Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berani Bergeser, Berani Memimpin: Menyelami Gagasan John C. Maxwell dalam Buku Leadershift

Kompas.com - 22/10/2025, 09:00 WIB
Buku Leadershift: 11 Perubahan Penting yang Harus Dilakukan Setiap Pemimpin Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo Buku Leadershift: 11 Perubahan Penting yang Harus Dilakukan Setiap Pemimpin
Rujukan artikel ini:
Leadershift: 11 Perubahan Penting yang…
Pengarang: John C. Maxwell
|
Editor Ratih Widiastuty

Kepemimpinan selalu menjadi topik yang tak pernah kehilangan relevansi, apalagi di tengah dunia yang bergerak begitu cepat.

Perubahan zaman, teknologi yang disruptif, serta dinamika sosial yang tak menentu menuntut pemimpin untuk terus beradaptasi.

Dalam konteks inilah John C. Maxwell, seorang penulis dan pembicara yang dikenal luas sebagai guru kepemimpinan dunia, menghadirkan buku Leadershift yang diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia oleh Elex Media Komputindo.

Buku ini merupakan undangan bagi setiap pemimpin— baik yang memimpin organisasi besar, bisnis kecil, komunitas, maupun dirinya sendiri—untuk berani melakukan pergeseran cara pandang, pola pikir, dan gaya kepemimpinan agar tetap relevan dan berdampak.

Pergeseran Kepemimpinan Menurut John C. Maxwell

Maxwell memulai dengan premis sederhana namun kuat, yakni kepemimpinan yang efektif bukanlah sesuatu yang statis.

Pemimpin yang hanya berpegang pada cara lama, bahkan cara yang pernah berhasil di masa lalu, akan tertinggal jika enggan menyesuaikan diri.

Perubahan adalah keniscayaan, dan kepemimpinan sejati ditentukan oleh kemampuan melakukan shift, yakni pergeseran yang membawa pemimpin naik ke level berikutnya.

Dalam buku ini, ia merinci sebelas pergeseran penting yang harus dilakukan pemimpin untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

Salah satu pergeseran yang paling menonjol adalah transisi dari seorang solois menuju dirigen.

Banyak pemimpin muda sering terjebak dalam keinginan membuktikan diri dengan bekerja sendirian, menjadi bintang tunggal.

Namun, Maxwell menegaskan, kepemimpinan sejati bukan soal beraksi sendiri, melainkan bagaimana mengorkestrasi potensi tim agar menghasilkan harmoni.

Pemimpin adalah dirigen yang membuat orang lain bersinar.

Pergeseran lain yang tak kalah penting adalah dari sekadar mengejar target ke fokus pada pertumbuhan.

Target memang penting, tetapi sifatnya terbatas, begitu dicapai, selesai sudah.

Sebaliknya, jika seorang pemimpin menanamkan budaya pertumbuhan, baik pada dirinya maupun timnya, maka pencapaian yang lebih besar akan datang secara berkelanjutan.

Maxwell juga mengingatkan bahwa kepemimpinan bukanlah soal hak istimewa, melainkan harga yang harus dibayar.

Banyak orang memandang posisi pemimpin identik dengan fasilitas, kenyamanan, dan status.

Padahal, semakin tinggi posisi seorang pemimpin, semakin besar pula tanggung jawab dan pengorbanan yang dituntut.

Menjadi pemimpin berarti siap membayar harga dengan waktu, tenaga, bahkan ego pribadi.

Lebih jauh lagi, pemimpin juga perlu bergeser dari kebiasaan menyenangkan orang menuju keberanian menantang orang.

Tugas pemimpin bukan membuat semua orang nyaman, tetapi menumbuhkan kapasitas mereka dengan mendorong mereka keluar dari zona aman.

Pemimpin yang hanya ingin disukai cenderung melindungi, sedangkan pemimpin sejati menantang untuk mengembangkan.

Pergeseran berikutnya menyoroti pentingnya cara berpikir.

Dunia saat ini tidak lagi berjalan linier, melainkan eksponensial.

Inovasi bisa datang tiba-tiba, perubahan bisa melesat dalam hitungan bulan.

Pemimpin yang masih berpikir langkah demi langkah akan tertinggal, sementara mereka yang mampu memandang jauh ke depan dengan pola pikir eksponensial bisa mengantisipasi perubahan besar dan merespons dengan tepat.

Hal serupa juga terlihat pada pergeseran dari mempertahankan ke menciptakan.

Banyak pemimpin lama berorientasi menjaga stabilitas, tetapi zaman ini membutuhkan mereka yang mampu menciptakan peluang baru, melahirkan ide segar, dan membuka jalan yang sebelumnya tidak ada.

Isi Buku Leadershift

Salah satu gagasan klasik Maxwell yang kembali ia tegaskan dalam buku ini adalah bahwa kepemimpinan tidak ditentukan oleh posisi, melainkan pengaruh.

Jabatan bisa memberi kewenangan, tetapi hanya pengaruh yang membuat orang benar-benar mau mengikuti dengan sukarela.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Karena itu, pemimpin harus bergeser dari sekadar mengandalkan kekuasaan menuju membangun kemitraan.

Kepemimpinan modern lebih menekankan kolaborasi, jejaring, dan hubungan saling menguatkan ketimbang pola lama yang hierarkis dan top-down.

Maxwell juga mengajak pembaca untuk mengevaluasi tujuan kepemimpinan.

Banyak orang puas ketika mencapai kesuksesan, tetapi ia menantang untuk melangkah lebih jauh yakni mencari signifikansi.

Sukses memberi kebahagiaan pribadi, tetapi signifikansi memberikan arti yang lebih besar, yakni dampak positif yang ditinggalkan pada orang lain.

Di titik ini, kepemimpinan bukan lagi sekadar karier, melainkan panggilan.

Pemimpin sejati bertindak bukan karena ingin menaiki tangga korporasi, melainkan karena ia merasakan panggilan yang lebih dalam untuk membawa perubahan.

Terakhir, Maxwell menutup dengan pergeseran yang sangat penting, yakni dari sekadar melahirkan penerus menuju menjadi multiplikator.

Pemimpin yang baik mungkin berhasil menemukan orang untuk menggantikannya.

Tetapi pemimpin yang hebat melipatgandakan kepemimpinan, mencetak banyak pemimpin baru yang bahkan bisa melampaui dirinya.

Inilah pergeseran yang menjamin keberlangsungan pengaruh dan dampak jauh melampaui masa jabatan seseorang.

Kelebihan Buku Leadershift

Kekuatan utama buku ini terletak pada gaya Maxwell yang lugas dan penuh cerita.

Ia tidak hanya menyodorkan teori, melainkan juga pengalaman nyata yang ia jalani selama puluhan tahun membimbing organisasi, tim, maupun individu.

Bahasa yang ia gunakan sederhana, mudah dipahami, namun sarat makna.

Struktur sebelas pergeseran juga membuat pembaca mudah mengingat inti pesan, sekaligus merenungkan di titik mana ia perlu bergeser.

Kekurangan Buku Leadershift

Namun, buku ini bukan tanpa catatan.

Bagi mereka yang sudah lama mengikuti karya-karya Maxwell, sebagian ide terasa familiar, bahkan repetitif.

Konsep kepemimpinan berbasis pengaruh, misalnya, sudah berkali-kali ia bahas di buku sebelumnya.

Selain itu, meskipun penuh inspirasi, tidak semua pergeseran dilengkapi langkah praktis yang detail.

Ada bagian yang terasa lebih motivasional ketimbang instruksional sehingga pembaca mungkin perlu mencari tambahan referensi untuk menerapkannya secara konkret.

Meski demikian, kekurangan ini tidak mengurangi nilai besar Leadershift.

Buku ini hadir sebagai pengingat keras sekaligus dorongan hangat bahwa kepemimpinan bukanlah sesuatu yang statis.

Dalam konteks Indonesia yang tengah menghadapi perubahan besar—mulai dari transformasi digital, hadirnya generasi baru di dunia kerja, hingga kompleksitas tantangan global—pesan Maxwell terasa amat relevan.

Pemimpin yang masih terpaku pada gaya lama yang kaku, otoriter, dan hirarkis akan sulit bertahan.

Sebaliknya, mereka yang berani melakukan pergeseran akan lebih mudah membangun tim yang solid, melahirkan inovasi, dan memberikan dampak yang bermakna.

Pada akhirnya, Leadershift adalah lebih dari sekadar buku pengembangan diri.

Ia adalah peta jalan bagi siapa pun yang ingin menapaki kepemimpinan sejati di abad ke-21.

Maxwell tidak menjanjikan proses yang mudah; pergeseran selalu menuntut keberanian, ketekunan, dan kerendahan hati.

Namun, bagi mereka yang bersedia bergeser, hadiah terbesarnya adalah menjadi pemimpin yang bukan hanya sukses, melainkan juga signifikan.

Buku ini layak dibaca oleh siapa pun yang ingin tetap relevan, tumbuh, dan meninggalkan warisan kepemimpinan yang berdampak panjang.

Dapatkan buku Leadershift: 11 Perubahan Penting yang Harus Dilakukan Setiap Pemimpin segera di Gramedia.com atau toko Gramedia terdekat!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau