Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urutan 5 Gunung Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 05/11/2024, 15:00 WIB
Urutan Gunung Tertinggi di Indonesia  Sumber Gambar: Freepik.com Urutan Gunung Tertinggi di Indonesia 
Rujukan artikel ini:
3726 MDPL
Pengarang: Nurwina Sari
|
Editor Novia Putri Anindhita

Indonesia merupakan negara yang dikenal mempunyai banyak gunung.

Hal ini membuat Indonesia menjadi negara ketiga yang mempunyai gunung berapi terbanyak di dunia.

Saat ini jumlah gunung berapi aktif di Indonesia mencapai 127 gunung yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang berada di lingkaran api Pasifik sehingga tidak mengherankan banyak gunung yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Nusantara.

Di antara banyaknya gunung yang ada, terdapat beberapa gunung yang menjulang tinggi dan kerap dijadikan tempat favorit bagi para pendaki maupun pecinta alam.

Pasalnya, bagi beberapa orang mendaki gunung adalah aktivitas yang menyenangkan dan bisa memacu adrenalin.

Maka tidak mengherankan apabila banyak orang yang merasa tertantang untuk mendaki agar dapat sampai di puncak tertinggi gunung Indonesia.

Tidak hanya menantang, mendaki gunung juga bisa memberikan pengalaman yang merelaksasi karena selama prosesnya akan ada pemandangan alam yang membentang luas.

Bisa dibilang, mendaki gunung selain bagus untuk menyehatkan fisik, kegiatan ini juga akan memberikan relaksasi pada hati dan pikiran.

Lalu, apa saja urutan gunung tertinggi yang ada di Indonesia? Berikut urutan 5 gunung tertinggi di Indonesia.

5 Gunung Tertinggi di Indonesia

1. Gunung Jaya Wijaya

Gunung Jaya Wijaya menjadi gunung paling tinggi yang ada di Indonesia dengan puncak tertingginya, yaitu puncak jaya dengan tinggi mencapai 4.884 meter.

Saking tingginya, Gunung Jaya Wijaya juga masuk ke dalam salah satu deretan gunung paling tinggi di dunia.

Meskipun terletak di Indonesia yang notabene adalah negara tropis, tapi ajaibnya bisa ditemukan salju di puncak Jaya Wijaya.

Hal ini membuat Gunung Jaya Wijaya menjadi tempat satu-satunya yang bersalju di Indonesia.

2. Gunung Kerinci

Gunung Kerinci menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia yang terletak di perbatasan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatera Barat, atau lebih tepatnya di Kabupaten Solok Selatan, di Pegunungan Bukit Barisan.

Gunung Kerinci mempunyai ketinggian mencapai 3.805 meter.

Di atas puncak Gunung Kerinci dapat terlihat pemandangan Samudra Hindia dan samudra awan yang menjadi atap Sumatera.

3. Gunung Rinjani

Gunung Rinjani adalah gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian mencapai 3.726 meter.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Gunung Rinjani terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan pemandangan padang rumput luas dan hutan tropis yang begitu indah.

Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki luas sekitar 41.330 ha.

Gunung Rinjani mempunyai kawah berwarna biru yang diberi nama Segara yang terletak di ketinggian 2.000 mdpl, dan menjadi danau panas vulkanik terbesar di dunia.

Gunung Rinjani juga terakhir meletus pada tahun 2009-2010.

4. Gunung Semeru

Gunung Semeru memiliki tinggi mencapai 3.676 mdpl dan menjadikannya sebagai gunung paling tinggi yang ada di Pulau Jawa.

Gunung Semeru termasuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.

Puncak Gunung Semeru dikenal dengan sebutan Mahameru dan mempunyai kawah dengan nama Jonggring Saloko.

Di sekitar Gunung Semeru terdapat hutan pinus, hutan cemara, Danau Ranu Kumbolo, dan perbukitan yang banyak ditumbuhi bunga Edelweis.

5. Gunung Sanggar

Meskipun tidak sepopuler Gunung Semeru atau Gunung Rinjani, tapi Gunung Sanggar adalah gunung kelima tertinggi di Indonesia.

Gunung Sanggar memiliki ketinggian mencapai 3.564 mdpl dan masih berada dalam gugusan pegunungan Rinjani yang memiliki keindahan alam yang masih terjaga dengan baik.

Pesona alamnya yang belum terjamah menjadi salah satu daya tarik dari Gunung Sanggar.

Puncak Gunung Sanggar menyajikan panorama alam Nusa Tenggara Barat yang cantik dan asri.

Berbicara soal gunung, kurang lengkap rasanya jika tidak membicarakan novel yang memiliki cerita terkait gunung di dalamnya.

Novel 3726 MDPL memiliki cerita cinta kehidupan mahasiswa yang diselingi dengan aktivitas mendaki gunung.

Selain disibukkan dengan skripsi, Rangga, Ketua Panitia OSPEK Fakultas Kehutanan 2023 itu juga menyibukkan dirinya dengan mengagumi Andini, seorang mahasiswi yang bercita-cita dapat mendaki Gunung Rinjani, sekaligus adik tingkat yang disebutnya sebagai manusia favorit.

Andini sendiri dikelilingi oleh banyak perhatian dan cinta, di mana banyak manusia yang mau dengannya, khususnya Rangga dengan semua kesan istimewanya.

Akan tetapi, dalam dirinya masih ada manusia di masa lalu yang entah mengapa masih menjadi juara atau definisi lain dari itu.

Miliki novelnya dengan memesannya melalui Gramedia.com sekarang juga.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau