Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donkey Principle: Sering Dipandang Sebelah Mata, Padahal Menyimpan Kebijaksanaan

Kompas.com - 10/09/2025, 09:00 WIB
Buku The Donkey Principle Sumber Gambar: M&C! Buku The Donkey Principle
Rujukan artikel ini:
Ridge The Donkey Principle
Pengarang: Rachel Anne
|
Editor Ratih Widiastuty

Kita umumnya mendengar atau memiliki persepsi yang kurang baik tentang keledai.

Hewan ini sering kali dianggap bodoh, liar, dan pemalas.

Bahkan, kita pun sering menjadikan keledai sebagai ungkapan belaka: hanya keledai yang akan selalu jatuh ke lubang yang sama.

Tanpa sadar, kita terbiasa menganggap keledai sebagai hewan yang sangat bodoh atau bebal karena ia tidak mau belajar dari pengalaman.

Namun, apakah ungkapan itu benar-benar tepat untuk menggambarkan keledai? Apakah citra keledai sedemikian buruk? Bayangkan jika yang terjadi justru sebaliknya.

Ternyata melalui keledai seseorang justru bisa menimba banyak keutamaan-keutamaan hidup.

Apakah itu mungkin?

Rachel Anne Ridge menulis buku yang unik tetapi penuh makna.

Bukunya berjudul The Donkey Principle.

Rachel mungkin adalah salah satu orang yang akan mengubah persepsi kita tentang keledai.

Ia meyakini bahwa keledai justru mengajari tentang menguasai diri di tengah-tengah kehidupan modern.

Ketika orang-orang berlomba-lomba menjadi “kuda pacu”, Rachel menawarkan gaya hidup sebagai “keledai yang bahagia”.

Isi Buku The Donkey Principle

Rachel dalam bukunya, The Donkey Principle, mengusulkan sebuah cara pandang yang radikal terhadap kehidupan modern: kita tidak perlu menjadi yang tercepat, terglamor, atau paling menonjol untuk mengalami hidup yang bermakna.

Lewat metafora keledai—hewan yang sering dianggap lamban, membosankan, dan kurang cemerlang dibanding kuda pacu—Rachel membalikkan narasi budaya kita tentang sukses.

Ia membuktikan, lewat pengalaman hidupnya sendiri dan kisah keledai-keledainya, bahwa hidup yang utuh dan tahan lama justru lahir dari kesetiaan, kekuatan dalam keterbatasan, dan kesediaan untuk berjalan perlahan tapi pasti.

Dengan memadukan narasi pribadi, refleksi spiritual, dan kisah-kisah nyata dari sejarah, literatur, dan pengalaman orang lain, Rachel menulis sebuah buku yang hangat, membumi, dan sangat relevan untuk siapa pun yang pernah merasa “biasa saja” dalam dunia yang menuntut keistimewaan.

Buku ini dibingkai oleh prinsip GOLD.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Prinsip GOLD adalah singkatan dari empat langkah utama: Give Yourself Permission; Own Your Story; Lean Into Your Unique Strengths; dan Deliver Your Work.

Dalam bagian pertama, “Beri Dirimu Izin”, Rachel menekankan pentingnya membuka diri terhadap keingintahuan, keberanian untuk berkata “mengapa tidak?”, dan membayangkan hidup tanpa dikekang oleh ekspektasi atau ketakutan gagal.

Ia menggunakan kisah lucu tapi reflektif tentang dua keledainya yang kabur dari kandang sebagai metafora tentang hidup yang terbuka terhadap kemungkinan dan kebebasan imajinasi.

Lalu dalam bagian “Akui Kisahmu”, Rachel menuntun pembaca untuk berdamai dengan masa lalu mereka, termasuk luka, rasa malu, dan perasaan tidak cukup.

Dengan kelembutan, ia mengajak kita menghargai kisah kita apa adanya, tanpa membandingkannya dengan biografi orang lain yang tampak lebih “berkilau”.

Bagian “Bersandarlah pada Kekuatan Unikmu” mengingatkan bahwa kita semua punya kemampuan khas yang tidak harus spektakuler, tapi jika digali dan dipakai dengan setia, dapat berdampak besar.

Di sinilah keledai menjadi simbol utama: makhluk yang mampu memikul beban berat, menempuh jalan berbatu, dan bertahan hidup di tengah padang kering.

Rachel menunjukkan bahwa dalam hidup dan pekerjaan, bukan kecepatan atau gaya yang menentukan keberhasilan jangka panjang, tetapi ketahanan, kesetiaan, dan keaslian.

Ia mengangkat kisah keledai pustaka dari Kolombia (Biblioburro), keledai Brighty dari Grand Canyon, dan lomba keledai pegunungan di Colorado, untuk menunjukkan bahwa kekuatan sering muncul dari bentuk-bentuk yang sederhana, lambat, bahkan diremehkan.

Pada bagian terakhir, “Tuntaskan Pekerjaanmu”, Rachel membahas pentingnya konsistensi, ritme hidup yang sehat, dan keberanian untuk menyelesaikan panggilan kita, meski tanpa sorotan, pengakuan, atau tepuk tangan.

Ia mengajak pembaca untuk menjadwalkan impian, bukan hanya bermimpi, serta membentuk rutinitas yang menopang visi hidup.

Rachel berbagi bahwa keledai seperti Flash dan Henry mengajarkannya untuk tetap melangkah meski dalam kondisi sulit.

Di akhir buku, ia menyimpulkan bahwa hidup yang berarti bukanlah tentang siapa yang tercepat tiba di garis akhir, tapi siapa yang setia menempuh jalan, dengan lembut, penuh rasa ingin tahu, dan tetap teguh.

Dengan narasi yang jujur, penuh kehangatan dan kearifan yang tidak menggurui, The Donkey Principle menjadi semacam manifestasi spiritual dan praktis untuk semua orang yang ingin hidup autentik di tengah tuntutan dunia yang serba cepat.

Buku ini sangat cocok untuk pembaca yang sedang lelah dengan budaya “saling membandingkan”, pencapaian kosong, atau perfeksionisme yang membelenggu.

Rachel Ridge menulis bukan dari menara gading, tapi dari padang rumput tempat ia hidup bersama keledainya, tempat pelajaran kehidupan ditemukan dalam langkah kaki yang pelan tetapi penuh makna.

Buku ini tidak hanya membebaskan, tapi juga membekali: “menjadi keledai” adalah jalan hidup yang layak ditempuh dan layak dirayakan.

Dapatkan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau