Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Cowok Ganteng Cuek? Cari Tahu Alasannya di Sini!

Kompas.com - 29/08/2025, 12:00 WIB
Kenapa Cowok Ganteng Cuek Sumber Gambar: Freepik.com Kenapa Cowok Ganteng Cuek
Rujukan artikel ini:
Love, Crush, and Heartbreak
Pengarang: Suci Kurnia Putri
Penulis Rofik
|
Editor Ratih Widiastuty

Banyak orang beranggapan bahwa cowok ganteng cenderung lebih cuek dalam urusan cinta maupun pergaulan.

Cowok ganteng mungkin merasa tidak perlu bersikap terlalu ramah atau terbuka karena sudah sering diidolakan tanpa usaha lebih.

Namun, sikap cuek ini tidak selalu berarti sombong, bisa jadi mereka hanya ingin menjaga jarak atau tidak mau dianggap tebar pesona.

Bahkan, ada yang terlihat cuek karena terbiasa menyembunyikan emosi agar tetap terlihat keren atau tidak gampang ditebak.

Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh, misalnya jika dia tumbuh di lingkungan yang kurang ekspresif atau terlalu menuntut.

Namun, tidak semua cowok ganteng selalu bersikap cuek, banyak dari mereka juga bersikap hangat, terbuka, dan perhatian.

Berikut beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa sebagian cowok ganteng terlihat cuek.

Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Kenapa Cowok Ganteng Cuek

1. Terlalu Sering Menjadi Pusat Perhatian

Cowok ganteng biasanya sudah terbiasa mendapat sorotan sejak kecil sehingga mereka tidak merasa perlu membalas semua perhatian yang datang.

2. Mekanisme Pertahanan Diri (Self-Defense)

Sikap cuek bisa menjadi bentuk perlindungan diri agar tidak mudah terluka secara emosional atau terlalu cepat terlibat secara personal.

3. Menghindari Kesan Terlalu Mudah Didekati

Beberapa cowok ganteng memilih bersikap cuek agar tidak dianggap terlalu "murah" atau terlalu gampang akrab dengan semua orang.

4. Insecure Meski Tampan

Meski ganteng, tidak sedikit cowok yang tetap merasa kurang di aspek lain pada dirinya sehingga memilih cuek sebagai cara menyembunyikan rasa kurang percaya diri.

5. Tumbuh di Lingkungan yang Kurang Ekspresif

Jika dari kecil tidak dibiasakan mengekspresikan emosi, maka sikap cuek menjadi hal yang terbentuk secara alami.

6. Terlalu Banyak Pengalaman Buruk

Pengalaman buruk bisa dialami siapa saja, termasuk pria.

Sering kali, mereka merasa didekati hanya karena fisik, bukan karena kepribadian atau nilai diri mereka.

Akibatnya, mereka cenderung menjaga jarak untuk melindungi diri.

Tips Menghadapi Cowok Ganteng yang Cuek tapi Menarik

Menghadapi cowok ganteng yang cuek memang butuh strategi khusus agar kamu tidak capek sendirI dalam proses mendekatinya.

1. Jangan Terlalu Agresif dalam Mendekati

Cowok tetap butuh waktu untuk membuka diri.

Jika kamu terlalu agresif, mereka justru bisa merasa risih atau malah menjauh.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Coba dekati dengan cara yang santai, tunjukkan ketertarikanmu tanpa terkesan memaksa agar mereka merasa nyaman.

2. Tunjukkan Ketertarikan dengan Cara Halus

Daripada langsung menyatakan perasaan, lebih baik berikan sinyal-sinyal kecil yang menunjukkan ketertarikanmu.

Misalnya, menyapa lebih dulu, memberi pujian ringan, atau menunjukkan perhatian dalam hal-hal sederhana.

Cara ini bisa membuat dia merasa dihargai tanpa merasa tertekan.

3. Fokus Pada Kualitas Dirimu Sendiri

Cowok cuek cenderung tertarik pada cewek yang mandiri dan punya kehidupan menarik.

Jadi, daripada terlalu sibuk memikirkannya, lebih baik fokus memperbaiki dan mengembangkan versi terbaik dari dirimu sendiri.

4. Jangan Mudah Baper Saat Dia Tidak Responsif

Sikap cueknya belum tentu karena dia tidak tertarik, melainkan memang gaya komunikasinya yang tertutup dan kurang ekspresif.

Daripada langsung baper, lebih baik pahami dulu bagaimana cara dia bersosialisasi.

5. Bangun Komunikasi Perlahan dan Konsisten

Cobalah mengobrol tentang topik yang dia sukai atau sesekali kirimkan pesan lucu agar dia terbuka dan terbiasa dengan kehadiranmu.

6. Hargai Batasan dan Jangan Terlalu Menuntut

Hargai batasan dan ruang pribadinya, jangan terlalu menuntut dan mendesaknya karena setiap orang butuh waktu dan ruang untuk merasa nyaman.

Cowok ganteng yang cuek memang sering kali membuat penasaran, tapi jangan sampai kamu overthinking sendiri tanpa mencoba memahami alasan di balik sikap mereka.

Bisa jadi sikap cuek mereka karena punya alasan psikologis tertentu atau memang sedang membatasi diri agar tidak terlalu cepat terikat secara emosional.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk memahami sikap cuek mereka agar tidak salah langkah dalam bersikap.

Jika kamu tertarik dan berniat mendekati cowok seperti ini, pastikan kamu mengetahui batasan yang ada dan tetap menjadi diri sendiri.

Ingat, bahwa membangun hubungan itu dimulai dari pemahaman yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain.

Buku Love, Crush, and Heartbreak karya Suci Kurnia Putri bisa menjadi buku yang relevan untuk dibaca.

Buku ini mengajak pembaca untuk belajar memahami berbagai aspek percintaan, mulai dari tahap crush, menjalin hubungan pacaran, hingga menghadapi fase patah hati.

Setiap bab berisi contoh kasus nyata dan saran praktis yang membantu pembaca memahami peran masing-masing dalam sebuah hubungan dan menghadapi kompleksitas hubungan percintaan.

Kamu bisa dapatkan buku Love, Crush, and Heartbreak secara online melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau