Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu Arti Bunga Edelweiss, Tumbuhan Abadi yang Hidup di Gunung Semeru  

Kompas.com - 12/12/2023, 10:00 WIB
Arti Bunga Edelweiss Sumber Gambar: Kompas.com  Arti Bunga Edelweiss
Rujukan artikel ini:
All About Skincare
Pengarang: Nada A.
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Bunga edelweiss (Leontopodium Nivale) adalah bunga yang tumbuh di daerah pegunungan dan di wilayah yang beriklim dingin.

Tumbuhan cantik yang satu ini memiliki ciri khusus yang membuatnya mudah untuk dikenali, yaitu berwarna putih dengan tambahan warna perak.

Meskipun diyakini banyak tumbuh di wilayah pegunungan, bunga edelweiss sebenarnya termasuk tumbuhan yang langka dan jarang ditemukan.

Di Indonesia, bunga ini bisa ditemukan di puncak Gunung Semeru.

Bunga ini juga memiliki kemampuan yang baik untuk menahan suhu dingin yang ekstrem sehingga kamu bisa menemukannya di Pegunungan Alpen yang kondisinya membeku.

Berkat keindahan dan kelangkaannya, banyak manusia memilih untuk memetik bunga ini untuk dijadikan sebagai hadiah atau untuk koleksi pribadi.

Akibatnya, bunga edelweiss mengalami jumlah penurunan populasi di berbagai negara, termasuk juga Indonesia.

Ditambah lagi, bunga edelweiss sudah sejak lama disebut sebagai tumbuhan abadi yang membuat banyak orang tertarik untuk memilikinya.

Tidak hanya dari segi fisik, bunga edelweiss juga memilik beberapa arti dan makna yang ternyata jarang diketahui banyak orang.

Berikut adalah arti bunga edelweiss yang menarik untuk kamu ketahui.

Arti Bunga Edelweiss

1. Keberanian

Di akhir abad ke-19, bunga edelweiss menjadi simbol ketidakterjangkauan.

Menurut beberapa peneliti modern, bunga edelweiss adalah tumbuhan yang sangat sulit ditemukan, terutama pada masa Alpinisme Awal.

Di zaman itu, para pemuda rela mendaki gunung untuk membuktikan keberaniannya, sekaligus membawa bunga edelweiss yang statusnya terancam punah.

Peristiwa inilah yang membuat bunga edelweiss dijadikan sebagai lambang keberanian.

2. Mengusir Roh Jahat

Di masa lalu, banyak orang percaya kalau bunga edelweiss adalah sejenis tumbuhan yang memiliki kekuatan magis dan bisa mengusir roh jahat dari desa-desa dan area peternakan.

Banyak orang menanam bunga edelweiss di pekarangan rumahnya sebagai penolak bala sekaligus untuk melindungi mereka dari energi-energi negatif yang ingin memasuki rumah.

Kepercayaan mengenai kesaktian bunga edelweiss ini masih diceritakan secara turun temurun sampai hari ini.

3. Cinta Sejati

Berkat penampilannya yang cantik, bunga edelweiss juga sering diklaim sebagai simbol cinta sejati yang abadi.

Kisahnya dimulai dari seorang wanita yang keluar di malam hari tanpa mengenakan busana, dengan tujuan mencari suaminya yang pergi ke pegunungan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Suaminya diketahui memiliki janji untuk membawakan sekuntum bunga edelweiss untuk istrinya.

Tapi, nasib berkata lain, suaminya ternyata meninggal dalam perjalanan tanpa diketahui oleh istrinya.

Kegigihan sang istri saat mencari suaminya inilah yang dijadikan sebagai simbol cinta sejati yang diwakili oleh bunga edelweiss.

4. Pengorbanan Cinta

Bunga edelweiss ternyata memiliki kisah yang mengharukan.

Salah satunya tentang seorang pria yang harus mempertaruhkan nyawa demi perempuan yang dicintainya.

Pria itu berjanji akan membawakan bunga edelweiss sebagai bukti ketulusan cintanya, sayangnya, janji itu tak pernah bisa ditepati karena ia ditemukan meninggal di pegunungan.

Legenda ini menunjukkan kalau bunga edelweiss bisa dijadikan sebagai simbol cinta sejati dan pengorbanan untuk seseorang yang dicintai.

5. Simbol Keindahan

Bunga edelweiss juga dikenal sebagai simbol keindahan pegunungan Alpen.

Hal ini berkaitan dengan sebuah kejadian pada tahun 1907, saat itu Angkatan Darat Austro-Hungaria menjadikan edelweiss sebagai simbol Divisi militer Alpine.

Sayangnya, bunga edelweiss juga pernah dipandang negatif selama beberapa tahun karena pada masa pemerintahan Adolf Hitler bunga ini dijadikan sebagai lambang Partai Sosialis Nasional.

Beberapa abad yang lalu, bunga edelweiss juga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan tradisional untuk mengobati penyakit disentri, gangguan pada perut, radang amandel, dan bronkitis.

Tak hanya itu, banyak orang juga menggunakan bunga edelweiss sebagai bahan pembuatan masker wajah karena tumbuhan ini mengandung sifat anti UV yang bermanfaat bagi kesehatan kulit manusia.

Meskipun memiliki beragam manfaat, bunga edelweiss tetaplah bunga langka yang tidak boleh dipetik.

Kalau kamu penasaran, kamu cukup melihat dan menikmati keindahannya, tanpa harus mengganggu populasinya.

Selain bunga edelweiss, masih banyak bahan-bahan alami lain yang bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan masker, seperti lidah buaya dan jahe.

Untuk mengetahui lebih banyak seputar dunia kecantikan kulit, kamu bisa temukan jawabannya dalam buku All About Skincare karya Nada. A.

Buku ini akan membahas cara termudah untuk mengenali jenis kulit, cara mengetahui kandungan bahan skincare yang cocok untuk kulit, dan cara menggunakan produk skincare yang tepat sehingga manfaatnya bisa terserap sempurna.

Selain itu, buku ini juga membagikan rekomendasi makanan yang bisa memberikan nutrisi untuk kulit, yang dilengkapi dengan cara-cara pengolahannya.

Kalau tertarik dan ingin segera memiliki buku ini, kamu bisa membelinya melalui online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau