Banyak yang beranggapan bahwa memulai bisnis dari nol adalah hal yang sulit karena banyak tantangan yang harus dihadapi.
Mulai dari modal yang dibutuhkan, bingung cara memulainya, hingga tidak tahu cara menerapkan strategi pemasaran yang efektif atau cara mendapatkan investor.
Leonard Hartono, pebisnis sekaligus content creator, mengutarakan opininya soal membangun bisnis.
Menurutnya, untuk pemula yang ingin bangun bisnis kecil-kecilan, memulai bisnis cukup hanya dengan perhitungan dan market research yang dasar saja, tidak perlu menggunakan yang namanya business plan.
Karena kebanyakan orang sering terpaku dalam proses perencanaan yang terlalu panjang, sampai akhirnya tidak pernah mengeksekusi.
Dan jika mau bangun bisnis tanpa modal, yang paling mudah adalah kita menjual jasa.
Kita tidak perlu modal untuk membeli atau membuat barang, yang kita butuhkan hanyalah waktu kita.
Leonard Hartono juga membagikan 4 cara memulai bisnis dari nol dan tanpa modal dalam bukunya A Book by The Overpost: Business 101.
Berikut 4 cara memulai bisnis dari nol ala Leonard Hartono.
Untuk memulai bisnis sendiri, kita terlebih dahulu harus menjadi orang yang sangat jago di bidang yang kita tekuni.
Misalnya, jika Anda mau mendirikan agensi digital marketing, Anda harus jadi salah satu orang terbaik dulu dalam bidang seperti SEO atau SEM.
Mengapa kita harus jago dalam bidang yang kita tekuni? Karena ketika kita memulai bisnis dari nol, kita bekerja sendiri dan tidak punya modal untuk merekrut orang-orang yang jago untuk bekerja sama.
Kita harus bangun kepercayaan orang dengan kredibilitas yang kita miliki, dan memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan kompetitor lainnya.
Orang lain enggan untuk bekerja sama dengan kita jika hanya memiliki skill yang pas-pasan dan standar karena bisnis yang maju hanya memiliki 3 formula: faster, better, dan cheaper.
Sederhananya, product market fit menunjukkan apakah produk atau jasa kita diterima oleh pasar.
Kita bisa melakukan semacam tester produk atau jasa kita kepada orang lain.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Jangan melakukan tester ke keluarga atau teman karena akan bias.
Kita juga bisa membuktikan product market fit dari pelanggan yang mau membayar produk kita secara full price (bukan gratisan atau harga diskon).
Apakah mereka akan melakukan repeat order? Apakah mereka mau merekomendasikan produk kita ke orang lain?
Membuat sistem bisnis yang autopilot artinya bagaimana supaya bisnis kita bisa berjalan sendiri, tanpa mengharuskan kita ada di lokasi bisnis tersebut.
Untuk membuat bisnis yang autopilot, kita perlu memberikan standar dan konsistensi atas produk dan jasa yang kita tawarkan dengan SOP dan material training yang jelas.
SOP dan material training dibuat oleh orang yang jago di bidang tersebut (sering kali founder-nya).
Dengan menerapkan sistem bisnis yang autopilot, ini akan memudahkan kita untuk melakukan scale up bisnis.
Misalkan jika kita mau membuka banyak cabang, kita tidak perlu khawatir terhadap kualitas produk atau jasa di cabang lain karena kita sudah punya sistem bisnis yang autopilot dengan quality control yang sama.
Tahap terakhir adalah melakukan scale up bisnis.
Scale up bisnis hanya bisa dilakukan jika bisnis yang kita punya sudah menguntungkan.
Scale up bisa dilakukan dengan dua cara.
Pertama, kita bisa menumbuhkan bisnis kita pelan-pelan dengan profit yang didapat, kemudian membuka banyak cabang bisnis.
Kedua, kita bisa memanfaatkan modal dari utang bank atau dana dari investor untuk melakukan scale up.
Leon menjelaskan lebih detail cara mendapatkan pendanaan dari investor di buku A Book by The Overpost: Business 101.
Jika Anda ingin tahu tip memulai bisnis yang lain, Anda bisa membaca buku ini yang membagikan wawasan dan tip dalam mengembangkan bisnis melalui pelajaran yang didapatkan dari 10 tahun lebih pengalaman penulis dalam menjalankan usaha.
Buku A Book by The Overpost: Business 101 ini bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.