuk transaksi pembelian berikutnya.
Pertama kali cashback digunakan sebagai salah satu strategi marketing yaitu bermula melalui transaksi dengan menggunakan kartu kredit.
Ketika seseorang melakukan transaksi menggunakan kartu kredit, maka orang tersebut akan mendapatkan hadiah berupa sejumlah poin, yang jika terakumulasi dalam jumlah tertentu, poin tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan potongan harga pada transaksi selanjutnya.
Seiring berjalannya waktu, cashback juga banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan properti dalam transaksi penjualan unit rumah atau apartemen dan juga digunakan oleh diler-diler kendaraan bermotor.
Saat ini, strategi marketing berupa cashback semakin marak digunakan oleh banyak pemilik usaha, terutama dalam bentuk uang digital.
Uang yang didapatkan dari cashback disimpan sebagai deposit dan hanya bisa digunakan untuk transaksi selanjutnya.
Banyak marketplace atau e-commerce yang menyediakan voucher kepada para konsumen yang dapat digunakan saat melakukan transaksi pembelian untuk mendapatkan cashback.
Cara ini terbukti efektif untuk menarik minat banyak orang agar melakukan transaksi pembelian, terutama pada tanggal-tanggal cantik, di mana banyak toko dan perusahaan memberikan bonus secara besar-besaran.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tidak hanya memberikan keuntungan bagi konsumen, namun cashback juga menguntungkan bagi pelaku usaha karena bisa menjaga konsumen untuk terus melakukan transaksi pembelian yang berkelanjutan di perusahaan atau toko tersebut.
Keuntungan dari cashback yaitu kamu bisa menghemat pengeluaran, terutama untuk transaksi yang akan selalu dilakukan berulang kali, seperti pembayaran tagihan bulanan dan internet.
Namun, untuk mendapatkan cashback biasanya kamu terlebih dahulu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh perusahaan atau toko tersebut.
Salah satu contohnya adalah kamu harus terlebih dahulu melakukan pembelian dalam jumlah tertentu, terkadang dengan nominal yang cukup besar, untuk bisa mendapatkan cashback sekian persen.
Hal ini bisa mendorong kamu menjadi lebih konsumtif dan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu butuhkan hanya untuk memenuhi minimal pembelian yang ditentukan supaya bisa mendapatkan cashback.
Bahkan terkadang cashback hanya diberikan untuk pembelian pada produk-produk tertentu saja, sehingga terasa kurang fleksibel dari sisi konsumen.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian cashback, awal mula, serta kelebihan dan kekurangannya.
Dengan semakin maraknya pemberian cashback yang dilakukan oleh para pelaku usaha, kamu sebagai konsumen juga perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif yang berlebihan.
Untuk menjadi lebih mindful saat membeli barang dan memiliki perspektif lain mengenai barang-barang yang kamu punya, kamu bisa membaca buku Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang yang ditulis oleh Fumio Sasaki ini.
Melalui buku ini, penulis memberikan sudut pandang baru, bahwa ternyata barang-barang yang kamu miliki di rumah bisa menguras energi dan memberikan beban yang bisa menghambat perasaan bahagia.
Namun, bukan berarti kamu tidak boleh memiliki barang sama sekali, melainkan kamu perlu mengetahui hal-hal apa saja yang bersifat pokok bagi kamu sehingga kamu bisa mengurangi barang-barang di sekitar.
Menurut Fumio, dengan mengurangi jumlah kepemilikan barang ini kamu jadi bisa memberi ruang untuk hal-hal utama dalam hidup yang akan membuat kamu lebih bahagia.
Bahkan Fumio sendiri yang semula mudah tertekan di tempat kerja, merasa tidak percaya diri, dan sering membandingkan diri dengan orang lain, kini merasakan kebebasan sejati, kedamaian pikiran, dan penghargaan terhadap momen saat ini setelah mengurangi barang-barang yang dimilikinya dan memulai hidup minimalis.
Bagi pemula yang masih merasa kesulitan untuk mengurangi barang, buku ini memberikan 55 kiat untuk berpisah dengan barang yang bisa kamu aplikasikan dalam perjalanan menuju minimalisme.
Jika kamu tertarik untuk membaca bukunya, kamu bisa mendapatkan buku Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang ini dengan membelinya melalui online di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.