Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Peradaban Tertua di Dunia

Kompas.com - 27/08/2024, 13:00 WIB
Peradaban Tertua di Dunia Sumber Gambar: Freepik.com Peradaban Tertua di Dunia
Rujukan artikel ini:
Peradaban Dunia Abad Pertengahan
Pengarang: Yohanes Leo
|
Editor Novia Putri Anindhita

Peradaban tertua di dunia selalu menjadi topik yang menarik dan penuh misteri.

Sejarah manusia dimulai dari kelompok-kelompok kecil yang hidup sebagai pemburu-pengumpul, sebelum berkembang menjadi masyarakat yang lebih kompleks dengan pertanian, sistem politik, dan kebudayaan yang maju.

Berikut adalah beberapa peradaban tertua di dunia yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan manusia.

Peradaban Tertua Didunia

1. Mesopotamia

Mesopotamia sering disebut sebagai "tempat lahirnya peradaban".

Terletak di antara sungai Tigris dan Efrat (yang sekarang berada di wilayah Irak modern), peradaban ini muncul sekitar tahun 3500 SM.

Mesopotamia dikenal karena penciptaan tulisan cuneiform, salah satu bentuk tulisan tertua di dunia pertama kali dikembangkan oleh bangsa Sumeria.

Kota-kota seperti Uruk, Ur, dan Babel menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan.

Bangsa Mesopotamia juga menciptakan hukum tertulis pertama yang dikenal sebagai Kode Hammurabi dan berbagai inovasi dalam bidang matematika, astronomi, dan arsitektur, seperti pembangunan Ziggurat.

2. Mesir Kuno

Mesir Kuno adalah salah satu peradaban tertua dan paling ikonik, dimulai sekitar tahun 3100 SM dengan penyatuan Mesir Hulu dan Hilir.

Peradaban ini terkenal dengan piramida, firaun, serta berbagai kemajuan dalam seni, agama, dan ilmu pengetahuan.

Mesir Kuno juga dikenal karena sistem hieroglif mereka yang digunakan untuk merekam sejarah dan tradisi mereka di papyrus dan pada dinding kuil serta makam.

Piramida Giza salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno adalah salah satu peninggalan paling terkenal dari peradaban ini.

3. Peradaban Lembah Indus

Peradaban Lembah Indus berkembang sekitar tahun 3300 hingga 1300 SM, meliputi wilayah yang sekarang menjadi Pakistan dan bagian barat laut India.

Peradaban ini dikenal karena kota-kotanya yang terencana dengan baik seperti Harappa dan Mohenjo-daro yang menunjukkan tingkat kemajuan arsitektur dan urbanisasi yang luar biasa.

Bangsa Indus juga memiliki sistem penulisan yang hingga kini belum sepenuhnya terpecahkan, serta pencapaian dalam bidang sanitasi dengan jaringan saluran air yang canggih untuk zaman tersebut.

Meskipun mereka adalah salah satu peradaban besar, banyak dari sejarah mereka masih menjadi misteri karena minimnya sumber tertulis yang dapat diinterpretasikan.

4. Tiongkok Kuno

Peradaban Tiongkok Kuno dimulai sekitar tahun 2100 SM dengan Dinasti Xia, meskipun keberadaan dinasti ini sering diperdebatkan dan lebih banyak disebut dalam legenda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Peradaban Tiongkok kemudian berkembang pesat dengan Dinasti Shang dan Dinasti Zhou yang menjadi dasar bagi banyak aspek kebudayaan, filosofi, dan pemerintahan Tiongkok modern.

Tiongkok Kuno memberikan kontribusi besar dalam penemuan kertas, kompas, dan teknologi percetakan, serta pemikiran-pemikiran filosofis dari Konfusius dan Lao Zi yang masih mempengaruhi dunia hingga saat ini.

5. Peradaban Minoan

Peradaban Minoan berkembang di Pulau Kreta sekitar tahun 3000 hingga 1450 SM dan dianggap sebagai salah satu peradaban tertua di Eropa.

Mereka dikenal karena istana-istana megah seperti Knossos dan seni fresko mereka yang indah.

Peradaban ini juga menunjukkan kemajuan dalam bidang pelayaran, perdagangan, dan seni, dengan hubungan perdagangan yang luas di seluruh Mediterania.

Namun, peradaban ini tiba-tiba runtuh, kemungkinan besar akibat letusan gunung berapi Thera dan invasi bangsa Mycenae.

6. Peradaban Maya

Meskipun muncul lebih lambat dibandingkan peradaban lainnya, sekitar 2000 SM, Peradaban Maya di Mesoamerika berkembang menjadi salah satu yang paling maju dan kompleks di dunia.

Mereka dikenal karena pencapaian dalam astronomi, matematika, dan sistem penulisan hieroglif yang rumit.

Bangsa Maya juga membangun kota-kota besar seperti Tikal dan Copan dengan arsitektur yang mengesankan, termasuk piramida bertingkat yang besar.

Kalender Maya juga menjadi salah satu karya paling terkenal dengan perhitungan astronomi yang sangat akurat.

Nah, dengan menelusuri jejak peradaban tertua di dunia, kita tidak hanya memahami asal-usul kemajuan manusia, tetapi juga menghargai warisan budaya yang mereka tinggalkan.

Setiap peradaban ini, dengan keunikan dan inovasi mereka, telah membentuk fondasi bagi perkembangan dunia modern.

Melalui pelajaran dari masa lalu, kita dapat terus membangun peradaban yang lebih baik, berlandaskan pada pengetahuan dan kebijaksanaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita.

Kamu bisa mempelajari lebih dalam mengenai peradaban manusia pada abad pertengahan dengan membaca buku Peradaban Dunia Abad Pertengahan yang ditulis oleh Yohanes Leo.

Buku ini menggabungkan analisis sejarah dengan berbagai sumber primer dan sekunder untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana peradaban Eropa, Asia, dan Timur Tengah berkembang dari sekitar abad ke-5 hingga abad ke-15.

Yohanes Leo menyoroti berbagai aspek penting seperti sistem feodalisme, peran Gereja dalam politik dan kehidupan sehari-hari, serta dampak Perang Salib terhadap hubungan antarbangsa.

Selain itu, buku ini juga membahas perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang berkembang pesat di bawah naungan kekaisaran dan kerajaan pada masa itu.

Dapatkan segera buku Peradaban Dunia Abad Pertengahan hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau