Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Cewek Pick Me dan Cara Menghindarinya

Kompas.com - 10/01/2025, 13:00 WIB
Pick Me Sumber Gambar: Freepik.com Pick Me
Rujukan artikel ini:
Seni Menerima Diri Sendiri
Pengarang: Ipnu R. Nugroho
Penulis Rofik
|
Editor Laila Wulanalfi

Istilah "cewek pick me" belakangan ini sering banget muncul di obrolan media sosial, akan tetapi kamu tahu nggak sebenarnya apa itu "cewel pick me"?

Cewek pick me adalah sebutan untuk seseorang yang berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dengan merendahkan cewek lain atau terlalu mencari validasi.

Fenomena ini sering dianggap problematis karena bisa bikin suasana pertemanan atau lingkungan sosial jadi nggak nyaman.

Maka dari itu, penting banget buat kamu memahami ciri-cirinya supaya bisa mengenali perilaku ini, baik pada orang lain maupun dirimu sendiri.

Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang apa saja tanda-tanda cewek pick me dan gimana caranya menghindari sikap seperti ini!

Apa itu Pick Me?

Istilah "pick me" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mencari perhatian atau validasi dengan cara yang kurang sehat.

Biasanya, istilah ini dikaitkan dengan perilaku seseorang yang ingin dianggap "berbeda" atau "lebih baik" dibandingkan orang lain, terutama sesama perempuan.

Salah satu ciri khasnya adalah merendahkan atau mengkritik cewek lain demi terlihat lebih menonjol di mata orang lain, khususnya cowok.

Misalnya, seorang cewek pick me mungkin akan berkata, "Aku nggak seperti cewek lain yang suka dandan, aku lebih suka hal-hal sederhana."

Hal ini sering kali dilakukan bukan karena benar-benar merasa seperti itu, melainkan untuk mendapat pengakuan atau perhatian khusus.

Perilaku seperti ini sebenarnya berasal dari kebutuhan akan validasi dan rasa tidak aman terhadap diri sendiri.

Fenomena pick me juga bisa dilihat sebagai cerminan stereotip gender yang menekan seseorang untuk bersikap sesuai dengan ekspektasi tertentu.

Namun, istilah ini tidak selalu digunakan dengan adil karena sering juga menjadi label untuk menghakimi orang yang sekadar memiliki kepribadian unik.

Maka dari itu, penting untuk memahami konteks sebelum menilai seseorang sebagai pick me hanya karena berbeda atau punya pandangan tertentu.

Pada akhirnya, istilah ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap cara kita berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana validasi diri seharusnya datang dari dalam, bukan dari orang lain.

Ciri-Ciri Cewek Pick Me

Cewek pick me memiliki beberapa karakteristik yang khas dan sering terlihat dalam perilakunya sehari-hari.

1. Merendahkan Perempuan Lain

Salah satu ciri utama adalah kecenderungan untuk merendahkan atau mengkritik perempuan lain.

Contohnya, mereka sering mengatakan hal seperti, "Aku nggak kayak cewek-cewek kebanyakan yang ribet soal penampilan."

2. Ingin Dianggap Berbeda

Mereka sering berusaha menunjukkan bahwa mereka "tidak seperti cewek lain" dengan menonjolkan sisi unik, bahkan jika itu sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

3. Fokus pada Validasi Pria

Cewek pick me cenderung mencari validasi dari pria, seperti ingin terlihat menarik atau lebih baik dibandingkan perempuan lain di mata mereka.

4. Sering Membandingkan Diri dengan Perempuan Lain

Mereka kerap membandingkan diri sendiri dengan cewek lain dalam hal kepribadian, penampilan, atau pilihan hidup, biasanya dengan cara yang merendahkan orang lain.

5. Menghindari Stereotip Perempuan

Sering kali, mereka menolak hal-hal yang dianggap "stereotip perempuan," seperti berdandan, suka warna pink, atau hobi tertentu, untuk terlihat berbeda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

6. Mengkritik Kegemaran yang Populer di Kalangan Perempuan

Cewek pick me biasanya menyebut kegemaran populer di kalangan perempuan sebagai sesuatu yang "berlebihan" atau "tidak penting" untuk menonjolkan dirinya.

7. Mencari Pengakuan atas Kesederhanaan

Mereka sering membanggakan diri sebagai sosok sederhana atau "tidak neko-neko," seolah-olah kesederhanaan adalah nilai lebih yang membuat mereka lebih unggul.

8. Menghindari Dukungan Sesama Perempuan

Alih-alih mendukung perempuan lain, mereka lebih suka mencari perhatian dengan cara menciptakan jarak atau konflik.

9. Berusaha Terlihat Lebih Dekat dengan Laki-Laki

Mereka sering membanggakan diri sebagai seseorang yang "lebih nyambung" atau "lebih nyaman" berteman dengan laki-laki dibanding perempuan.

10. Kurang Percaya Diri secara Mendalam

Di balik perilakunya, cewek pick me sering kali memiliki rasa kurang percaya diri yang membuat mereka terus-menerus mencari pengakuan dari luar.

Memahami ciri-ciri ini membantu kamu lebih peka terhadap dinamika sosial dan mendorongmu untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung.

Cara Menghindari Sifat Pick Me

Menghindari sifat pick me membutuhkan kesadaran diri dan usaha untuk membangun rasa percaya diri yang sehat.

1. Bangun Kepercayaan Diri

Fokuslah pada kelebihan dan potensi dirimu tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain.

2. Hargai Keunikan Orang Lain

Ingat bahwa setiap orang memiliki kepribadian dan kelebihannya masing-masing yang patut dihargai.

3. Jangan Mencari Validasi Berlebihan

Cobalah untuk merasa cukup dengan pengakuan dari dirimu sendiri daripada mencari validasi terus-menerus dari orang lain, terutama lawan jenis.

4. Berhenti Membandingkan Diri

Hindari membandingkan dirimu dengan orang lain, baik dalam hal kepribadian, penampilan, maupun pilihan hidup.

5. Dukung Sesama Perempuan

Jadilah pribadi yang mendukung perempuan lain, bukan merendahkan mereka demi terlihat lebih baik.

6. Kenali Potensi Perilaku Pick Me

Pahami apa yang sering menjadi pemicu sifat ini, seperti rasa tidak aman atau kebutuhan akan perhatian, dan coba atasi hal tersebut secara sehat.

7. Berhenti Merendahkan Stereotip Gender

Tidak masalah menjadi perempuan yang suka hal-hal "mainstream" seperti berdandan atau mengikuti tren karena itu adalah bagian dari kepribadianmu.

8. Tingkatkan Empati

Cobalah untuk melihat dari sudut pandang orang lain sebelum mengkritik atau menilai sesuatu.

9. Fokus pada Hubungan yang Sehat

Bangun hubungan yang berdasarkan saling menghormati, baik dengan teman perempuan maupun laki-laki, tanpa perlu bersaing.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu bisa menghindari sifat pick me dan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan mendukung sesama.

Nah, mengenali ciri-ciri cewek pick me memang penting agar kamu bisa menghindari tipe hubungan yang tidak sehat.

Memahami perasaan diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain adalah langkah pertama untuk menjauh dari sifat yang merugikan ini.

Yang terpenting adalah memiliki kesadaran dan rasa hormat terhadap diri sendiri tanpa merasa harus mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Jangan biarkan rasa insecure menguasai diri karena kamu sudah cukup berharga tanpa perlu mencari validasi dari luar.

Jika kamu ingin lebih memahami cara menerima diri sendiri dengan bijak dan membangun kepercayaan diri, kamu bisa membeli buku Seni Menerima Diri Sendiri di Gramedia.com.

Buku ini membahas bagaimana kita bisa berdamai dengan diri sendiri, menerima kegagalan, dan menciptakan rasa syukur yang bisa membantu kamu menjalani hidup dengan lebih percaya diri.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau